Liputan6.com, Jakarta - TikTok uji coba fitur Watch History. Menurut Tech Crunch, fitur ini memungkinkan pengguna mengecek video-video TikTok yang pernah mereka tonton.
Dengan begitu, saat ingin menunjukkan video yang sudah ditonton ke orang lain, mereka tidak bingung untuk mencari-cari video mana yang dimaksud.
Baca Juga
Mengutip The Verge, Rabu (30/3/2022), informasi ini disebarkan oleh konsultan media sosial Matt Navarra. Ia me-retweet cuitan pengguna Twitter Hammod Oh, yang mengungkap kehadiran fitur baru TikTok.
Advertisement
Berdasarkan screenshot Hammod Oh, opsi Watch History muncul di bawah menu Content and Activity yang ada di Setting.
Belum banyak informasi rinci mengenai tampilan Watch History atau bagaimana fitur ini akan mengkompilasikan video-video yang pernah disaksikan pengguna.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dinanti Pengguna
Pihak The Verge juga menghubungi TikTok untuk menanyakan seputar calon fitur baru TikTok itu, namun perusahaan belum memberikan tanggapan.
Memang, nihilnya tombol Watch History membuat banyak dari kita sebagai pengguna agak kesulitan melihat video-video apa saja yang pernah disaksikan.
Ada orang yang ingin mengetahui video apa yang telah disaksikan dengan menonton ulang video-video dan ada pula yang mengunduh semua data TikTok mereka, hanya untuk menemukan satu video.
Oleh karena itu, jika fitur Watch History tersebut benar-benar hadir, tentu bisa menghemat waktu menscroll video mana yang pernah disaksikan.
Advertisement
Setop Pengguna Rusia Unggah Video TikTok
Terlepas dari bocoran fitur baru, TikTok belum lama ini menghentikan sementara layanan untuk mengunggah (upload) video dan siaran langsung atau live streaming, bagi para kreatornya di Rusia.
Dalam pengumuman yang dimuat di newsroom TikTok, dikutip Senin (7/3/2022), platform berbagi video asal Tiongkok itu mengatakan keputusan ini terkait dengan aturan "berita palsu" Rusia.
Selain itu, TikTok juga mengatakan prioritas tertinggi mereka adalah keselamatan karyawan dan pengguna mereka.
"Dan mengingat aturan 'berita palsu' baru Rusia, kami tidak punya pilihan selain menangguhkan live streaming dan konten baru ke layanan video kami di Rusia sementara kami meninjau implikasi keamanan undang-undang ini," kata TikTok.
Meski begitu, TikTok mengungkapkan layanan messaging dalam aplikasinya tidak akan terpengaruh. Selain itu mereka juga masih mengevaluasi keadaan yang berkembang di Rusia, untuk menentukan keberlanjutan layanan.
(Tin/Isk)