Gandeng Warung Pintar, Reckitt Bisa Perluas Penetrasi Pasar ke 500.000 Warung

Lewat kerja sama dengan Warung Pintar Group, Reckitt mendapat akses untuk memperluas penetrasi pasar hingga ke 500.000 warung.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 05 Mei 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2021, 09:00 WIB
Warung Pintar
Ilustrasi: Mitra Warung Pintar. (Foto. Warung Pintar)

Liputan6.com, Jakarta - Warung Pintar Group telah mengumumkan kerja sama dengan perusahaan FMCG global Reckitt yang dikenal dengan sejumlah produk kebersihan maupun kesehatan, seperti Dettol, Vanish, dan Harpic.

Dengan kolaborasi ini, Reckitt memperoleh akses lewat pendekatan digital untuk memperkuat penetrasinya ke 500 ribu warung di seluruh Indonesia. Adapun kolaborasi ini merupakan kelanjutan dari kerja Reckitt dengan Bizzy yang kini menjadi bagian Warung Pintar Group.

Sebagai informasi, awalnya Reckitt dan Bizzy lebih dulu bermitra untuk meningkatkan penetrasi produk Reckit ke hampir 50 ribu toko ritel. Lalu di awal 2021, Bizzy diakusisi Warung Pintar Group dan kerja sama tersebut kini diperluas hingga skala nasional.

"Melihat peran dan potensi warung sebagai tempat yang menyalurkan 74% barang di Indonesia, kami sangat mendukung transformasi digital yang dihadirkan oleh Warung Pintar guna mengembangkan ekosistem bisnis warung," tutur E-Commerce Sales Director Reckitt, Rudy Adrian, dalam rilis yang diterima, Rabu (5/5/2021).

Melalui kolaborasi ini, Reckitt nantinya dapat terhubung langsung dengan pemilik warung memanfaatkan layanan distribusi terintegrasi yang dihadirkan Warung Pintar Group. Tidak hanya itu, mereka juga dapat mengakses data menyeluruh alur rantai pasokan, pemasaran, hingga permintaan produk di lapangan untuk pengembangan bisnis.

Kehadiran layanan distribusi terintegrasi tersebut merupakan upaya Warung Pintar Group untuk menghadirkan kemudahan bagi seluruh pihak di ekosistem ritel, termasuk pendekatan yang fokus pada brand. Jadi, brand dapat memperoleh visibilitas pada rantai pasokan dari hulu sampai hilir, yakni warung.

Terlebih, angka penjualan kategori kesehatan dan kebersihan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 24 persen setiap bulannya sejak pandemi. Karenanya, kerja sama ini dapat menguntungkan bagi pemilik warung maupun brand, termasuk distributor mengingat ada peningkatan omset karena semakin beragamnya produk Reckitt yang dipasarkan.

"Keberhasilan Reckitt sebagai salah satu mitra strategis dalam mempertajam penetrasi pasarnya ke 500 ribu warung di bawah naungan Warung Pintar Group memperlihatkan bahwa pendekatan yang berfokus pada brand merupakan pendekatan yang optimal," tutur CEO Warung Pintar Group, Agung Bezharie.

Warung Pintar Akuisisi Bizzy Digital

Dok: Warung Pintar
Dok: Warung Pintar

Sebelumnya, startup yang bergerak di bidang mikroritel Warung Pintar mengumumkan akuisisi atas Bizzy Digital, platform logistik dan distribusi rantai pasokan B2B (Business to Business) terintegrasi.

Aksi korporasi ini menggabungkan dua perusahaan yang telah bekerja sama dengan 600 merek (brands), melayani 230.000 peritel di 65 kota di seluruh Indonesia, dengan jaringan distribusi skala nasional.

Warung Pintar dan Bizzy Digital memiliki misi serupa, yakni mentransformasi ritel tradisional dan meningkatkan efisiensi rantai pasok di Indonesia. Namun, kedua perusahaan mempunyai pendekatan berbeda untuk mencapai misi tersebut.

Berdiri pada 2017, Warung Pintar fokus dalam implementasi teknologi untuk membantu menyelesaikan beragam permasalahan para pemilik warung. Warung adalah bagian besar dari perekonomian Indonesia karena berkontribusi atas 70 persen transaksi ritel nasional.

Pada akhir 2020, Warung Pintar mengklaim telah melayani lebih dari 100.000 pemilik warung di 35 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, dengan pertumbuhan pengguna mencapai 30 kali lipat.

Mereka juga menyebut telah meningkatkan jumlah fasilitas distribusi dari 5 gudang menjadi 11 gudang, serta membantu pemilik warung untuk meningkatkan pendapatan harian sebesar 20-34 persen.

"Lewat akuisisi ini kami berharap untuk mengubah pendekatan distribusi berbasis platform digital di lapangan, yang saat ini sangat bergantung pada promosi dan diskon sebagai motor akusisi pelanggan. Pendekatan promosi dan diskon ini yang tidak disukai oleh para produsen FMCG," ujar Agung Bezharie, Cofounder & CEO di Warung Pintar.

Peran Bizzy Digital di ekosistem Warung Pintar

Kehadiran Bizzy Digital di ekosistem Warung Pintar, memungkinkan perusahaan memberikan jaminan keandalan distribusi, ketersediaan produk, dan harga yang fair dengan bekerja berdampingan bersama distributor merek.

"Hal ini juga mendukung rencana kami untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan para pemilik warung lewat layanan pembayaran dan keuangan. Dengan fondasi ini, dalam beberapa bulan ke depan kami akan berekspansi ke semua kota tier 2 dan tier 3 di seluruh penjuru Tanah Air," tutur Agung.

Pascaakusisi, Bizzy Digital akan tetap mempertahankan brand dan struktur organisasinya sendiri. Bizzy Digital akan fokus untuk membangun kolaborasi lebih dalam dengan brand dan distributor, memberikan mereka akses ke ekosistem peritel yang tumbuh pesat di platform digital.

Pendekatan ini diharapkan bisa menjadi solusi atas beragam permasalahan yang kerap ditemui di lapangan, antara eCcommerce startup di bidang B2B dengan perusahaan FMCG dan distributor mereka.

"Setelah bergabungnya Bizzy Digital sebagai bagian dari Warung Pintar, tidak ada satu pun pemain lain di industri yang terintegrasi dari hulu ke hilir seperti kami," tutur Andrew Mawikere, CEO of Bizzy Digital.

Akuisisi ini, menurut dia, membuat mereka dapat menawarkan strategi yang bertumpu kepada data dengan berbagai nilai tambah yang fleksibel untuk dikembangkan lebih besar.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya