Samsung Duduki Peringkat Empat di Digital Inclusion Benchmark WBA 2021

Samsung diakui atas upayanya dalam tanggung jawab digital karena perusahaan telah menetapkan prinsip-prinsip etika kecerdasan buatan (AI)

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 13 Des 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 13 Des 2021, 07:30 WIB
Samsung
Samsung logo (androidauthority.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan asal Korea Selatan, Samsung Electronics mengumumkan mereka telah meraih peringkat keempat dari 150 perusahaan di Digital Inclusion Benchmark, World Benchmarking Alliance (WBA) 2021.

WBA mewakili aliansi di antara lebih dari 200 organisasi global, regional, dan lokal, untuk mengembangkan sektor swasta guna mencapai Sustainable Development Goals dari PBB.

WBA memeriksa perusahaan dengan fokus pada tujuh kategori utama, termasuk hak asasi manusia, lingkungan, dan inklusi digital. WBA meluncurkan Digital Inclusion Benchmark pertama pada tahun lalu.

Digital Inclusion Benchmark mengevaluasi kemajuan perusahaan dalam meningkatkan akses ke teknologi, meningkatkan keterampilan digital, mendorong penggunaan yang dapat dipercaya, dan berinovasi secara terbuka dan etis.

"Samsung diakui atas upayanya dalam tanggung jawab digital karena perusahaan telah menetapkan prinsip-prinsip etika kecerdasan buatan (AI)," kata Samsung mengutip siaran pers, Senin (13/12/2021).

"Menyadari pentingnya menekankan tanggung jawab sosial dan etika dalam pengembangan teknologi, Samsung menetapkan serangkaian prinsip etika AI untuk dipraktikkan."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Hadirkan Aksesibilitas

Logo Samsung
Logo Samsung. (Doc: Handgreaves Lansdown)

Dalam keterangannya, Samsung juga menyatakan mereka berusaha keras untuk menghadirkan aksesibilitas dalam produknya, menyempurnakannya dengan teknologi yang memudahkan semua pengguna untuk menggunakannya.

Di sini, WBA menyoroti aplikasi SeeColor, yang membuat penyesuaian warna untuk membantu mereka yang memiliki kekurangan penglihatan warna (color vision deficiency)

Aplikasi ini juga diklaim membantu mereka menikmati pengalaman menonton yang lebih baik dengan warna yang dioptimalkan di TV Samsung.

Program Samsung di Korea, C-lab Outside, yang dirancang untuk mendorong ekosistem startup juga mendapatkan sorotan untuk kegiatan kontribusi sosialnya.

"Sementara pengabdian Samsung untuk mendukung pendidikan digital juga mendapat pengakuan," kata perusahaan.

Kontribusi Sosial

Ilustrasi Smartphone Samsung
Ilustrasi Smartphone Samsung. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Samsung sendiri mengusung visi "Together for Tomorrow! Enabling People." Mereka mengatakan bakal terus mengoperasikan kegiatan kontribusi sosial yang berfokus pada pendidikan dan pertumbuhan kaum muda, demi pengembangan berkelanjutan mereka.

"Samsung mengoperasikan program CSR globalnya, Samsung Innovation Campus (SIC) untuk memberikan dukungan dalam bentuk peluang kerja di bidang teknologi masa depan," kata mereka.

Selain itu, Samsung menyebut juga berkomitmen untuk mempromosikan tanggung jawab digital, mengingat mereka adalah perusahaan yang mengembangkan produk dan teknologi yang memudahkan kehidupan pengguna.

"Di masa mendatang, perusahaan akan terus mencari cara-cara untuk memudahkan masyarakat mengakses dan menggunakan beragam teknologi digital yang nyaman dan bermanfaat," imbuh perusahaan tersebut.

(Dio/Ysl)

Infografis 6 Cara Jaga Anak Aman Berinternet Saat Pandemi Covid-19

Infografis 6 Cara Jaga Anak Aman Berinternet Saat Pandemi Covid-19
Infografis 6 Cara Jaga Anak Aman Berinternet Saat Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya