Liputan6.com, Jakarta - Twitter membuka akses terhadap dataset percakapan real-time seputar Covid-19 bagi peneliti dan pengembang.
Langkah ini, sebagaimana dikutip dari Venture Beat, Kamis (30/4/2020) ,merupakan bagian dari implementasi program Twitter Developer Labs yang dirilis perusahaan pada tahun lalu.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, tren perusahaan, organisasi, dan negara di dunia yang berbondong-bondong mencari solusi teknologi untuk menangani pandemi Covid-19 juga berada di balik langkah ini. Sebut saja aplikasi pelacakan kontak dan gejala Covid-19.
Pada dasarnya inisiatif ini akan menampilkan puluhan juta twit terkait Covid-19 kepada pengembang dan peneliti yang mendapat persetujuan perusahaan.
Puluhan juta twit itu dapat menjadi data vital untuk menghasilkan wawasan dan mengidentifikasi tren yang antara lain dapat membantu pengembangan alat dan sumber daya baru guna mengatasi krisis ini.
Twitter Matikan Layanan SMS di Sejumlah Negara
Sebelumnya Twitter mengumumkan telah mematikan fitur SMS. Fitur ini biasa digunakan pengguna untuk menerima atau mengirimkan twit melalui pesan teks SMS.
Kendati demikian, seperti dikutip dari The Verge, Kamis (29/4/2020), Twitter tidak mematikan fitur SMS ini secara keseluruhan. Fitur ini ternyata masih dipertahankan di beberapa negara yang masih banyak menggunakannya. Â
"Kami mematikan fitur pengingat Twitter dari SMS, kecuali di beberapa negara yang memang bergantung pada fitur ini," tutur juru bicara perusahaan.
Meski menyetop fungsi notifikasi via SMS, Twitter memastikan SMS penting seperti kode otentikasi tidak terpengaruh perubahan ini.
(Why/Ysl)
Advertisement