Ini 3 Prioritas Utama APJII untuk Pemerataan Infrastruktur dan Literasi Digital

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif, mengatakan seluruh jajarannya memiliki tiga prioritas program yang wajib dijalankan.

oleh Iskandar diperbarui 05 Okt 2022, 16:33 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2022, 15:00 WIB
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif. Dok: APJII

Liputan6.com, Jakarta - Guna mewujudkan pemerataan infrastruktur dan peningkatan literasi digital, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif, mengatakan seluruh jajarannya memiliki tiga prioritas program yang wajib dijalankan di pengurusan APJII periode 2021-2024.

Tiga prioritas utama itu antara lain Kolaborasi Anggota dan Stakeholder, Implementasi Program yang Inklusif, dan Penguatan Infrastruktur Organisasi.

“Melalui tiga program prioritas tersebut diharapkan ke depannya, APJII dapat terus memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia maupun sumbangsih pemikiran demi terwujudnya tata kelola ekosistem digital nasional yang lebih baik,” ujar Arif di Rapat Kerja Nasional APJII di Makassar pada Selasa, 4 Oktober 2022.

Untuk program 'Kolaborasi Anggota dan Stakeholder', APJII telah bekerjasama dengan Pemerintah dan atau institusi lainnya untuk melakukan pemutakhiran data anggota secara berkala dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

"Dengan demikian bisa dipastikan bahwa saat ini data penyelenggara telekomunikasi APJII sudah sinkron dengan data Kominfo," Arif menambahkan, dikutip Rabu (5/10/2022).

Selain itu, pengurus APJII juga menjalin hubungan, koordinasi, dan kerja sama dengan lembaga-lembaga pemerintah dan non-pemerintah, nasional, regional, dan global serta sosialisasi guna meningkatkan produktivitas anggota.

“Beberapa lembaga pemerintah dan non-pemerintah, nasional, regional, dan global yang berkolaborasi dengan APJII seperti KADIN Indonesia, LKPP, Kemenkominfo, Bursa Efek Indonesia, APNIC, dan Meta”, ungkap Arif. 

 

Pengembangann Data Center

Ilustrasi data center. Dok: datacenternews.asia
Ilustrasi data center. Dok: datacenternews.asia

Sedangkan untuk 'Implementasi Program yang Inklusif', pengurus APJII mengadakan dan/atau bekerjasama dengan lembaga resmi dalam hal pelatihan, riset, dan sertifikasi yang dibutuhkan oleh anggota dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan program 'Penguatan Infrastruktur Organisasi'.

"Itu sesuai dengan perkembangan teknologi atau hal-hal yang terbaru, baik teknis maupun non-teknis," ucap Arif.

Arif menuturkan APJII juga memiliki program untuk pengembangan Data Center serta Indonesia Internet Exchange (IIX) atau Node Nasional.

Maka dari itu, pengurus APJII memprioritaskan anggota untuk terhubung ke IIX dan membawa big platform untuk terhubung ke IIX.

Beberapa platform besar yang sudah terhubung ke IIX adalah Facebook (172.2 Gbps), Akamai (146.3 Gbps), Zenlayer (59.2G bps), Zheijian 21.1 Gbps, dan ke depan akan terus bertambah.

“Inisiatif tersebut untuk membangun kemitraan strategis dengan agregator konten, penambahan kajian exchange, pembuatan CDN di exchange, termasuk interkoneksi MVNO di IIX Pusat dan wilayah untuk menumbuhkan value IIX menjadi salah satu prioritas kepengurusan APJII saat ini,” terang Arif.

 

APJII DKI Jakarta Siap Ciptakan Ekosistem Digital

Ilustrasi Literasi Digital
Ilustrasi Literasi Digital (Liputan6.com/Trie Yasni)

Di sisi lain, Ketua Pengurus Wilayah (Pengwil) Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) DKI Jakarta Tedi Supardi Muslih mengatakan, pihaknya akan segera mengembangkan ekosistem digital sebagaimana keinginan pihak pusat.

Adapun ini menyikapi pertemuan Bali Annual Telkom International Conference 2022 yang telah digelar. Diketahui, kegiatan tersebut merupakan platform forum telekomunikasi internasional yang mempertemukan pelaku ICT, operator telco global, teknologi dan solution partner untuk pertukaran informasi seputar industri telekomunikasi, mengembangkan networking, dan perjanjian bisnis.

Selain itu, Tedi juga menegaskan, pihaknya sudah bersilaturahmi dengan seluruh Pengwil APJII yang berada di lintasan Pulau Jawa dan Bali.

"Kegiatan ini memiliki dua tujuan, pertama sebagai Pengwil termuda tentu harus banyak belajar pada para senior, kedua menggali sejumlah potensi untuk pengembangan APJII DKI Jakarta, yang mengerucut ke konsep ekosistem digital yang memang telah dicanangkan Ketua Umum APJII," kata dia dalam keterangannya, Senin (26/9/2022).

Menurut Tedi, dari hasil pertemuannya, ada beberapa catatan, salah satunya perlu penguatan hubungan dengan pemerintahan. Bahkan, dia melihat bagian Jawa Tengah sudah mempunyai respon yang baik dengan pemda.

"Sudah lebih kuat hubungannya dengan pemerintahan setempat. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sangat responsif dalam bermitra dengan Pengwil APJII Jawa Tengah, bahkan melibatkan mereka dalam berbagai kebijakan yang berkaitan dengan dunia internet, termasuk dalam menyusun peraturan daerah," jelas dia.

Pihaknya pun berusaha untuk bermitra dengan pemda untuk bisa segera dilakukan.

"Kita semua memang berusaha seperti itu, namun dalam hal ini kembali lagi kepada sikap Pemerintah Daerah dalam merespon keberadaan Pengwil APJII di masing-masing daerah. Namun demikian, kami harus berusaha untuk mencapai hubungan yang demikian," jelas Tedi.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya