Sony Tarik Game Gran Turismo 7 dari PlayStation Store Rusia

Ini berarti gamer PlayStation di Rusia yang ingin memainkan Gran Turismo 7 ini tidak akan menemukannya di PS Store.

oleh Yuslianson diperbarui 05 Mar 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2022, 14:00 WIB
Gran Turismo 7
Sony tarik game Gran Turismo 7 dari PlayStation Store Rusia. (Doc: PlayStation)

Liputan6.com, Jakarta - Sony diam-diam telah menarik game Gran Turismo 7 dari PlayStation Store PS Store) di Rusia.

Informasi, Gran Turismo 7 adalah game simulasi balap yang baru saja diluncurkan secara global pada 4 Maret 2022.

Dengan tindakan ini, berarti gamer PlayStation di Rusia yang ingin memainkan Gran Turismo 7 ini tidak akan menemukannya di PS Store.

Saat mencari Gran Turismo 7 di PS Store Rusia, player hanya akan menemukan teks yang bertuliskan "Release date pending confirmation" atau "Tanggal rilis menunggu konfirmasi."

Dilansir Eurogamer, Sabtu (5/3/2022), keputusan Sony untuk menarik dan tidak menjual game Gran Turismo 7 di PlayStation Store Rusia dilakukan malam hari sebelumnya.

Hingga kini, perusahaan asal Jepang tersebut belum secara resmi mengumumkan alasan kenapa tidak menjual game balap tersebut di PS Store Rusia.

Beberapa meyakini, keputusan ini terkait dengan permintaan pejabat Ukraina agar Sony dan Microsoft menghentikan layanan mereka bagi gamer di Rusia.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pengembang Game Kecam Aksi Invasi Rusia

Cyberpunk 2077 (Doc: CD Projekt Red)

Lebih lanjut, CD Projekt Red, pengembang game Cyberpunk dan The Witcher pun mengatakan akan memblokir seluruh pembelian game yang datang dari Rusia dan Belarus.

Electronic Arts (EA) juga mengecam tindakan Rusia, dengan tidak lagi menjual konten, game, atau mata uang virtual di Rusia atau Belarusia selama konflik berlanjut.

Selain itu, perusahaan teknologi seperti Facebook, Google, Reddit, dan Airbnb juga sudah melakukan pemblokiran sebagai reaksi invasi Rusia ke Ukraina.

 

Dikecam Banyak Perusahaan

Ilustrasi: Selain menjadi toko ritel pertama di Asia Tenggara, Apple Store ini juga menjadi toko pertama yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan (sumber : bgr.com)

Invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada akhir Februari, dengan melancarkan serangan tanpa alasan ke negara itu.

Sejak itu, ada ribuan korban, termasuk banyak warga sipil, dan hampir satu juta warga sipil telah meninggalkan Ukraina.

Perusahaan besar seperti Shell, BP, dan Apple juga telah berhenti beroperasi di negara tersebut bersama dengan perusahaan, seperti Disney, Warner Bros, dan Paramount.

(Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya