Penyebab Radang Tenggorokan, Ketahui Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya

Pelajari penyebab radang tenggorokan, gejala, cara pengobatan dan pencegahannya. Informasi lengkap untuk mengatasi radang tenggorokan dengan tepat.

oleh Ayu Isti Prabandari Diperbarui 11 Apr 2025, 15:53 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2025, 15:53 WIB
penyebab radang tenggorokan
penyebab radang tenggorokan ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya
Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Radang tenggorokan atau faringitis merupakan kondisi yang umum dialami oleh banyak orang. Meski terkesan sepele, radang tenggorokan bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari jika tidak ditangani dengan tepat. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang penyebab, gejala, pengobatan, dan cara mencegah radang tenggorokan.

Apa Itu Radang Tenggorokan?

Radang tenggorokan adalah peradangan yang terjadi pada faring, yaitu bagian belakang tenggorokan. Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit, gatal, atau iritasi di tenggorokan yang dapat mempengaruhi kemampuan menelan dan berbicara. Radang tenggorokan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi virus atau bakteri hingga faktor lingkungan.

Secara medis, radang tenggorokan disebut juga faringitis. Faringitis dapat bersifat akut (berlangsung singkat) atau kronis (berlangsung lama). Faringitis akut umumnya disebabkan oleh infeksi, sementara faringitis kronis lebih sering dikaitkan dengan iritasi jangka panjang atau kondisi kesehatan tertentu.

Penyebab Utama Radang Tenggorokan

Memahami penyebab radang tenggorokan sangat penting untuk menentukan penanganan yang tepat. Berikut adalah beberapa penyebab utama radang tenggorokan:

1. Infeksi Virus

Infeksi virus merupakan penyebab paling umum dari radang tenggorokan, mencakup sekitar 80% kasus. Beberapa virus yang sering menyebabkan radang tenggorokan antara lain:

  • Virus influenza
  • Rhinovirus (penyebab pilek biasa)
  • Coronavirus (termasuk SARS-CoV-2 penyebab COVID-19)
  • Adenovirus
  • Virus Epstein-Barr (penyebab mononukleosis)
  • Virus parainfluenza

Infeksi virus biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu 5-7 hari tanpa pengobatan khusus. Namun, gejala yang menyertainya seperti demam, batuk, dan pilek dapat mengganggu kenyamanan penderita.

2. Infeksi Bakteri

Meskipun tidak sesering infeksi virus, infeksi bakteri juga dapat menyebabkan radang tenggorokan. Bakteri yang paling umum menyebabkan radang tenggorokan adalah Streptococcus pyogenes, yang juga dikenal sebagai strep grup A. Infeksi bakteri ini sering disebut "strep throat" dan umumnya memerlukan pengobatan antibiotik.

Bakteri lain yang dapat menyebabkan radang tenggorokan meliputi:

  • Streptococcus pneumoniae
  • Mycoplasma pneumoniae
  • Chlamydophila pneumoniae
  • Corynebacterium diphtheriae (penyebab difteri)

Infeksi bakteri cenderung menyebabkan gejala yang lebih parah dibandingkan infeksi virus dan mungkin memerlukan penanganan medis yang lebih intensif.

3. Alergi

Reaksi alergi terhadap berbagai pemicu seperti serbuk sari, debu, atau bulu hewan dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada tenggorokan. Alergi sering kali menyebabkan gejala seperti:

  • Gatal pada tenggorokan
  • Bersin-bersin
  • Hidung tersumbat atau berair
  • Mata gatal dan berair

Radang tenggorokan akibat alergi biasanya bersifat kronis dan dapat kambuh secara berkala, terutama saat terpapar pemicu alergi.

4. Iritasi Lingkungan

Faktor lingkungan dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan memicu radang. Beberapa penyebab iritasi lingkungan meliputi:

  • Udara yang terlalu kering
  • Polusi udara
  • Asap rokok
  • Bahan kimia iritan
  • Debu

Paparan terus-menerus terhadap iritan ini dapat menyebabkan radang tenggorokan kronis dan meningkatkan risiko infeksi.

5. Refluks Asam (GERD)

Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) dapat menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan dan tenggorokan. Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada jaringan tenggorokan, mengakibatkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Gejala GERD yang dapat mempengaruhi tenggorokan meliputi:

  • Rasa terbakar di dada (heartburn)
  • Suara serak
  • Rasa asam di mulut
  • Kesulitan menelan

Penanganan GERD yang tepat dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan radang tenggorokan yang disebabkan oleh kondisi ini.

