Liputan6.com, Jakarta - Facebook tengah menguji coba fitur panggilan suara dan video di platform utama Facebook. Informasi ini dilaporkan pertama kali oleh Bloomberg.
Sebelumnya Facebook sudah punya fitur panggilan suara dan video, namun dijadikan sebagai aplikasi mandiri Facebook Messenger.
Messenger dikeluarkan Facebook dari aplikasi utamanya pada 2011 dan secara resmi dihapus dari aplikasi Facebook pada 2014.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip The Verge, Selasa (24/8/2021), panggilan suara dan video merupakan dua dari beberapa fitur Messenger yang diperkenalkan Facebook dalam produk lainnya. Misalnya kamera video Portal dan headset virtual reality Oculus.
Perusahaan juga belum membagikan informasi apakah pihaknya berencana untuk membawa sejumlah fitur di Messenger itu kembali ke aplikasi utama Facebook.
Direktur Manajemen Produk Messenger memberi tahu Bloomberg informasi berikut. "Anda akan mulai melihat lebih banyak dari waktu ke waktu," katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Benarkan Soal Uji Coba
Facebook pun mengkonfirmasi pihaknya "tengah menguji coba panggilan suara dan video untuk pengguna di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat."
Perusahaan tidak mengungkap berapa banyak pengguna yang bisa melihat atau mencoba fitur ini.
"Untuk pengalaman perpesanan, audio, dan panggilan video berfitur lengkap, orang harus terus menggunakan Messenger," kata pihak Facebook.
Beberapa pihak menganggap kehadiran kembali fitur panggilan suara dan video berarti lebih baik Facebook mematikan Messenger atau memasukkan Messenger ke dalam DM Instagram.
Advertisement
Messenger Didukung Enkripsi End-to-End
Sebelumnya, Facebook meningkatkan fitur keamanan yang ada di Messenger. Melalui unggahan di blog, Facebook Messenger mengungkap telah menggulirkan opsi enkripsi end-to-end untuk panggilan video maupun suara.
Hanya seperti dikutip dari GSM Arena, Sabtu (14/8/2021), fitur ini tidak aktif otomatis, sehingga pengguna perlu mengaturnya terlebih dulu. Selain itu, agar fitur ini benar-benar dapat berjalan, lawan bicara juga perlu mengaktifkannya.
Menurut Facebook, kehadiran fitur ini tidak lepas dari meningkatnya jumlah panggilan video dan suara di tahun lalu. Raksasa media sosial itu mencatat ada lebih dari 150 juta panggilan video dalam sehari yang dilakukan di Messenger.
"Kami kini memperkenalkan fitur ini sehingga pengguna dapat mengamankan panggilan audio dan video dengan teknologi serupa yang ada di percakapan teks," tulis perusahaan dalam unggahannya.
Dengan adanya enkripsi end-to-end, Facebook memastikan pesan dan panggilan video yang dilakukan akan lebih aman. Jadi, tidak ada pihak lain termasuk Facebook yang dapat melihat maupun mendengarkan percakapan tersebut.
Tidak hanya enkripsi end-to-end di panggilan video dan suara, Facebook Messenger juga meningkatkan kemampuan fitur Disappearing Messages. Kini, pengguna diberi kebebasan mengatur durasi pesan terhapus secara otomatis, mulai dari 5 detik hingga 24 jam.
Selanjutnya, Facebook Messenger juga akan mulai menguji coba enkripsi end-to-end untuk chat dan panggilan dalam grup. Lalu, uji coba enkripsi end-to-end secara terbatas juga akan dilakukan pada fitur DM di Instagram di beberapa negara.
(Tin/Ysl)