Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi 12 Pro dan 12X akan menjadi HP Android terbaru di pasaran yang akan hilang dari platform benchmark Geekbench, kenapa?
Berdasarkan laporan dari Geekbench, perusahaan asal Tiongkok itu kedapatan telah memanipulasi kinerja ponselnya agar mendapatkan skor tinggi di aplikasi.
Baca Juga
Dilansir Android Police, Jumat (1/4/2022), Geekbench akan menghapus Xiaomi 12 Pro dan Xiaomi 12X dari aplikasi benchmark kenamaan itu.
Advertisement
Melihat hasil benchmark kedua HP Xiaomi terbaru itu, Android Police menemukan performa SoC di ponsel lebih cepat saat aplikasi benchmarking atau gaming dibuka.
Sebaliknya, perusahaan membatasi performa HP Android miliknya saat membuka aplikasi lain. Disebutkan, Xiaomi telah mengembangkan profil performa yang otomatis aktif saat menjalankan aplikasi tertentu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diuji Secara Intensif
Saat diuji coba pakai Xiaomi 12 Pro dengan Snapdragon 8 Gen 1, performa ponsel kurang bertenaga saat aplikasi game atau benchmarking tidak dibuka.
Saat aplikasi seperti Chrome atau Netflix dipakai, performa yang terekam turun hingga 50 persen.
Hasilnya berbeda juga tercatat pada Xiaomi 12X, yang menggunakan Snapdragon 888. Namun, perbedaan kinerjanya tidak terlalu mencolok.
Advertisement
Langsung Dihapus dari Geekbench
Mendapati laporan tersebut, pihak Geekbench berjanji untuk menghapus dua smartphone dari database-nya pada akhir minggu.
“Sangat mengecewakan melihat pembuat perangkat menyesatkan konsumen dengan mengurangi kinerja aplikasi, tetapi tidak membandingkan kinerja," kata Geekbench dalam pernyataannya.
Mereka menambahkan, saat ini sedang menyelidiki ponsel Xiaomi mana lagi yang bermasalah dan akan menghapus perangkat tersebut dari database.
Bukan Satu-satunya Ponsel Xiaomi
Lebih lanjut, ini bukan satu-satunya smartphone Xiaomi yang memanipulasi benchmark. Menurut temuan pendiri dan presiden Geekbench, John Poole, Xiaomi Mi 11 juga terpengaruh.
“Sepertinya Xiaomi juga membuat keputusan kinerja berdasarkan aplikasi yang teridentifikasi,” kata John Poole di akun Twitter-nya.
Untuk membuktikan pendapatnya, ia menerbitkan dua benchmark smartphone. “Ini adalah hasil dari Xiaomi Mi 11 yang menjalankan Geekbench dan menjalankan Geekbench yang disamarkan sebagai Fortnite."
Hasilnya skor single-core 30 persen lebih rendah dan skor multi-core 15 persen lebih rendah di versi Fortnite.
(Ysl/Tin)
Advertisement