Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang 2019, sejumlah vendor telah merilis berbagai model smartphone yang masing-masing menawarkan teknologi inovatif. Hingga September, bagaimanakah tren smartphone sepanjang tahun ini?
Terdapat empat sektor yang menjadi paling menonjol pada perkembangan smartphone di tahun ini, yaitu layar, kamera, fingerprint, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Layar smartphone telah melewati tiga perkembangan, yaitu layar penuh, layar lipat, dan layar berlubang.
Advertisement
Layar penuh berarti layar display smartphone penuh menutupi bagian depan. Kamera depan smartphone berlayar penuh diletakkan dalam cerukan pada bagian atas layar bernama notch.
Ini adalah perkembangan yang paling populer, ada di semua kelas, dan sudah ada sejak 2018 seperti pada Samsung Galaxy S9 dan OPPO Find X.
Baca Juga
Setelah layar penuh, layar pun mulai menjajaki bagian samping smartphone sehingga display akan terkesan menggelembung dan bagian pinggir melengkung. Layar ini terdapat di rilisan Samsung 2019, Galaxy S10 dan Galaxy Note 10.
Layar lipat, seperti namanya, dapat dilipat pengguna. Premis yang diberikan dari layar lipat adalah pengguna dapat menikmati smartphone dengan layar seluas smartphone pada umumnya dan layar besar dengan panjang dua kali layar smartphone.
Smartphone dengan layar lipat adalah Huawei Mate X, Motorola RAZR, dan Samsung Galaxy Fold.
Sementara, layar berlubang berarti smartphone memiliki layar penuh tetapi kamera depan tidak diletakkan dalam notch tetapi pada sisi kiri atas layar, menjadi satu dengan layar. Layar tidak akan terganggu unsur penuhnya tetapi akan terkesan berlubang kecil.
Layar ini terdapat pada Huawei Honor V20, Huawei Nova 4 yang akan rilis September ini, dan Samsung Galaxy S10.
Sektor Kamera
Dari segi kamera, berbagai smartphone yang rilis akhir-akhir ini memiliki lebih dari satu kamera. Kamera yang dimaksud adalah kamera belakang yang diletakkan berjejer atau mengotak.
Tiap kamera akan memiliki fungsinya sendiri. Ada kamera utama, kamera wide angle, kamera makro, dan kamera telephoto.
Sama seperti layar penuh, smartphone multikamera mulai merambah ke semua kelas smartphone, tidak hanya high-end. Jumlah kamera bisa mencapai lima buah, biasanya hanya smartphone premium yang sebanyak itu. Smartphone multikamera hadir di Huawei Mate 30, Realme 5, dan Samsung Galaxy Note 10.
Selain kamera banyak, ada pula kamera pop-up. Premis dari kamera ini adalah menggantikan notch atau lubang pada layar demi meletakkan kamera depan dan menaruh kameranya pada suatu wadah yang bisa dikeluarkan dan dimasukkan kembali pada bagian atas smartphone.
Konsep ini sudah hadir pada 2018 namun dikembangkan lagi pada 2019 agar mekanis pop-up lebih kecil dan ramping. Kamera pop-up di 2019 hadir dalam OPPO F11 Pro, Zenfone 6, Samsung Galaxy A80, dan Vivo V15.
Advertisement
Fingerprint dan AI
Fingerprint pada smartphone-smartphone masa kini tidak lagi berada di bagian depan smartphone tetapi di belakang, biasanya di bawah kamera belakang. Ini dilakukan demi layar depan bisa penuh tanpa diganggu kotak sendiri untuk meletakakan jari.
Belakangan, penempatan ini diganti dengan fingerprint ada di depan lagi tetapi hanya berupa sensor internal yang bisa mendeteksi melalui layar. Contoh smartphone yang memiliki fitur ini adalah Samsung Galaxy S10, Vivo Apex, dan OnePlus 7.
Terakhir, ada AI. Akhir-akhir ini, produsen smartphone mulai mengembangkan AI dalam smartphonenya agar bisa digunakan lebih maksimal. AI bisa hadir dalam kamera dengan fitur pendeteksi wajah dan pemberian efek foto atau filter.
AI dapat juga hadir dalam bentuk asisten pribadi, seperti Samsung Bixby. Dalam Samsung Galaxy Note 10, Bixby memiliki berbagai fitur baru yang semakin mendukung perannya sebagai asisten digital seperti Bixby Routine.
Sementara ini fitur AI yang menjadi lebih dari pendukung kinerja aplikasi masih ada di smartphone kelas atas seperti Note 10 tetapi tidak menutup kemungkinan untuk AI dikembangkan.
Secara fitur, smartphone memiliki tren untuk mengembangkan dan memadatkan fitur-fitur agar bisa lebih canggih sembari tetap nyaman dilihat dan dinikmati.
Bagaimana dengan Peminatnya?
Pakar smartphone Lucky Sebastian mengatakan bahwa secara global, tren smartphone premium sebenarnya sedang menurun meskipun tidak semuanya.
"Smartphone premium secara global di dunia sebenarnya trennya turun, terutama karena lemahnya penjualan dari Apple dan perang dagang Amerika dan China yang berpengaruh terhadap Huawei. Tetapi tidak semua negara mengalami penurunan untuk adopsi smartphone premium. Negara-negara di Asia Pasifik ada yang bertumbuh seperti di Thailand," katanya.
Lucky melihat dari bagaimana penjualan Samsung Galaxy S10 dan Note 10 yang sukses saat perilisan untuk publik. Indonesia, contohnya, merupakan negara yang masih banyak meminati kedua rilisan tersebut. Lucky melihat ada dua faktor yang mempengaruhi minat beli ini.
"Trend kenaikan di beberapa negara Asia juga kemungkinan dipicu dari pengguna smartphone premium yang masih semangat untuk terus mengejar teknologi baru yang ditawarkan, dan sebagian juga karena pengguna mid-end yang beralih," ujarnya kepada merdeka.com melalui pesan singkat, Rabu (4/9).
September ini, berbagai produsen smartphone berniat untuk menunjukkan produk-produk terbarunya. Huawei Mate 30 dan Mate 30 Pro dikabarkan akan rilis tanggal 19 September.
iPhone 11 dikabarkan akan rilis 10 September nanti. Lenovo dan OPPO juga dikabarkan akan menggebrak pasar smartphone dengan produk barunya yang menawarkan fitur berbeda dengan yang lain.
Dengan berbagai produsen akan merilis smartphone baru bulan ini menunjukkan bagaimana teknologi smartphone akan terus berkembang dan semakin mutakhir di kemudian hari. Kira-kira bagaimana ya tren smartphone tahun depan? Kita lihat saja nanti.
Sumber: Merdeka.com
Advertisement