Apple Disebut Kirim Data Browsing Pengguna ke Tiongkok

Baru-baru ini, dikabarkan bahwa browser Safari pada iOS mengirimkan data browsing pengguna ke Tiongkok.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 15 Okt 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2019, 12:00 WIB
Tampilan Dekstop di Safari
Ketik icon "share" di kolom opsi di bawah peramban. (Liputan6.com/Corry Anestia)

Liputan6.com, Jakarta - Masalah privasi menjadi hal yang sangat Apple perhatikan. Namun belakangan ini, Apple didera masalah privasi.

Pasalnya baru-baru ini dikabarkan bahwa Safari pada iOS mengirimkan data browsing pengguna ke perusahaan Tiongkok Tencent.

Bagaimana hal ini terjadi? Rupanya, browser Apple itu dilengkapi dengan kontrol keamanan untuk melawan praktik jahat seperti phishing.

Di Safari, tool kontrol keamanan ini berfungsi melindungi pengguna dan bernama Fraudulent Website Warning. Agar bisa bekerja dengan benar, tool ini mengumpulkan dan mengirimkan informasi ke Google Safe Browsing.

Tujuannya adalah untuk membandingkan tautan dengan daftar hitam yang membantu menentukan, apakah suatu halaman yang dituju aman atau tidak.

Namun, mengutip laman Softpedia, Selasa (15/10/2019), baru-baru ini ditemukan fakta bahwa selain mengirimkan data browsing ke Google, Apple juga mengirimkan informasi serupa ke perusahaan Tiongkok Tencent.

Tencent adalah salah satu perusahaan internet besar yang juga terhubung dengan penyensoran dan dipertanyakan hubungannya dengan pemerintah Tiongkok.

Belum Jelas Informasi Apa yang Dikirim ke Tencent

iPhone
Ilustrasi force quit di iOS. (Foto: The Verge)

Sejauh ini belum jelas kepada siapa dan informasi apa saja yang dikirimkan ke Tencent.

Apple tidak mengungungkapkan kebijakan privasi yang membuat mereka mengirimkan data browsing ke perusahaan Tiongkok itu.

Apple menuliskan, "sebelum mengunjungi suatu situs web, Safari mungkin mengirimkan informasi yang dikalkulasikan dari alamat web ke Google Safe Browsing dan Tencent Safe Browsing untuk mengecek apakah situs web itu tidak aman."

Apple lebih lanjut juga menyebutkan, penyedia layanan browsing aman mungkin juga masuk dan bisa mengakses alamat IP pengguna.

Bisa Dinonaktifkan

Browser di iPhone
Ilustrasi browser iPhone

Meski demikian, fitur Fraudulent Website Warning di Safari bisa dinonaktifkan. Caranya, pengguna perlu membuka Setting pada iPhone dan iPad yang menjalankan iOS 13.

Dipercaya bahwa versi lebih lawas dari sistem operasi bisa mengirimkan informasi serupa ke Tencent. Meski demikian, dengan memblokir fitur, berarti pengguna juga kehilangan akses ke sistem Google. Dengan demikian, pengguna bisa kehilangan persenjataan keamanan yang bisa jadi sangat berguna.

Apple sendiri belum memberikan informasi apa pun terkait dengan kolaborasinya dengan Tencent. Namun, pengguna perlu tahu bahwa fitur tersebut diaktifkan secara otomatis di semua iPhone dan iPad yang menjalankan iOS 13.

(Tin/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya