Liputan6.com, Jakarta - Biasanya saat sedang melakukan obrolan saat live streaming, seseorang tidak akan bisa terus-terusan terfokus ke kamera. Namun, teknologi baru dari Nvidia mungkin bisa membantu mengatasi masalah ini.
Baru-baru ini, Nvidia memperbarui software untuk streaming-nya, Broadcast, dengan fitur Eye Contact versi beta, yang mirip seperti FaceTime Apple, untuk memperbaiki pandangan agar tetap fokus pada kamera.
Baca Juga
Nantinya, fitur ini akan mempertahankan kedipan dan warna mata pengguna, serta bisa beralih antara mata digital dengan tampilan mata sungguhan, saat pengguna melihat cukup jauh dari pusat kamera.
Advertisement
Dikutip dari Engadget, Rabu (18/1/2023), NVIDIA sayangnya mengingatkan, fitur Eye Contact belum sepenuhnya sempurna. Menurut mereka, ada jutaan warna mata potensial dan skenario pencahayaan yang tidak bisa mereka uji.
Sehingga, pengguna yang sudah menjajal fitur tersebut, diminta untuk mengirim video feedback apabila menemukan teknologi yang bermasalah. Selain itu, Broadcast juga memiliki fitur vignetting effect, yang akan menggelapkan tepi luar bingkai.
Fitur yang sudah ada seperti Blur, Replacement, dan Remove Virtual Background, juga lebih akurat berkat penambahan data sementara yang membantu kecerdasan buatan membuat pilihan yang lebih cerdas.
Untuk menggunakan Broadcast, mengutip laman resmi NVIDIA, pengguna harus memiliki perangkat dengan sistem GPUÂ Nvidia GeForce RTX 2060, Quadro RTX 3000, Titan RTX, atau versi lebih tinggi.
Perangkat untuk live streaming dengan Broadcast juga membutuhkan RAM 8 GB atau yang lebih tinggi, sementara untuk CPU yang direkomendasikan adalah Intel Core i5 8600, AMD Ryzen r5 2600, atau versi lebih tinggi.
Nvidia Rilis GPU GeForce RTX untuk Dukung Pelajar STEM
Sementara beberapa waktu lalu, Nvidia mengatakan, banyak bidang lain selain game, juga dapat memanfaatkan performa tinggi yang ditawarkan lini GPU GeForce RTX. Salah satunya adalah bidang ilmu STEM.
STEM sendiri merupakan singkatan dari Science, Technology, Engineering, dan Mathematics. Dimana para mahasiswa STEM sangat butuh laptop dengan performa tinggi.
Pelajar atau mahasiswa STEM membutuhkan perangkat berperforma tinggi untuk menunjang kebutuhan studi mereka, ucap Adrian Lesmono, Consumer Business Leader NVIDIA Indonesia.
"Mahasiswa STEM sangat membutuhkan laptop menjalankan aplikasi mendukung kebutuhan studi. Laptop dengan GPU terintegrasi hanya dapat menampilkan modelling 3D di 14 fps."
Adrian menjelaskan, "Berbekal laptop GeForce RTX 3070 mereka bisa melakukan modelling 3D pada 118 fps," dalam sesi online bersama media baru-baru ini.
"Kita tahu para mahasiswa ini menggunakan aplikasi atau software berat untuk keperluan belajar, sehingga butuh laptop atau komputer berperforma tinggi," ujcap Andrian.
Â
Advertisement
Mampu Operasikan Software Berat
Karena itulah masing-masing lab di bidang STEM ini memiliki komputer atau laptop dengan spesifikasi tinggi di laboratorium, tetapi tentu harganya tidak murah.
Lewat GPU RTX buatan Nvidia ini, mahasiswa dapat memiliki komputer dengan performa tinggi mampu menjalankan aplikasi berat, dan harga lebih murah.
Ansys Discovery, Autodesk Revit, Blender, Creo, Solidworks, Matlab, TensorFlow, Windows ML, dan Unreal Engine adalah beberapa aplikasi STEM yang diakselerasi performanya ketika pakai GPU Nvidia.
Laptop dengan GPU ini dikatakan telah mendukung berbagai aplikasi utama yang biasa digunakan di bidang engineering, ilmu komputer, ilmu data, dan ekonomi.
Berkat GPU Nvidia RTX ini, mahasiswa dapat melakukan rendering interaktif dan real-time untuk desain dan simulasi komponen kompleks.
Tak hanya itu, pemrosesan gambar dan sinyal lebih cepat, serta kemampuan untuk mengembangkan model AI dan ilmu data yang lebih besar dan lebih akurat.
Selain mendukung kegiatan belajar, tentunya laptop dengan GPU baru Nvidia mampu dipakai untuk bermain game dan membuat konten.
(Dio/Ysl)