Gejala Radang Tenggorokan

Gejala radang tenggorokan dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya, namun beberapa gejala umum meliputi:

  • Rasa sakit atau nyeri saat menelan
  • Tenggorokan terasa kering dan gatal
  • Suara serak
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  • Amandel membengkak atau merah
  • Demam (terutama pada infeksi bakteri)
  • Batuk
  • Pilek atau hidung tersumbat
  • Sakit kepala
  • Kelelahan atau lemas

Pada kasus yang lebih parah, gejala tambahan mungkin termasuk:

  • Kesulitan bernapas
  • Bercak putih pada amandel
  • Ruam kulit
  • Nyeri sendi

Penting untuk memperhatikan gejala yang muncul dan durasinya. Jika gejala berlangsung lebih dari seminggu atau disertai demam tinggi, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Diagnosis Radang Tenggorokan

Untuk mendiagnosis radang tenggorokan dan menentukan penyebabnya, dokter biasanya akan melakukan beberapa langkah berikut:

1. Anamnesis (Wawancara Medis)

Dokter akan menanyakan tentang gejala yang dialami, kapan mulai muncul, dan faktor-faktor yang mungkin memicu atau memperburuk gejala. Informasi tentang riwayat kesehatan dan alergi juga penting untuk disampaikan.

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa tenggorokan, telinga, dan hidung untuk melihat tanda-tanda peradangan atau infeksi. Pemeriksaan ini mungkin meliputi:

  • Melihat bagian dalam mulut dan tenggorokan menggunakan senter
  • Memeriksa kelenjar getah bening di leher
  • Mendengarkan pernapasan dengan stetoskop
  • Memeriksa tanda-tanda demam

3. Tes Cepat Strep

Jika dokter mencurigai infeksi streptokokus, mungkin akan dilakukan tes cepat strep. Tes ini melibatkan pengambilan sampel dari tenggorokan menggunakan kapas lidi dan dapat memberikan hasil dalam beberapa menit.

4. Kultur Tenggorokan

Jika hasil tes cepat strep negatif tetapi dokter masih mencurigai infeksi bakteri, mungkin akan dilakukan kultur tenggorokan. Sampel dari tenggorokan akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis, dan hasilnya biasanya tersedia dalam 1-2 hari.

5. Tes Darah

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memerintahkan tes darah untuk memeriksa tanda-tanda infeksi atau kondisi lain yang mungkin menyebabkan gejala.

Pengobatan Radang Tenggorokan

Pengobatan radang tenggorokan tergantung pada penyebabnya. Berikut adalah beberapa pendekatan pengobatan yang umum digunakan:

1. Pengobatan untuk Radang Tenggorokan Viral

Sebagian besar radang tenggorokan disebabkan oleh virus dan akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 5-7 hari. Pengobatan biasanya berfokus pada meredakan gejala:

  • Istirahat yang cukup
  • Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi
  • Berkumur dengan air garam hangat
  • Menggunakan obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen
  • Mengonsumsi permen pelega tenggorokan
  • Menggunakan pelembab udara untuk mengurangi kekeringan tenggorokan

2. Pengobatan untuk Radang Tenggorokan Bakterial

Jika radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama streptokokus, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik. Antibiotik yang umum digunakan meliputi:

  • Penisilin
  • Amoksisilin
  • Eritromisin (untuk pasien yang alergi terhadap penisilin)

Penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian antibiotik sesuai petunjuk dokter, meskipun gejala sudah membaik.

3. Pengobatan untuk Radang Tenggorokan Alergi

Jika alergi menjadi penyebab radang tenggorokan, pengobatan mungkin meliputi:

  • Antihistamin untuk mengurangi reaksi alergi
  • Dekongestan untuk meredakan hidung tersumbat
  • Steroid nasal untuk mengurangi peradangan
  • Imunoterapi (suntikan alergi) untuk kasus alergi jangka panjang

4. Pengobatan untuk Radang Tenggorokan akibat GERD

Jika refluks asam menjadi penyebab, pengobatan mungkin meliputi:

  • Obat antasida untuk menetralkan asam lambung
  • Inhibitor pompa proton atau antagonis reseptor H2 untuk mengurangi produksi asam lambung
  • Perubahan gaya hidup seperti menghindari makanan pemicu dan makan lebih awal sebelum tidur

Pencegahan Radang Tenggorokan

Mencegah radang tenggorokan seringkali lebih mudah daripada mengobatinya. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko terkena radang tenggorokan:

1. Praktikkan Kebersihan yang Baik

  • Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet
  • Hindari menyentuh wajah, terutama mulut dan hidung, dengan tangan yang belum dicuci
  • Gunakan hand sanitizer berbasis alkohol jika air dan sabun tidak tersedia

2. Hindari Kontak dengan Orang Sakit

  • Jaga jarak dari orang yang sedang menderita infeksi saluran pernapasan
  • Jika Anda sakit, tetap di rumah untuk menghindari penyebaran infeksi

3. Jaga Kesehatan Umum

  • Konsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh
  • Tidur yang cukup dan kelola stres dengan baik
  • Olahraga secara teratur untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan

4. Hindari Iritan

  • Jauhi asap rokok dan polusi udara
  • Gunakan pelembab udara jika udara di rumah atau kantor terlalu kering
  • Batasi konsumsi makanan atau minuman yang dapat mengiritasi tenggorokan

5. Vaksinasi

  • Dapatkan vaksin flu tahunan untuk mengurangi risiko infeksi virus influenza
  • Pastikan vaksinasi lain Anda selalu up-to-date

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun sebagian besar kasus radang tenggorokan dapat sembuh sendiri, ada beberapa situasi di mana Anda perlu segera mencari bantuan medis:

  • Gejala berlangsung lebih dari seminggu tanpa perbaikan
  • Demam tinggi (di atas 38°C) yang tidak turun dengan obat penurun panas
  • Kesulitan bernapas atau menelan
  • Pembengkakan yang signifikan di leher atau wajah
  • Ruam kulit yang menyertai sakit tenggorokan
  • Suara serak yang berlangsung lebih dari dua minggu
  • Darah dalam dahak atau air liur
  • Gejala yang memburuk meskipun sudah melakukan perawatan mandiri

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala di atas, segera hubungi dokter atau kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan evaluasi dan penanganan yang tepat.

Mitos dan Fakta Seputar Radang Tenggorokan

Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat tentang radang tenggorokan. Mari kita luruskan beberapa mitos tersebut dengan fakta yang benar:

Mitos 1: Semua radang tenggorokan memerlukan antibiotik

Fakta: Sebagian besar radang tenggorokan (sekitar 80%) disebabkan oleh virus dan tidak memerlukan antibiotik. Antibiotik hanya efektif untuk infeksi bakteri.

Mitos 2: Minum minuman dingin dapat memperparah radang tenggorokan

Fakta: Minum minuman dingin atau mengonsumsi es krim sebenarnya dapat membantu meredakan rasa sakit pada tenggorokan. Suhu dingin dapat mengurangi pembengkakan dan memberikan efek menenangkan.

Mitos 3: Radang tenggorokan selalu disertai dengan demam

Fakta: Tidak semua kasus radang tenggorokan disertai dengan demam. Demam lebih sering terjadi pada infeksi bakteri, sementara radang tenggorokan akibat virus atau alergi mungkin tidak disertai demam.

Mitos 4: Berkumur dengan alkohol dapat menyembuhkan radang tenggorokan

Fakta: Berkumur dengan alkohol justru dapat mengiritasi tenggorokan dan memperparah gejala. Lebih baik berkumur dengan air garam hangat untuk meredakan nyeri dan pembengkakan.

Mitos 5: Radang tenggorokan hanya menyerang anak-anak

Fakta: Radang tenggorokan dapat menyerang semua kelompok usia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Namun, anak-anak memang lebih rentan karena sistem kekebalan tubuh mereka yang masih berkembang.

Pertanyaan Seputar Radang Tenggorokan

1. Apakah radang tenggorokan menular?

Jawaban: Ya, radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dapat menular melalui droplet pernapasan atau kontak langsung dengan penderita. Namun, radang tenggorokan akibat alergi atau iritasi tidak menular.

2. Berapa lama radang tenggorokan biasanya berlangsung?

Jawaban: Radang tenggorokan akibat virus biasanya berlangsung 5-7 hari. Untuk infeksi bakteri, gejala biasanya membaik dalam 24-48 jam setelah memulai antibiotik. Radang tenggorokan kronis dapat berlangsung lebih lama.

3. Apakah ada obat alami untuk radang tenggorokan?

Jawaban: Beberapa obat alami yang dapat membantu meredakan gejala radang tenggorokan termasuk madu, air lemon hangat, teh jahe, dan berkumur dengan air garam hangat. Namun, jika gejala parah atau berlangsung lama, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

4. Bisakah radang tenggorokan menyebabkan komplikasi serius?

Jawaban: Dalam kebanyakan kasus, radang tenggorokan tidak menyebabkan komplikasi serius. Namun, infeksi streptokokus yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi seperti demam rematik atau glomerulonefritis. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

5. Apakah vaksin flu dapat mencegah radang tenggorokan?

Jawaban: Vaksin flu dapat membantu mencegah radang tenggorokan yang disebabkan oleh virus influenza, tetapi tidak efektif terhadap penyebab radang tenggorokan lainnya. Namun, vaksinasi tetap direkomendasikan sebagai bagian dari pencegahan penyakit pernapasan secara umum.

Kesimpulan

Radang tenggorokan adalah kondisi umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi virus dan bakteri hingga alergi dan iritasi lingkungan. Meskipun sebagian besar kasus dapat sembuh dengan sendirinya, pemahaman yang baik tentang penyebab, gejala, dan cara penanganannya sangat penting untuk memastikan pemulihan yang cepat dan mencegah komplikasi.

Ingatlah untuk selalu mempraktikkan kebersihan yang baik, menjaga kesehatan umum, dan menghindari faktor-faktor yang dapat memicu radang tenggorokan. Jika gejala berlangsung lama atau disertai tanda-tanda yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dengan penanganan yang tepat dan gaya hidup sehat, Anda dapat meminimalkan risiko terkena radang tenggorokan dan menjaga kesehatan tenggorokan Anda dalam jangka panjang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya