Deretan Smartphone Pertama yang Cicipi Android 10

Bagi kamu pengguna salah satu model smartphone Android di bawah ini, dapat segera mencicipi Android 10.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 04 Sep 2019, 08:56 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2019, 08:56 WIB
Android 10
Android 10 yang baru saja dirilis oleh Google (sumber: Google)

Liputan6.com, Jakarta - Google akhirnya secara resmi menggulirkan Android 10 untuk publik. Seperti biasa, pembaruan ini tidak langsung hadir untuk seluruh pengguna Android, melainkan dirilis secara bertahap.

Dikutip dari Phone Arena, Rabu (4/9/2019), deretan smartphone pertama yang bisa mendapatkan Android 10 merupakan Pixel dari Google.

Oleh sebab itu, pengguna Pixel, Pixel XL, Pixel 2, Pixel 2 XL, Pixel 3, Pixel 3 XL, dan Pixel 3a termasuk Pixel 3a XL sudah dapat mengunduhnya.

Selain Pixel, model smartphone lain yang mendapatkan Android 10 di hari pertama adalah Essential Phone. Essential menuturkan sistem operasi anyar ini sudah tersedia untuk pengguna dengan model unlocked.

Tak ketinggalan, Redmi dari Xiaomi juga sudah merilis Android 10 untuk model K20 Pro. Berdasarkan informasi awal, Xiaomi sudah merilisnya untuk pengguna di Tiongkok dan India.

Namun dari laporan terkini, Android anyar ini baru tersedia untuk pengguna Redmi K20 Pro di wilayah Tiongkok. Adapun Android 10 masih tampil dalam balutan MIUI 10. 

Android 10 sendiri hadir dengan sejumlah peningkatan fitur, mulai dari teknologi, sistem keamanan dan privasi, termasuk desain. Salah satu fitur yang tersedia adalah dukungan bawaan untuk perangkat layar lipat.

Selain itu, navigasi berbasis gestur juga tampil baru dan membuat pengalaman memakai smartphone lebih baik. Fitur lain di Android 10 yang juga ditunggu-tunggu kehadirannya di Android adalah Dark Mode.

Alasan Google Ganti Nama Android 10

Android 10
Android 10. Dok: 9to5google.com

Dikutip dari The Verge, Jumat (23/8/2019), Android anyar yang rilis tahun ini akan memakai nama Android 10.

Penamaan dengan angka ini dipastikan akan berlanjut, sehingga versi Android tahun depan akan diberi nama Android 11 dan seterusnya.

Keputusan mengganti nama Android tidak lepas dari umpan balik para pengguna.

Menurut VP of Product Management Android Sameer Samat, pemakaian nama dessert untuk Android ternyata tidak selalu dimengerti oleh masyarakat global.

Dia mencontohkan, di beberapa bahasa, pengucapan L dan R yang tidak jauh berbeda ternyata menciptakan efek tersendiri untuk Android.

Samat menuturkan, tidak jarang saat nama Android Lollipop diucapkan, masih ada orang yang tidak mengetahuinya sebagai penerus KitKat.

"Lebih sulit bagi pengguna Android baru, yang tidak mengetahui pola penamaan ini. Jadi, mereka sulit mengetahui apakah smartphone-nya menjalankan versi terbaru," tulis Samat.

Sejumlah itu, beberapa makanan yang digunakan untuk nama Android ternyata tidak familiar bagi sejumlah orang.

Sebagai contoh, pie tidak termasuk dessert di sejumlah wilayah dan marshmallow tidak terlalu populer di banyak tempat di dunia.

"Sebagai sistem operasi global, penting untuk memakai nama yang jelas dan dipahami oleh semua orang. Jadi, untuk rilis Android selanjutnya, Android akan dipanggil sebagai Android 10," tulis Samat. 

Menebak Nama Android Q

Android 10
Tampilan Android 10 yang kini akhirnya dirilis (sumber: Google)

Keputusan Google untuk mengubah penamaan ini sekaligus mengakhiri spekulasi mengenai nama yang akan dipakai di Android Q. 

Sebelumnya, seperti dikutip dari The Verge, sebenarnya ada beberapa kandidat camilan berawalan huruf Q untuk menjadi nama resmi Android Q.

Nama-nama camilan ini berasal dari seluruh dunia, seperti Qurabiya, Quindim, Queen of Puddings, Qottab, Quesito, Queijandinha, Quirks, dan Quince.

Namun dengan kepastian perubahan ini, nama-nama tersebut sudah tidak lagi digunakan untuk Android. 

Menurut informasi yang dilansir Android Authority, alasan Google memilih nama camilan untuk sistem operasinya semata-mata karena ketidaksengajaan.

Dijelaskan juru bicara Google, Randall Sarafa, konsep sistem operasi Android dengan nama camilan tercetus secara tidak sengaja dari tim kreatif internal Google.

"Ini terjadi tidak sengaja, pokoknya kami tiba-tiba saja spontan mencetuskan nama camilan. Jadi, setiap sistem operasi dirilis kami selalu mencari nama camilan secara alfabetis," kata Sarafa.

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya