Meta Tambah Batasan Personal ke Avatar VR untuk Hindari Pelecehan di Metaverse

Meta menambah batasan personal ke avatar VR untuk menghindari terjadinya pelecehan di layanan metaverse Meta yang bernama Horizon Worlds.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 05 Feb 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2022, 14:00 WIB
Personal space di layanan virtual Meta
Meta menambahkan ruang personal untuk menghindari terjadinya pelecehan di metaverse Horizon Worlds (Foto: The Verge)

Liputan6.com, Jakarta - Meta menambahkan sistem 'batasan personal' ke pengalaman virtual reality Horizon Worlds. Penambahan ini dimaksudkan untuk menghentikan pelecehan di metaverse.

Fitur baru ini diaktifkan secara default di platform kreasi Horizon Worlds dan layanan live event Horizon Venue.

Mengutip The Verge, Sabtu (5/2/2022), dengan batasan personal ini, Meta menambahkan penghalang virtual yang tidak terlihat di sekitar avatar. Tujuannya adalah mencegah orang lain mendekati avatar pengguna.

Sistem ini dibangun pada sebuah fitur yang sudah ada, dan diklaim bisa membuat tangan pengguna menghilang ketika mereka terlalu dekat dengan avatar lain.

Dijelaskan oleh Meta, fitur yang sudah ada memberi tiap orang jarak dua kaki. Dengan ditambahnya batasan personal, total jarak ruang pribadi antara satu avatar dengan avatar lainnya setara 4 kaki.

Juru bicara Meta Kristina Milian mengkonfirmasi, "Pengguna tidak bisa menonaktifkan batasan pribadi mereka, pasalnya sistem ini dimaksudkan untuk menetapkan norma standar tentang bagaimana orang saling berinteraksi di VR."

Namun menurutnya, perubahan di masa mendatang bisa membuat orang menyesuaikan ukuran radius.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sempat Ada Pelecehan Seksual di Metaverse Horizon Worlds

Meta
Facebook baru saja mengumumkan perubahan nama menjadi Meta. (Foto: Facebook)

Menurut Milian, jika ada avatar lain yang mencoba berjalan atau berpindah di ruang personal milik seseorang, pergerakan mereka akan terhenti.

Milian juga menyebut, pengguna masih bisa melewati avatar lain, sehingga pengguna tidak bisa melakukan hal-hal seperti menggunakan gelembung mereka untuk memblokir pintu masuk atau menjebak orang di ruang virtual.

Perubahan ini diluncurkan dua bulan setelah ruang virtual Horizon Worlds dibuka untuk umum setelah masa pengujian beta yang panjang.

Selama periode tersebut, setidaknya ada satu pengguna beta yang mengeluhkan avatarnya diraba-raba oleh orang asing.

Pengguna yang mengalami pelecehan di metaverse akhirnya menggunakan fitur blokir untuk menghentikan pelaku pelecehan.

Fitur Penghalang Pelecehan Seksual di Layanan VR Lainnya

Meta Sign
Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta, untuk mencerminkan apa yang CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan t

Dari situ, Meta menyebut, korban belum memanfaatkan sepenuhnya opsi yang tersedia.

Gelembung ruang personal merupakan opsi standar pada ruang sosial VR, seperti pada VRChat dan Rec Room.

Pengguna layanan-layanan VR terdahulu memiliki kemampuan untuk mengubah ukuran atau menonaktifkan gelembung ruang personal ini.

Beberapa gim VR seperti QuiVR, yang jadi salah satu tempat terjadinya kasus pelecehan seksual, kini juga menerapkan gerakan khusus yang memungkinkan pengguna mendorong avatar lain menjauh dari avatar miliknya.

(Tin/Ysl)

 

Infografis Tentang Facebook

Infografis Facebook, Instagram & WhatsApp Tumbang
Infografis Facebook, Instagram & WhatsApp Tumbang. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya