Microsoft Teams Down, Pengguna di Seluruh Dunia Terdampak

Pengguna global mengeluhkan layanan Microsoft Teams yang tidak dapat diakses sejak tadi pagi.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 21 Jul 2022, 13:38 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2022, 13:38 WIB
Microsoft umumkan Mesh for Teams (Dok. Microsoft)
Microsoft umumkan Mesh for Teams (Dok. Microsoft)

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft Teams down atau dilaporkan tengah bermasalah. Layanan video conference milik Microsoft ini diketahui tumbang dan dialami oleh pengguna secara global.

Banyak pengguna pun mengeluhkan akses Microsoft Teams yang bermasalah ini. Keluhan dilayangkan melalui media sosial, seperti Twitter, termasuk laporan di situs Down Detector.

Keluhan sendiri terpantau sudah terjadi sejak pagi tadi. Pihak Microsoft juga sudah mengetahui mengenai hal ini dan mengaku tengah menyelidiki penyebab terjadinya masalah.

"Kami menerima laporan dari pengguna yang tidak bisa mengakses Microsoft Teams atau menggunakan fitur apa pun. Kami tengah melakukan investigasi mengenai masalah ini dan update terkini bisa dilihat di Service Health Dashboard," tulis Microsoft seperti dikutip dari akun @MSFT365 Status, Kamis (21/7/2022).

Dari penjelasan Microsoft, ada kemungkinan masalah ini terjadi karena penerapan sistem terbaru yang dilakukan ternyata berisi koneksi yang terputus ke layanan interal storage. Untuk itu, perusahaan tengah berupaya mengalihkan lalu lintas ke layanan yang sehat untuk mengurangi dampak.

Dijelaskan pula, masalah ini ternyata juga berdampak ke sejumlah layanan Microsoft 365 yang terintegrasi dengan Teams, seperti Microsoft Word, Office Online, serta SharePoint Online.

Namun, dari pantauan terkini telemetri Microsoft, fungsi Microsoft Teams disebut mulai pulih. Kendati demikian, perusahaan masih berupaya melakukan penindakan untuk mengatasi dampak yang tengah berlangsung.

Dari pantauan Tekno Liputan6.com saat ini, aplikasi Teams sudah bisa dibuka kembali. Padahal sebelumnya, aplikasi menunjukkan layanan sedang bermasalah dan tidak bisa diakses.

Hanya setelah dicoba, kami ternyata masih belum bisa melakukan panggilan dengan keterangan masih mengalami eror. Karenanya, masih perlu menunggu informasi lebih lanjut dari Microsoft mengenai solusi dari masalah ini. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Microsoft Teams Perluas Fitur Pengubah Ponsel Jadi Walkie Talkie

Microsoft Teams
Ilustrasi Microsoft Teams (Foto: Microsoft)

Di sisi lain, Microsoft meluncurkan fitur Walkie Talkie pada Microsoft Teams untuk para pengguna perangkat seluler Android, iOS, dan perangkat Zebra.

Fitur ini membuat pengguna Microsoft Teams, bisa membuat ponsel mereka berfungsi layaknya walkie talkie, dengan menggunakan layanan data seluler atau WiFi.

Dilansir The Verge, dikutip Selasa (18/1/2022), fitur ini sebenarnya sudah diluncurkan di Android sejak September 2020. Namun, Microsoft kemudian memperluasnya untuk perangkat seluler Zebra serta iOS.

Dalam laman resminya, Microsoft menyebut bahwa Walkie Talkie di Teams menyediakan komunikasi push-to-talk (PTT) instan untuk tim pengguna di Android dan iOS.

Walkie Talkie memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan tim mereka menggunakan saluran dasar yang sama dengan tempat mereka menjadi anggota.

"Hanya pengguna yang terhubung ke Walkie Talkie di saluran yang menjadi peserta dan dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan push-to-talk, satu per satu," tulis Microsoft.

Perusahaan menyebutkan, dengan Walkie Talkie di Teams, para pekerja garis depan bisa berkomunikasi dengan aman, menggunakan pengalaman PTT yang sudah dikenal tanpa perlu membawa perangkat radio besar.

"Walkie Talkie bekerja di mana saja dengan WiFi atau konektivitas internet seluler," kata Microsoft. 


Waspada, Hacker Sebarkan Malware Trojan Lewat Microsoft Teams

Ilustrasi Hacker
Ilustrasi Hacker (Photo created by jcomp on Freepik)

Di sisi lain, para peretas rupanya bisa masuk ke fitur chat Microsoft Teams unruk menyebarkan malware Trojan.

Jika kamu adalah salah satu dari 270 juta pengguna yang tiap hari menggunakan Microsoft Teams, ada baiknya untuk memastikan akun Microsoft Teams kamu telah terkunci.

Informasi ini berdasarkan pada penelitian dari perusahaan keamanan email dan platform kolaborasi Avanan.

Mengutip Digital Trends, Jumat (18/2/2022), para peneliti menemukan sejak Januari, hacker mengakses akun-akun yang telah terkompromi dan membagikan file berjudul "User Centric" yang dapat menjalankan perintah eksekusi.

Rupanya, file tersebut merupakan malware Trojan yang bisa mengambil alih komputer seorang pengguna, jika mereka mengklik file yang dimaksud.

Avanan mengklaim, sebagian serangan sangatlah efektif karena orang-orang mempercayai Microsoft Teams dan platform berbasis obrolan lainnya.


Pastikan Keaslian File Sebelum Diklik

Karena Microsoft Teams kerap dipakai para pengguna di kalangan profesional untuk berbagi file. Para pengguna ini cenderung mengklik file tanpa mempertanyakan keasliannya.

Jika kamu adalah salah satu pengguna Microsoft Teams, pastikan untuk membaca nama file sebelum mengkliknya.

Meski populer di kalangan pekerja profesional, Microsoft Teams tidaklah kaya fitur dalam hal keamanan dan pemindaian file untuk konten berbahaya. 

Kemampuan pengguna dan guest untuk berbagi file di Microsoft Teams juga menimbulkan risiko keamanan, meski hal ini belum tentu merupakan cara peretas menyebarluaskan malware Trojan ini.

Sejaun ini belum jelas bagaimana hacker mendapatkan data pengguna. Untuk itu, tindakan terbaik yang bisa dilakukan pengguna adalah bersifat profaktif.

Dalam hal ini, pengguna harus memastikan kata sandi mereka aman dan pastikan pengguna memiliki program antivirus andal di laptop atau komputer masing-masing.

Sekadar informasi, serangan malware semacam ini kian populer dalam dua tahun terakhir. Discord pun bermasalah dengan malware.

(Dam/Isk)


Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya