Nilai Akuisisi Microsoft atas Perusahaan Induk Bethesda Capai Rp 107,7 Triliun

Komisi Uni Eropa menyujui akusisi Microsoft atas studio gim Bethesda dengan nilai USD 7,5 miliar atau setara Rp 107,7 triliun.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 09 Mar 2021, 19:30 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2021, 19:30 WIB
Papan Nama Booth Microsoft di Computex 2017. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Papan Nama Booth Microsoft di Computex 2017. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Uni Eropa menyetujui akuisisi Microsoft atas ZeniMax Media, induk perusahaan studio gim Bethesda Softworks.

Microsoft akan membeli studio Bethesda dengan nilai USD 7,5 miliar atau setara Rp 107,7 triliun.

Kesepakatan Microsoft ini disetujui oleh Komisi Uni Eropa tanpa persyaratan apa pun. Pasalnya, kesepakatan ini dinilai tidak menimbulkan keraguan serius mengenai kompabilitasnya dengan pasar umum.

[bacajuga:Baca Juga](4362691 4363719 4467902)

Perlu diketahui, akuisisi Microsoft atas ZeniMax Media membutuhkan persetujuan dari Uni Eropa, sebelum Microsoft bisa membawa gim-gim besutan Bethesda ke layanan berlangganan Xbox Game Pass.

"Komisi menyimpulkan bahwa akuisisi yang diusulkan tidak akan menimbulkan masalah persaingan, mengingat posisi pasar entitas gabungan yang terbatas di hulu dan kehadiran pesaing kuat di hilir dalam distribusi video gim," demikian pernyataan Komisi Uni Eropa, seperti dikutip dari The Verge, Selasa (9/3/2021).

"Transaksi tersebut diperiksa di bawah prosedur normal untuk merger," kata Komisi Uni Eropa dalam pernyataan.

Nantinya ketika kesepakatan selesai, daftar studio gim Microsoft akan melonjak menjadi 23 studio.

Hal ini karena adanya penambahan sub studio Bethesda seperti pengembang gim Dishonored Arkane, studio Wolfenstein, MachineGames, Doom maker id Software, dan The Evil Within Studio Tango Gameworks.

Seperti LinkedIn, Bethesda Tetap Berjalan Mandiri

Bethesda
Gameplay The Elder Scrolls: Legend, gim bergenre collectible card game dari Bethesda dan Dire Wolf Digital (sumber: gamepedia.com)

Kendati begitu, setelah akuisisi, Microsoft akan tetap menjalankan Bethesda secara terpisah dengan kepemimpinan yang ada saat ini.

Pendekatan yang sama juga dilakukan Microsoft dalam akuisisi sebelumnya. Misalnya saat akuisisi Mojang, LinkedIn, dan GitHub. Diketahui, semua perusahaan yang sudah diakuisisi Microsoft ini tetap berjalan terpisah.

Microsoft sendiri sebenarnya mengumumkan rencananya mengakuisisi Bethesda pada September 2020.

Kendati demikian, dengan akuisisi ini, Microsoft tetap berjanji untuk menghormati komitmen ekslusivitas PS5 atas gim Deathloop dan GhostWire: Tokyo.

Selain itu, gim seperti The Elder Scroll: Online juga akan terus didukung seperti sebelumnya.

Microsoft Bakal Ungkap Masa Depan Bisnis Gaming-nya

Papan Nama Microsoft di Sebuah Gedung
Papan Nama Microsoft di Sebuah Gedung. Kredit: Mohammad Rezaie via Unsplash

Pada September lalu, Kepala Gim Microsoft Phil Spencer mengatakan, di masa depan, Microsoft akan menangani Bethesda secara kasus per kasus.

Sejauh ini pula, masih belum jelas bagaimana rencana Microsoft untuk menangani gim Starfield milik Bethesda Softworks yang akan dirilis tahun ini.

Bisa jadi pula, Microsoft tidak meluncurkan gim-gim Bethesda sebagai gim ekslusif hanya untuk Xbox.

Mungkin, hanya memunculkan gim-gim Bethesda di Xbox Game Pass di hari pertama bisa menjadi daya tarik cukup besar bagi para pemain berlangganan.

Microsoft juga dilaporkan akan menguraikan rencananya untuk Xbox pada akhir bulan Maret ini.

Kabarnya, sebuah acara untuk memperlihatkan masa depan gaming Microsoft bakal digelar pada 23 Maret dan ini mungkin menjadi kesempatan ideal bagi Microsoft untuk membahas masa depan Bethesda, xCloud di iOS, dan rencana perusahaan untuk Xbox Game Pass.

(Tin/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya