Karya Fotografi Dunia Semata Wayang Akan Dipamerkan di 7 Negara

Menyambut Hari Wayang Sedunia, fotografer Fauzie Helmy baru saja menggelar pameran fotografi bertajuk Dunia Semata Wayang.

oleh Iskandar diperbarui 16 Nov 2020, 15:06 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2020, 15:00 WIB
Dunia Semata Wayang karya fotografer Fauzie Helmy. Dok: Fauzie Helmy
Dunia Semata Wayang karya fotografer Fauzie Helmy. Dok: Fauzie Helmy

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut Hari Wayang Sedunia, fotografer Fauzie Helmy baru saja menggelar pameran fotografi bertajuk Dunia Semata Wayang di Solo, Jawa Tengah pada 6-7 November 2020.

Rencananya, karya fotografi ini juga akan dipamerkan di 8 kota (7 negara di dunia). Antara lain Tokyo, Hongkong, Berlin, Singapura, Shanghai, Beijing, Abu Dhabi, dan London.

Namun, belum diputuskan kapan pameran fotografi bertaraf internasional ini akan digelar di negara tersebut.  

"Belum diputuskan, masih menunggu perkembangan. Tapi, dengan adanya pameran berskala dunia di Solo kemarin, sudah bisa mengobati rasa rindu. Apalagi tepat dengan Hari Wayang Sedunia," kata Helmi kepada Tekno Liputan6.com, Senin (16/11/2020). 

Dalam pameran ini Helmy didukung beberapa tokoh fotografer kenamaan yang berkenan memamerkan karya fotografinya, seperti Arbain Rambey, Darwis Triadi, dan Risman Marah.

"Wayang adalah salah satu puncak seni budaya bangsa Indonesia yang paling menonjol di antara banyak karya budaya lainnya. Budaya wayang meliputi seni peran seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan seni perlambang," ujarnya. 

Helmy menilai, budaya wayang terus berkembang dari zaman ke zaman juga merupakan media penerang dakwah, pendidikan, hiburan, pemahaman filsafat.

Dalam pameran ini Helmy menerjemahkan bahasa visual tokoh-tokoh wayang dalam fotografi.

Membawa Wayang ke Dunia Nyata

Dunia Semata Wayang karya fotografer Fauzie Helmy. Dok: Fauzie Helmy
Dunia Semata Wayang karya fotografer Fauzie Helmy. Dok: Fauzie Helmy

Dalam pameran kali ini Helmy mengemas wayang yang berupa benda dua dimensi dibawa ke ranah dunia nyata.

Misalnya, Helmy membawa Gatotkaca ke punthuk Setumbu di Magelang, Jawa Tengah, bagaimana sosok Gatotkaca terbang di atas candi Borobudur kemudian ada Gatotkaca benar-benar difoto di kawah Candra di muka. Konon dalam cerita pewayangan, Gatotkaca memperoleh kesaktian dari Kawah Candradimuka.

Bukan mitos, kawah itu sungguh ada di Banjarnegara. Di perjalanan hidupnya, Gatotkaca pun diceritakan memperoleh kesaktian yang luar biasa setelah ditempa di Kawah Candradimuka oleh Batara Empu Anggajali.

Saking hebatnya, Gatotkaca pun digambarkan bisa terbang dan dijuluki memiliki otot kawat tulang besi.

Seni Berstrata Adhiluhung

Dunia Semata Wayang karya fotografer Fauzie Helmy. Dok: Fauzie Helmy
Dunia Semata Wayang karya fotografer Fauzie Helmy. Dok: Fauzie Helmy

Menurut Helmi, pertunjukan wayang tidak hanya didudukkan sebagai seni yang sekadar dipentaskan saja, tetapi juga sebagai seni yang berstrata adhiluhung.

Salah satu ciri keadhiluhungannya tersebut yaitu memiliki muatan-muatan nilai filosofi kehidupan yang meliputi nilai moral, religi, etika, dan estetik

Dalam seni pewayangan ada banyak sekali kisah yang disajikan. Para penikmat seni pertunjukan wayang pasti tidak asing dengan kisah-kisah yang diambil dari karya sartra kuno, mulai dari Ramayanan sampai Mahabarata.

Bukan hanya itu, setiap pagelaran wayang pasti juga ada pesan yang hendak disampaikan oleh seorang dalang.

(Isk/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya