Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata mempersiapkan jaringan guna implementasi layanan 5G. Selain dengan meningkatkan kapasitas jaringan dan efisiensi mulai dari radio, transport dan core, XL Axiata juga melakukan uji coba teknologi Dynamic Spectrum Sharing (DSS) 4G-5G.
Teknologi ini memungkinkan operator memanfaatkan spektrum frekuensi yang sama untuk menggelar dua layanan, yakni 4G dan 5G.
Baca Juga
Dijelaskan oleh Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, saat ini kebutuhan akan data begitu besar seiring dengan adopsi aplikasi-aplikasi digital yang haus kuota.
Advertisement
Sebut saja layanan streaming Netflix hingga platform video conference Zoom, Microsoft Teams, Google Meet dan Classroom yang kini jadi kebutuhan sehari-hari saat pandemi.
Gede memprediksi, pada 2022, trafik data akan mencapai 82 persen dari total layanan telekomunikasi XL Axiata.
Untuk itulah, XL Axiata merasa perlu untuk segera bersiap-siap menyelenggarakan jaringan 5G.
"Cepat atau lambat, layanan 5G sudah pasti akan diimplementasikan di Indonesia, karenanya kami terus menyiapkan jaringan melalui serangkaian inovasi," kata Gede, dalam update kesiapatan XL Axiata menggelar jaringan 5G, Rabu (23/12/2020).
"Namun, layanan 5G tentu membutuhkan kesiapan ekosistem lainnya termasuk spektrum 5G dengan pita lebar (band) yang optimal."
Menunggu Spektrum 5G
Selain menunggu lelang frekuensi 700MHz, 2.6GHz, dan 3.5GHz yang akan dilaksanakan dalam tahun-tahun mendatang, XL Axiata kini menyiapkan jaringan melalui uji coba teknologi DSS.
Teknologi DSS memungkinkan operator untuk memanfaatkan spektrum yang sama untuk menggelar baik layanan 4G maupun 5G.
XL Axiata sendiri, menurut Gede, mengujicobakan teknologi DSS ini untuk spektrum 1.8GHz dan 2.1GHz yang sudah dimilikinya.
Uji coba DSS sendiri dilakukan di area Depok, Jawa Barat. XL Axiata bekerja sama dengan Ericsson dalam uji coba ini.
Advertisement
Solusi Terbatasnya Sumber Daya Spektrum Frekuensi
"Tujuan uji coba ini untuk melihat kesiapan XL Axiata dalam menggelar layanan 5G. Uji coba ini juga dilakukan untuk mempelajari pengaruh implementasi 5G pada spektrum eksisting pada layanan yang sudah berjalan, yakni 3G dan 4G," kata Gede.
Lebih lanjut, Gede menyebut, dengan DSS, XL Axiata bisa memanfaatkan spektrum yang sama untuk dipakai bersama-sama saat menggelar layanan 4G dan 5G.
Gede mengatakan, DSS bisa menjadi solusi perluasan jaringan 5G dengan memanfaatkan jangkauan dan kapasitas spektrum yang saat ini dimiliki XL Axiata. Apalagi, baru-baru ini, XL Axiata kalah lelang frekuensi 2.3GHz yang salah satunya ditujukan untuk menggelar jaringan 5G.
Spectrum sharing pada DSS 4G/5G ini mengacu pemanfaatan spektrum untuk dipakai menggelar layanan 4G dan 5G secara bergantian. Jadi, tidak sama dengan konsep spectrum sharing antar operator, seperti yang diatur dalam UU Cipta Kerja.
(Tin/Ysl)