Rencana Integrasi WhatsApp, Facebook Messenger, dan Instagram Terganjal Regulasi?

Rencana Facebook untuk mengintegrasikan seluruh layanan perpesanan seperti WhatsApp, Facebook Messenger, dan DM Instagram sepertinya terganjal regulasi.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 16 Des 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 16 Des 2019, 08:00 WIB
Cara kunci WhatsApp
Ilustrasi cara kunci WhatsApp (Sumber:Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana Facebook untuk mengintegrasikan seluruh layanan perpesanan seperti WhatsApp, Facebook Messenger, dan DM Instagram kemungkinan terganjal regulasi.

Sebuah laporan baru mengindikasikan bahwa regulator perdagangan AS Federal Trade Commission (FTC) mengajukan perintah kepada Facebook untuk mencegah perusahaan mengintegrasi layanan pesannya.

Dengan begitu, Facebook bakal lebih sulit untuk mengegolkan tujuannya mengintegrasi ketiga aplikasi perpesanannya.

Laporan ini pertama kali datang dari The Wall Street Journal yang sumbernya menyebut, FTC bisa memblokir Facebook dari mengejar inter-operabilitas. Inter-operabilitas sendiri mengacu pada upaya membuat ketiga platform pesan itu bisa berinteraksi satu sama lain.

Dengan adanya integrasi ini, menurut CEO Facebook Mark Zuckerberg, pengguna tak perlu berpindah aplikasi pesan jika ingin berinteraksi dengan teman-teman di platform pesan lainnya.

Lantas, apa alasan FTC menghambat rencana Facebook? Mengutip The Next Web, Senin (16/12/2019), rupanya karena Facebook masih jadi subjek investigasi FTC, terutama di masalah antitrust.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Facebook Dituding Lakukan Monopoli?

Ilustrasi Facebook dan WhatsApp
Ilustrasi Facebook dan WhatsApp

Sebelumnya Facebook dicecar pertanyaan seputar antitrust oleh 47 jaksa agung negara bagian AS. Belum lagi, Facebook terkena sanksi denda sebesar USD 5 miliar dari FTC.

Tentu bukan hal mengejutkan jika regulator perdagangan AS itu mengambil langkah yang menghambat Facebook.

Kepala FTC Joseph Simon sebelumnya mengatakan, integrasi ketiga layanan pesan akan menghapus segala kemungkinan untuk memecah perusahaan jika FTC menemukan ada praktik yang tidak kompetitif.

"Jika Facebook mempertahankan struktur dan infrastruktur bisnis terpisah, jauh lebih mudah untuk adanya divestasi dibandingkan semuanya bergabung," katanya.

Masih seputaran Facebook, sebelumnya FTC juga menyoroti soal praktik monopoli Facebook. "Facebook tak bisa menyebut ada kompetisi (antara layanan olah pesannya) karena Facebook membelinya," kata seorang ahli.

Facebook sendiri memang kurang kompetisi yang nyata dengan pemain bisnis lain.


Rencana Integrasikan WhatsApp, Facebook Messenger, dan DM Instagram

Fitur WhatsApp Terbaru
Fitur WhatsApp Terbaru (Sumber: Pixabay)

Facebook memang memiliki rencana untuk mewujudkan integrasi ketiga layanan pesan tersebut. Hal ini diketahui dari penuturan Head of Consomer Product Messenger, Asha Sharma, saat gelaran F8.

Dikutip dari Engadget, Kamis (2/5/2019), Sharma menuturkan di masa depan, pengguna dapat berkirim pesan secara langsung di antara tiga platform olah pesan Facebook, yakni Messenger, Instagram, dan WhatsApp.

Kemampuan ini merupakan salah satu fitur anyar yang baru diumumkan untuk Messenger. Untuk memastikan keamanannya, Facebook menjanjikan seluruh pesan yang dikirim nantinya sudah melalui proses enkripsi end-to-end.

Lebih lanjut Sharma menuturkan kemampuan berkirim pesan antar platform ini tak ubahnya dengan saat seseorang menelpon. Maksudnya, seseorang dapat menelpon orang lain tanpa perlu melihat apakah mereka menggunakan operator yang sama.

Oleh sebab itu, kemampuan berkirim pesan antar platform ini akan mengusung cara yang sama. Dengan demikian, pengguna dapat mengirimkan pesan ke orang lain, meski mengunakan aplikasi berbeda.

"Kami percaya orang-orang harus dapat berbicara ke siapa saja, di mana saja," tutur Sharma. 

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya