Oracle dan Microsoft Tertarik Beli Bisnis TikTok?

TikTok kembali beroperasi di Amerika Serikat, namun AS masih terus ingin agar bisnis TikTok tak terkait dengan Tiongkok, sejumlah perusahaan pun disebutkan mulai tertarik membeli bisnis TikTok.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 28 Jan 2025, 06:30 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2025, 06:30 WIB
Ilustrasi: Aplikasi TikTok (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)
Ilustrasi: Aplikasi TikTok (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan software dan jaringan Oracle dan sekelompok investor termasuk Microsoft disebut-sebut tengah dalam tahap pembicaraan untuk membeli bisnis TikTok. Demikian berdasarkan laporan dari NPR.

Mengutip The Verge, Senin (27/1/2025), kesepakatan ini akan tetap membuat ByteDance memiliki saham minoritas di TikTok. Sementara, algoritme aplikasi, pengumpulan data, dan update software akan dipantau oleh Oracle.

Media tersebut menyebutkan, Gedung Putih kini telah menegosiasikan kesepakatan tersebut meski Presiden Donald Trump membantah ia bekerja dengan Oracle.

"Saya telah berbincang dengan banyak orang mengenai TikTok dan ada ketertarikan besar pada TikTok," kata Donald Trump, demikian mengutip Reuters.

Meski begitu, menurut Reuters, Oracle bukan termasuk satu dari berbagai pihak yang diajak bicara Trump.

"Tidak, tidak dengan Oracle. Ada banyak orang yang berbincang dengan saya, orang-orang yang penting, tentang kemungkinan membeli dan saya akan mengambil keputusan kemungkinan dalam 30 hari ke depan. Kongres memberi waktu 90 hari, jika kita bisa menyelamatkan TikTok, rasanya akan menjadi hal baik," kata Donald Trump.

Tidak hanya Oracle dan Microsoft, pihak lain yang juga tertarik dengan TikTok antara lain adalah Elon Musk, miliarder yang berbisnis real estate Frank McCourt, hingga Kevin O'Leary.

Donald Trump Belum Berbincang dengan Oracle tentang TikTok

Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok.
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok. Kredit: antonbe via Pixabay... Selengkapnya

Belum lama ini, Donald Trump menyebut, ia ingin Larry Ellison --pendiri Oracle-- untuk membeli TikTok.

Saat ini jaringan dan server Oracle menyediakan tulang punggung untuk berjalannya TikTok di Amerika Serikat. Oracle juga menjadi pembeli potensial sekaligus disebut mampu mengawasi dan menjalankan pengawasan terkait apa yang akan terjadi pada TikTok.

Tujuan dari kesepakatan pembelian TikTok, menurut sumber yang tak disebutkan namanya adalah untuk "meminimalisasi kepemilikan Tiongkok pada TikTok."

Sementara itu, keterlibatan Microsoft belum jelas tentang perbincangan perusahaan dalam pembelian TikTok. Perusahaan ini sebelumnya disebut-sebut saat TikTok diisukan akan dijual pada 2020.

Microsoft juga Tertarik Pada TikTok?

Logo Microsoft. Liputan6.com/Iskandar
Logo Microsoft. Liputan6.com/Iskandar... Selengkapnya

Saat itu, Microsoft, Oracle, hingga Walmart sama-sama disebutkan memiliki ketertarikan pada TikTok. Saat ini, Microsoft menolak untuk memberikan komentarnya.

Sekadar informasi, perbincangan untuk pembelian TikTok kembali mencuat setelah Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang menunda aturan pelarangan TikTok dengan memperpanjang waktu transaksi TikTok hingga 75 hari lamanya. Tujuannya agar ByteDance melakukan divestasi asetnya pada TikTok.

Sebelumnya Donald Trump juga menyebut adanya kemungkinan untuk mendirikan perusahaan joint venture yang memungkinkan pihak atau perusahaan AS mendapat kepemilikian 50 persen terhadap TikTok.

 

Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya