Teknologi Mudahkan Investasi di Platform Perdagangan Aset Kripto dan Forex

Perkembangan teknologi kini memudahkan orang untuk berinvestasi di platform perdagangan aset kripto dan forex.

oleh M Hidayat diperbarui 24 Apr 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 15:00 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi kini memudahkan orang untuk berinvestasi. Berkat teknologi, kini platform investasi aset kripto dan forex menjangkau semua lapisan masyarakat.

Sebagai salah satu platform investasi aset kripto dan forex, Salma Markets menawarkan kemudahan. Mereka yang tertarik untuk berinvestasi dapat melakukan registrasi secara online melalui situs web Salma Markets.

Untuk verifikasi, proses registrasi ini perlu dilengkapi oleh dokumen pendukung seperti KTP/SIM atau paspor. Secara keseluruhan, proses registrasi berlangsung beberapa menit saja.

"Kan' yang pasti kita semua sudah online, baik dari proses registrasi pembukaan rekening maupun trading, menggunakan platform MT4 dan MT5 yang juga dilakukan secara online," tutur CCO Salma Markets, Annie Luong dalam keterangan resmi.

Setoran awal untuk membuka rekening di Salma Markets minimal 1 USD saja.

Lebih lanjut, kata Annie, Salma Markets akan memberikan panduan basic trading untuk mereka masyarakat yang masih awam soal investasi ini. Selain itu, perusahaan juga menggelar pelatihan-pelatihan untuk mencegah nasabah mengalami kerugian saat trading.

Akun demo untuk latihan

Setiap calon nasabah Salma Markets, baik yang baru mendaftar maupun mereka yang telah melakukan trading beberapa kali, secara gratis bisa mendapatkan akun demo.

Akun demo ini memuat saldo virtual 10.000 USD dan serangkaian fitur yang juga ada di akun asli. Oleh karena itu, nasabah bisa mengamati proses sebuah transaksi forex dari awal hingga akhir tanpa kekhawatiran akan merugi.

Annie juga menekankan bahwa perdagangan forex, emas, aset kripto, dan produk lainnya memiliki risiko tingkat tinggi dan mungkin saja tidak cocok untuk semua nasabah.

(Why/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya