Liputan6.com, Jakarta - Pendiri sekaligus CEO OnlyFans, Tim Stokely, mundur dari jabatannya. Dilaporkan oleh Bloomberg, penerusnya sebagai CEO adalah Ami Gan yang dulu menjabat sebagai Head Communications dan Marketing.
Langkah Tim Stokely mundur dari jabatannya sebagai CEO dilakukan usai OnlyFans mengalami tahun yang menantang. Di mana, platform OnlyFans melarang perkembangan konten dewasa berbau pornografi dan seksual mulai 1 Oktober 2021. Namun, larangan ini ditangguhkan seminggu kemudian.
Baca Juga
Mengutip Tech Crunch, Rabu (22/12/2021), agak aneh OnlyFans menunjuk juru bicara perusahaan sebagai CEO. Namun menurut laporan, penunjukan CEO baru ini adalah atas keinginan Tim Stokely. Stokely juga masih akan tetap aktif di perusahaan, dengan jabatan baru, yakni sebagai penasihat.
Advertisement
Sekadar informasi, latar belakang Tim Stokely adalah di bidang bisnis pornografi online. Sementara, Ami Gan sebelumnya bekerja untuk berbagai brand terkenal seperti Red Bull, Quest Nutrition, dan sebuah kafe ganja.
"Kami telah bekerja berdampingan untuk berbagi semangat kami tentang ekonomi kreator," kata Ami Gan, CEO baru OnlyFans.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
CEO Baru Mau Jadikan OnlyFans Platform Teraman
Ia mengatakan, prioritas OnlyFans di bawah kepemimpinannya adalah menjadi platform media sosial teraman di dunia.
Gan juga mengatakan, dia akan berinvestasi di OFTV, aplikasi streaming milik OnlyFans. Ia juga mengatakan, OnlyFans ke depannya akan mengembangkan berbagai tools baru untuk kreator.
Sementara itu, menyusul mundurnya Tim Stokely, Tech Crunch menanyakan ke apakah perubahan kepemimpinan ini akan mempengaruhi para pekerja seks di platformnya. OnlyFans enggan memberikan jawaban.
Advertisement
Tentang OnlyFans yang Cuan Berkat Konten Porno
Sekadar informasi, OnlyFans sebelumnya berkembang pesat berkat para kreator NSFW alias not-safe-for-work. NSFW adalah sebuah istilah untuk menandai tautan ke konten, video, atau website yang tidak layak dilihat di ruang publik, termasuk konten porno atau eksplisit.
Berkat konten-konten NFSW ini, OnlyFans disebut-sebut meraih pendapatan USD 2,5 miliar per tahun, naik dari tahun sebelumnya USD 1,2 miliar. OnlyFans mengambil untung 20 persen dari pendapatan kreatornya.
Namun, perusahaan membuat keputusan yang mengejutkan, yakni akan melarang para pekerja seks yang membuat konten pornografi. Setelah ramai di kalangan anggota, OnlyFans menangguhkan keputusan ini.
(Tin/Ysl)
Infografis Tentang Konten Medsos
Advertisement