XL Axiata, Meta, dan Google Gelar Kabel Laut Echo Sepanjang 15.000 Km Hubungkan Indonesia dan AS

XL Axiata menggelar kabel laut Echo sepanjang 15.000 Km untuk menghubungkan Indonesia dengan Singapura dan Amerika Serikat. Kabel laut Echo ini akan meningkatkan kualitas dan memperkecil latensi internet.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 22 Jun 2022, 15:44 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2022, 15:43 WIB
Direktur Teknologi XL Axiata I Gede Darmayusa (kiri) dan SVP PT NEC Indonesia Dolat Sembiring menarik kabel laut Echo di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.
Direktur Teknologi XL Axiata I Gede Darmayusa (kiri) dan SVP PT NEC Indonesia Dolat Sembiring menarik kabel laut Echo di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Sistem Komunikasi Kabel Laut Echo ini akan memberikan alternatif akses internet dan data dengan kapasitas besar ke luar negeri. (Foto: Corpcomm XL Axiata).

Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata menggelar Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Echo bersama Meta dan Google. Setelah beberapa bulan pembangunan dan penempatan di bawah laut, Golden Buoy SKKL Echo berlabuh di Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (22/6/2022).

Setelah ditarik ke darat, kabel laut Echo ini nantinya akan disambungkan dengan jaringan milik XL Axiata. Tujuan dari penggelaran kabel laut ini adalah untuk memberikan kualitas jaringan dan layanan lebih baik bagi pelanggan dan masyarakat Indonesia melalui jaringan fiber optik yang menghubungkan ke jaringan global.

Penggelaran kabel laut Echo ini juga dilakukan untuk mendukung penyediaan internet tercepat bagi pelanggan dan masyakarat.

Sekadar informasi, SKKL Echo dibangun bersama oleh Meta, Google, dan XL Axiata. Pembangunan telah dilakukan sejak 2021 dan direncanakan pada 2023.

Penyerahan kabel laut Echo di Tanjung Pakis menandai dimulainya pemasangan SKKL Echo di Indonesia yang sepanjang 4.000 Km. Total, kabel laut Echo memiliki panjang 15.000 Km. Di mana, Pantai Tanjung Pakis dipilih sebagai landing point di Indonesia arah Singapura dan California AS.

Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan, kedatangan Golden Buoy di Tanjung Pakis merupakan bagian dari pembangunan proyek SKKL Echo yang sangat panjang.

Gede mengatakan, kabel fiber optik Echo ditarik dari California, AS, melintasi Samudera Pasifik langsung ke sini dan nanti berlanjut hingga Singapura.

"Setelah sampai di Indonesia, SKKL Echo akan dikoneksikan dengan sistem jaringan milik XL Axiata yang kemudian bisa kami manfaatkan untuk meningkatkan kualitas koneksi internet bagi pelanggan dan masyarakat Indonesia," kata Gede, ditemui di Tanjung Pakis, Karawang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

XL Axiata
Direktur Teknologi XL Axiata I Gede Darmayusa berfoto di depan Cable Landing Station (CLS) Echo project di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. (Foto: Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Gede lebih lanjut menyebutkan, XL Axiata berharap proyek ini tuntas dan bisa beroperasi pada Q3 tahun 2023. Ia menyebut, SKKL Echo ini akan meningkatkan kualitas kualitas layanan internet. Selain itu, SKKL ini akan menambah koneksi internet ke jaringan global dan memperkuat koneksi melalui SKKL lain yang telah dimiliki XL Axiata.

"Bagi XL Axiata, keberadaan SKKL Echo akan memberikan alternatif akses internet dan data dengan kapasitas besar ke luar negeri yang pada akhirnya bisa meningkatkan kualitas akses internet bagi seluruh pelanggan, korporasi, dan pemerintahan," katanya.

SKKL Echo yang menghubungkan Indonesia dan Amerika Utara ini juga akan memberi manfaat langsung terhadap akses internet, karena kebutuhan masyarakat untuk mengakses internet secara cepat dan stabil juga meningkat.

 


Tentang SKKL Milik XL Axiata

Direktur & Chief Technology XL Axiata I Gede Darmayusa
Direktur & Chief Technology XL Axiata I Gede Darmayusa menjelaskan tantangan yang dihadapi XL Axiata dalam mematikan layanan 3G XL Axiata. (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani).

"Kami berharap, keberadaan SKKL ini akan berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi digital pada masyarakat secara luas sampai ke pelosok dan Kawasan Timur Indonesia," tutur Gede.

Sekadar informasi, XL Axiata kini memiliki sejumlah SKKL kabel laut yang mendukung layanan akses internet ke jaringan global. Mulai dari SKKL Batam-Sarawak yang beroperasi Juni 2022 dan SKKL Australia-Indonesia-Singapura yang beroperasi Oktober 2018.

Jaringan XL Axiata sendiri kini tersedia di 34 provinsi, bahkan sebagian sudah menjangkau pelosok daerah terpencil dan perbatasan negara. XL Axiata mengoperasikan 133 ribu BTS, dengan 83 ribu BTS 4G, dan jaringan fiber optik dengan total panjang 113 Km guna melayani 57,4 juta pelanggan di seluruh Indonesia.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya