AppsFlyer: Indonesia Jadi Pasar Aplikasi E-commerce Terbesar Ketiga di Dunia

Indonesia hanya tertinggal dari peringkat pertama Brasil, dengan 19 persen total install e-commerce; dan India sebanyak 17 persen, untuk pasar e-commerce di Android

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 15 Okt 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi belanja online di e-commerce. Foto; Freepik
Ilustrasi belanja online di e-commerce. Foto; Freepik

Liputan6.com, Jakarta Indonesia menjadi pasar aplikasi e-commerce terbesar ketiga di dunia dengan total kontribusi delapan persen dari total unduhan e-commerce global.

Laporan AppsFlyer yang bertajuk State of eCommerce App Marketing 2021 itu menemukan, pemasangan aplikasi kategori belanja atau e-commerce meningkat signifikan sebanyak 70 persen selama Januari 2020 hingga Juli 2021.

State of eCommerce App Marketing 2021 sendiri menyoroti pertumbuhan konsumen di Indonesia, yang membelanjakan uangnya melalui aplikasi mobile, terutama di masa liburan.

Mengutip siaran persnya, Jumat (15/10/2021), Indonesia hanya tertinggal dari peringkat pertama Brasil, dengan 19 persen total install e-commerce; dan India yang mencapai 17 persen, untuk pasar e-commerce di Android.

Sementara itu, Amerika Serikat, Brasil, dan Rusia, menjadi tiga besar untuk pasar e-commerce di platform iOS.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pandemi Mengubah Perilaku

E-commerce adalah
E-commerce adalah (Image by mohamed Hassan from Pixabay)

Untuk laporan ini, AppsFlyer menghimpun data dari 1,7 miliar instalasi aplikasi e-commerce di Asia Pasifik, dari 920 aplikasi dan sembilan miliar upaya remarketing pada Januari hingga Juli 2021.

AppsFlyer mengungkapkan, pandemi telah mengubah perilaku masyarakat dan memaksa konsumen untuk mengadopsi cara berbelanja yang baru, sehingga marketer e-commerce juga harus ikut beradaptasi.

Menurut laporan itu, konsumen di Indonesia merespon kampanye iklan di masa liburan secara positif, dengan angka install non-organik terbesar terlihat di Mei 2020 (Ramadan) dan Desember 2020 (Natal dan Tahun Baru.

"Marketer Aplikasi e-commerce harus membidik peluang dari posisi Indonesia sebagai ekonomi aplikasi yang berkembang untuk berinvestasi secara besar pada kampanye iklan," kata Senior Customer Success Manager, APAC, AppsFlyer, Luthfi Anshari.

Luthfi melanjutkan, ini terutama karena meningkatnya permintaan aplikasi e-commerce dan rataan biaya marketing per pemasangan yang relatif rendah.

Periode Liburan

E-commerce adalah
E-commerce adalah (Image by athree23 from Pixabay)

Selain itu, periode liburan di Indonesia juga mendorong pembelian dalam aplikasi (in-app purchase) e-commerce.

AppsFlyer mencatat, terdapat peningkatan pembelanjaan sebesar 116 persen secara keseluruhan di Indonesia pada Januari hingga Juli 2021.

Namun, lonjakan pembelanjaan tercatat terjadi pada masa Ramadan (Mei dan April 2021) dan juga pada periode Natal (Desember 2020), dengan penghasilan melonjak hingga 32 persen.

Menurut data AppsFlyer, Luthfi juga menjelaskan bahwa konsumen di Indonesia menghabiskan uang lebih banyak pada periode liburan dan seiring dengan periode akhir tahun 2021 yang semakin dekat.

Ia mengatakan, kampanye iklan menjadi krusial untuk para marketer agar mereka dapat mengikuti tren promosi hari belanja nasional seperti 10.10, 11.11, dan 12.12. 

(Dio/Isk)

Infografis 7 Tips Aman Belanja di Pasar Saat Pandemi Covid-19

Infografis 7 Tips Aman Belanja di Pasar Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 7 Tips Aman Belanja di Pasar Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya