Waspada Modus Penipuan WhatsApp Ini Bisa Bobol Rekening Bank Kamu

Pengguna WhatsApp perlu waspada, pasalnya ada modus penipuan WhatsApp yang bisa mencuri informasi detail milik pengguna, termasuk informasi perbankan.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 03 Jan 2022, 17:03 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2022, 15:22 WIB
Cara kunci WhatsApp
Ilustrasi cara kunci WhatsApp (Sumber:Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp kini jadi aplikasi pesan yang paling banyak dipakai di dunia dengan miliaran pengguna. Platform pesan milik Meta ini pun menghadirkan banyak fitur untuk membuat pengalaman pengguna makin mudah dan intuitif, termasuk dengan kemampuan mengirim link.

Sayangnya, kemampuan untuk mengirim link eksternal di WhatsApp justru dieksploitasi oleh penipu. Hal ini terutama marak terjadi saat liburan dan Tahun Baru, saat para pengguna aktif memakai WhatsApp.

Para penipu juga mengirimkan pesan ke pengguna WhatsApp dengan dalih memulai percakapan, guna mendapatkan informasi penting milik pengguna.

Terkini, sebuah modus penipuan di WhatsApp muncul di platform dengan memanfaatkan eksternal link pada platform WhatsApp. Link penipuan yang dimaksud adalah Redioff.com atau Redioff.ru menyebar di kalangan pengguna WhatsApp.

Mengutip Republic World, Senin (3/1/2022), ketika pengguna mengklik link phishing tersebut, sebuah web pun terbuka dan isinya menawarkan hadiah-hadiah maupun penawaran giveaway.

Ketika pengguna terpancing dan melakukan hal yang diminta oleh penipu, seperti membagikan link tersebut ke 5 pengguna WhatsApp lainnya, pengguna dijanjikan bakal mendapat hadiah dengan harga mahal.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bagaimana Cara Kerjanya?

WhatsApp
WhatsApp (AP Photo/Patrick Sison, File)

Ketika pengguna membuka laman web dan menjalankan seluruh tugas yang diminta, rupanya laman ini mengumpulkan berbagai informasi penting milik pengguna.

Informasi yang dimaksud mulai dari IP address, nama perangkat, dan informasi personal lain seperti nama, usia, alamat, dan lain-lain.

Mengingat ada lebih dari satu link yang disebarkan, si penipu rupanya meminta berbagai informasi berbeda. Misalnya, satu link meminta pengguna untuk menyebarkannya ke pengguna WhatsApp lain.

Link lain ketika diklik meminta pengguna mengisi survei dengan berbagai informasi, seperti informasi tentang detail akun perbankan. Hal ini sangat berbahaya karena bisa dipakai untuk merampok atau membobol rekening bank milik korban.


Modus Pesan Nyasar

[Fimela] ilustrasi whatsapp
ilustrasi whatsapp | pexels.com/@anton-8100

Tidak hanya melalui link di atas, modus penipuan lain yang juga terjadi adalah saat pengguna WhatsApp mendapatkan pesan random dari pengguna lain. Pesan yang dimaksud isinya kurang lebih "Maaf, saya tidak mengetahui siapa Anda" atau "Bolehkah saya tahu ini siapa?"

Ketika pengguna WhatsApp menjawab pesan ini, penipu pun membuka percakapan dengan mereka, menipu pengguna untuk mengungkapkan berbagai detail pribadi. Mulai dari nama, usia, email, pekerjaan, media sosial yang dimiliki, dan informasi lainnya.

Pada gilirannya, detail ini dapat digunakan oleh aktor jahat dengan berbagai cara. Kamu perlu waspada, pasalnya kedua modus penipuan ini tengah aktif di WhatsApp.

Jika kamu mendapatkan pesan berisi link dari orang tak dikenal atau pesan nyasar yang seolah berasal dari orang yang mengenal kita, jangan digubris. Jangan coba klik link yang ada dan jangan balas pesan yang seolah seperti salah sambung. 

(Tin/Isk)


Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp

Infografis Cek Fakta
Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya