Liputan6.com, Jakarta - Seorang anak berumur sembilan tahun diketahui dilarang bermain di Fortnite selama 1.460 hari atau 4 tahun. Pelarangan ini dilakukan Epic Games, sebab anak itu bermain di Arena Mode, salah satu kompetisi di Fortnite.
Sebagai informasi, Epic Games melarang anak-anak di bawah 13 tahun ikut dalam kompetisi yang menawarkan hadiah. Sementara jika ingin mengikuti kompetisi tanpa hadiah, para pemain anak-anak ini tetap perlu didampingi orangtua.
Namun kondisi berbeda dialami oleh anak bernama Zenon asal Brasil ini. Dia dilarang bermain di Fortnite, karena berpartisipasi dalam Arena Mode, salah satu mode kompetisi yang sebenarnya tidak menawarkan hadiah.
Advertisement
Baca Juga
Tidak hanya itu, dia juga sudah mendapatkan izin dari ayahnya untuk bermain. Bahkan, ayahnya berada di samping Zenon saat anak itu memainkan kompetisi ini sambil menyiarkannya secara langsung.
Oleh sebab itu, seperti dikutip dari Game Rant, Rabu (6/5/2020), dengan pelarangan ini, Zenon baru diizinkan untuk bermain Fortnite lagi pada empat tahun ke depan atau saat dia berusia 13 tahun.
Sebelumnya, Zenon memang hampir berpartisipasi dalam kompetisi berhadiah, yakni Cash Cups. Hanya pada saat itu, partisipasi Zenon langsung dianulir Epic Games beberapa hari sebelum kompetisi digelar.
Sementara kali ini, Zenon mengikuti aturan yang sudah ditetapkan Epic Games, sehingga pelarangan ini disebut tidak beralasan. Sejumlah warganet pun bereaksi agar Epic tidak mencabut larangan tersebut.
Terlebih, larangan ini berlaku hingga tahunan dan diberikan pada pemain biasa. Padahal, ada beberapa pemain profesional yang ketahuan curang, tapi hanya dilarang bermain selama dua minggu di Fortnite.
Menyerah, Epic Games Rilis Fortnite di Google Play Store
Terlepas dari berita di atas, Epic Games sendiri akhirya merilis Fortnite melalui Google Play Store. Butuh waktu sekitar satu setengah tahun, sebelum gim ini rilis toko aplikasi untuk Android tersebut.Â
"Setelah 18 bulan merilis Fortnite di Android tidak melalui Play Store, kami sadar sebuah hal mendasar." tulis Epic dalam pernyataan resminya, Rabu (22/4/2020).
Menurut Epic, Google menempatkan software di luar Play Store pada posisi yang sulit, seperti notifikasi keamanan berulang-ulang hingga dideteksi sebagai malware oleh Google Play Protect
Dengan alasan itu, Epic dengan berat hati merilis gim Android mereka secara resmi via Play Store. Karenanya, perusahaan kini harus memberikan potongan 30 persen pada Google untuk transaksi in-app purchase.
Advertisement
Alasan Epic Games Tidak Rilis Fortnite di Play Store
Sebelumnya, keputusan Epic Games untuk merilis Fortnite di luar Google Play Store, sebab perusahaan ingin berhubungan langsung dengan pemain.
"Epic menginginkan hubungan langsung dengan pengguna di seluruh platform yang memungkinkan. Hal ini dimungkinkan dengan adanya internet," tutur CEO Epic Games Tim Sweeney.
Alasan lain yang membuat Epic tidak merilis Fortnite di Play Store adalah alasan finansial. Epic tidak ingin membayar biaya toko aplikasi sebesar 30 persen ke Google.
(Dam/Isk)