XL Axiata Beli 51 Persen Saham Hipernet Indodata Senilai Rp 321,3 M, Buat Apa?

XL Axiata membeli 51 persen saham Hipernet Indodata dengan nilai Rp 321,3 miliar. Pembelian dilakukan untuk mendukung bisnis layanan korporasi XL Axiata.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 13 Apr 2022, 03:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2022, 03:00 WIB
XL Axiata membeli 51 persen saham PT Hipernet Indodata
XL Axiata membeli 51 persen saham PT Hipernet Indodata guna memperkuat layanan korporasi. (Foto: Corpcomm XL Axiata).

Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata mengambilalih saham PT Hipernet Indodata, perusahaan managed service telekomunikasi dan teknologi informasi.

Pengambialihan dilakukan dengan melalui penandatanganan Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat antara Perusahaan dengan Bridgefield Prime Investment Pte. Ltd, Ameisys Global Technologies Pte. Ltd., PT Mitra Indo Asia, dan PT Magna Karya Archipelago selaku pemegang saham PT Hipernet Indodata, yang telah dilakukan pada hari Selasa (22/3/2022).

Tujuan pembelian saham Hipernet Indodata adalah untuk memperkuat layanan digital XL Axiata kepada kalangan korporasi. Pasalnya kini digitalisasi menjadi kebutuhan pokok di semua sektor industri.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, XL terus mengembangkan bisnis layanan korporat seiring era digitalisasi di semua sektor industri yang menjadi peluang XL.

"Kami punya keahlian dan sumber daya di ranah ini, namun kami memperkuat diri mengingat kompetisi di bisnis ini juga cukup ketat," katanya.

Pengambialihan saham PT Hipernet Indodata, kata Dian, menjadi keputusan strategis untuk memperkuat lini bisnis layanan korporat XL.

Sekadar informasi, Hipernet Indodata adalah penyedia layanan di bidang informasi dan teknologi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

Layanan yang ditawarkan mulai dari pengelolaan internet, WiFi, cloud, layanan teknologi informasi profesional, dan layanan aplikasi bisnis lainnya. Hipernet selama ini melayani korporasi bidang perhotelan, pariwisata, kesehatan, keuangan, hingga ritel.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Beli 51 Persen Saham Senilai Rp 321,3 M

XL Axiata
Ilustrasi XL Axiata (Foto: XL Axiata)

Dengan akuisisi saham ini, posisi XL Axiata sebagai penyedia layanan digital untuk korporasi akan makin kuat. Saat ini, segmen korporasi dilayani oleh XL Axiata Business Solutions.

Dalam penandatanganan Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat, XL memiliki mayoritas saham Hipernet Indodata dengan komposisi 51 persen. Jumlah tersebut setara 2.805 lembar saham dengan transaksi RP 321,3 miliar.

Setelah membeli saham, pihak lain yang juga memegang saham Hipernet Indodata antara lain PT Mitra Indo Asia dan PT Magna Karya Archipelago.

Kini, XL Axiata memiliki lebih dari 57,9 juta pelanggan. Perusahaan didukung lebih dari 162 ribu BTS, di antaranya 77 ribu BTS 4G.

XL Axiata juga terus memperluas jaringan dengan lebih dari 458 kabupaten/ kota di berbagai wilayah Indonesia.

XL Axiata juga terus melakukan investasi di jaringan fiber, transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan berbagai peningkatan jaringan lainnya.

Ajak UMKM Bertransformasi Digital

XL Axiata
Ilustrasi XL Axiata (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Sebelumnya, XL Axiata Business Solutions melebarkan sayapnya untuk membantu UMKM bertransformasi digital.

Terbaru, solusi bisnis XL Axiata merilis kartu perdana Biz Starter yang sudah dilengkapi akses ke solusi dari Google Workplace.

Dengan membeli kartu Biz Starter, pelaku UMKM akan mendapat manfaat berupa akses ke sejumlah fitur solusi bisnis dari Google Workspace.

Mereka pun bisa meningkatkan produktivitas usaha sekaligus mendukung cara kerja hybrid dan memperluas kolaborasi dengan cloud Google.

Program bundling XL Axiata-Google Workspace ini bisa didapatkan mulai dari Rp 65 ribu. Dengan harga tersebut, pelanggan bisa mendapatkan kartu perdana Biz Starter Prabayar dengan kuota 5GB dan akses ke sejumlah solusi bisnis Google.

Solusi yang dimaksud mulai dari Gmail, Google Docs, Google Sheets, Google Slides, Google Meets, Google Calendar, dan Google Drive.

Chief Enterprise & SME Officer XL Axiata Feby Sallyanto mengatakan, pertumbuhan UMKM dan industri kreatif di Indonesia mencapai 64,2 juta.

"Tren positif ini tidak terlepas dari tumbuhnya skala bisnis UMKM yang didukung pemanfaatan teknologi digital pada proses produksi, promosi, hingga pemasaran," katanya.

UMKM Perlu Transformasi Digital

XL
XL Axiata (Sumber: XL Axiata)

Untuk bisa bersaing di pasaran, menurut Feby, sudah saatnya pelaku UMKM dan industri kreatif perlu bertransformasi digital dan memanfaatkan teknologi.

Guna mempermudah pelaku UMKM bertransformasi digital program bundling Biz Starter dengan Google Workspace pun hadir.

Country Director Google Cloud Indonesia Megawaty Khie mengatakan, dengan teknologi yang tepat dan akses ke perangkat kolaborasi cloud yang kuat, pelaku UMKM bisa berhasil mendorong usahanya.

"Kami berharap kolaborasi dengan XL Axiata bisa memberi kesetaraan kolaborasi. Seluruh karyawan yang bekerja di organisasi besar dan kecil bisa sama-sama berkomunikasi dan berkontribusi, terlepas dari lokasi, peran, pengalaman, bahasa, dan perangkat pilihannya," kata Megawaty.

Salah satu pelaku usaha yang sudah memakai solusi bisnis XL Axiata adalah Haus! Indonesia. Perusahaan yang bergerak di bidang food and beverages ini menyebut telah mengalami perkembangan terlepas dari dampak pandemi.

CEO Haus! Indonesia Gufron Syarif mengatakan, adopsi teknologi digital telah mendukung karyawannya tak hanya dalam bekerja hybrid, tetapi juga berkolaborasi menggunakan layanan berbasis cloud dari Google.

(Tin/Ysl)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya