Liputan6.com, Jakarta - Twitter dikabarkan tengah mengembangkan fitur podcast di aplikasi mobile. Kehadiran fitur ini diketahui dari unggahan reverse engineer Jane Manchun Wong yang kerap mengungkap fitur uji coba di Twitter.
Mengutip informasi dari Engadget, Jumat (4/3/2022), dalam unggahannya tersebut, Jane mengungkap ada tab Podcast di bagian bawah aplikasi mobile Twitter. Tab tersebut sejajar dengan tab lain, seperti Timeline, Search, Direct Messages, serta Notifications.
Baca Juga
Yang menarik, dalam unggahan tersebut, tab Spaces terrnyata tidak ada. Sebagai gantinya, ada tab Podcasts yang muncul di bagian bawah aplikasi.
Advertisement
Terkait laporan ini, Twitter memang belum memberikan tanggapan resmi. Karenanya, perlu menunggu informasi lebih lanjut dari perusahaan mengenai kehadiran fitur podcast.
Mengingat saat ini fitur tersebut masih sebatas uji coba dan pengembangan, belum bisa dipastikan apakah Twitter akan benar-benar menghadirkannya untuk publik.
Sebagai informasi, konten audio seperti podcast memang tengah naik daun dalam beberapa tahun terakhir, sehingga wajar jika sejumlah penyedia platform mengakomodasi konten semacam ini.
Di sisi lain, Twitter sendiri sebenarnya juga sudah memiliki fitur dengan kemampuan serupa, yakni Spaces. Perbedaannya, perbincangan dalam fitur ini dilakukan secara langsung.
Namun, Twitter sendiri sebenarnya sudah memungkinkan pengguna untuk merekam sesi di Spaces. Dengan demikian, orang lain yang tidak sempat ikut serta dalam Spaces secara langsung masih bisa mendengarkannya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aktivitas di Twitter Diprediksi Melonjak Pada Ramadan 2022
Sebelumnya, Country Industry Head Twitter Indonesia Dwi Adriansah mengatakan, menjelang Ramadan, antusiasme masyarakat terlihat dari tingginya aktivitas di media sosial.
"Twitter menjadi salah satu platform utama yang dipakai warganet untuk terhubung dengan orang lain yang turut merayakan, hingga mendapat informasi tentang belanja," kata Dwi, dalam pemaparan tentang Kampanye Ramadan di Twitter, Selasa (22/2/2022).
Berdasarkan data Twitter, percakapan seputar Ramadan bakal dimulai lebih awal dan mencapai puncaknya dua kali, yakni di awal dan akhir Ramadan.
Survei internal Twitter menyebut, dibanding percakapan per harinya, ada peningkatan sebesar 87 persen di hari pertama Ramadan dan 123 persen di hari terakhir Ramadan tahun lalu.
Selain itu, Dwi juga mengungkap, sentimen percakapan warganet seputar Ramadan kian positif dibanding tahun 2020. Hal ini mengingat pada 2020 masyarakat berada dalam tahap awal pandemi, di mana mereka masih beradaptasi dengan 'new normal.'
Sementara pada 2021, masyarakat sudah mulai bisa hidup dengan berbagai kebiasaan baru.
Advertisement
Sentimen Positif
"Twitter melihat, percakapan seputar Ramadan 2022 akan dipenuhi beragam konten terkait harapan dan kebahagiaan. Hal ini sering dengan masyarakat Indonesia yang telah beradaptasi dengan kebiasaan baru," tutur Dwi.
Meski sentimen seputar Ramadan lebih positif, 73 persen warganet Twitter masih khawatir berkumpul dengan keluarga saat Ramadan. Sementara, 20 persen disebut-sebut kesulitan menghibur keluarga mereka.
(Dam/Ysl)