Sony Setop Penjualan Film dan Serial TV di PlayStation Store

Sony memastikan bakal menghentikan penjualan maupun penyewaan konten video, seperti film dan serial TV di PlayStation Store.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 03 Mar 2021, 16:45 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 16:45 WIB
PSN
PlayStation Store gelar diskon gede-gedean bersamaan dengan acara Tokyo Game Show 2019. (Doc: Sony Interactive Entertainment)

Liputan6.com, Jakarta - Sony baru saja mengumumkan tidak lagi melanjutkan penjualan maupun penyewaan konten video di PlayStation Store. Penyetopan ini berlaku untuk konten film maupun serial TV.

Dikutip dari Polygon, Rabu (3/3/2021), pemberlakuan pemberhentian ini dimulai sejak 31 Agustus 2021. Karenanya, konten yang sudah dibeli sebelum 31 Agustus 2021 tidak akan terpengaruh.

Sony pun menjamin konten film atau serial TV yang sudah dibeli pengguna di PlayStation Store masih dapat ditonton di PlayStation 4, PlayStation 5, maupun perangkat mobile.

Keputusan Sony untuk menyetop penjualan maupun penyewaan konten video ini disebut tidak lepas dari kehadiran platform serupa yang kini kian berkembang.

"Kami melihat pertumbuhan luar bisa dari fans PlayStation yang menggunakan layanan streaming berbasis langganan atau iklan di konsol kami," tutur Sony menjelaskan mengenai keputusan ini.

Di samping itu, PlayStation Store sebenarnya sudah menyediakan sejumlah platfrom streaming yang dapat diunduh pengguna, sehingga mereka tidak perlu kerepotan mencari penyedia konten baru.

Beberapa aplikasi yang dapat ditemukan di PlayStation Store adalah YouTube, Amazon Prime Video, hingga Vudu.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Sony Lebur Japan Studio dengan Team Asobi

Sony PlayStation
Sony siap merambah pasar mobile dengan ForwardWorks. (Fortune)

Sony mengonfirmasi salah satu studio pengembang gim miliknya, Japan Studio akan berhenti beroperasi dan fokus membantu tim developer Team Asobi mulai 1 April 2021.

Team Asobi sendiri merupakan studio yang bertanggung jawab di balik kesuksesan gim yang mendemonstrasikan kecanggihan konsol PS5 dan kontroler baru DualSense, yakni Astro's Playroom.

"Dalam upaya untuk lebih memperkuat operasi bisnis, SIE mengonfirmasi Japan Studio akan menjadi organisasi baru pada 1 April,” tulis Japan Studio dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari IGN, Sabtu (27/2/2021).

Selain itu, peran produksi eksternal, pelokalan software, dan manajemen IP dari judul-judul Japan Studio akan terkonsentrasi di dalam fungsi global PlayStation Studios.

Seperti diketahui, Sony Japan Studio adalah pengembang pihak pertama yang berbasis di Tokyo yang bertanggung jawab untuk gim, seperti Ape Escape, Gravity Rush, dan The Last Guardian.

Tak Perpanjang Kontrak

Sebelumnya, VGC melaporkan bahwa sebagian besar pengembang Japan Studio telah diberhentikan setelah kontrak tahunan mereka tidak diperpanjang. Dengan begitu, yang tersisa di studio adalah staf lokalisasi dan bisnis, serta Tim Asobi, pengembang seri Astro Bot: Rescue Mission.

Telah terjadi serangkaian kepergian profil tinggi dari studio Sony yang berbasis di Tokyo dalam beberapa tahun terakhir. Keiichiro Toyama, direktur Silent Hill dan Gravity Rush, meninggalkan Japan Studio pada tahun 2020 bersama dengan desainer Gravity Rush Junya Okura dan Kazunobu Sato untuk membentuk Bokeh Game Studio.

Dan beberapa hari yang lalu, produser Bloodborne Masaaki Yamagiwa juga mengumumkan di Twitter bahwa dia meninggalkan Japan Studio, meskipun dia mengatakan dia bermaksud untuk tetap berada di industri game.

Beberapa veteran Sony Japan Studio sudah bekerja sebagai pengembang independen. Bokeh Game Studio misalnya membagikan konsep proyek pertama mereka, sebuah gim horor dengan target rilis tahun 2023.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya