Viral Bayi Minum Kopi Good Day di Medsos, Warganet: Ini Emak-Emak Kenapa Sih?

Diposting oleh pengguna TikTok dengan akun @kayess9, video bayi minum kopi Good Day ini ditonton lebih dari 272 ribu kali, dengan jumlah komentar mencapai 3360.

oleh Yuslianson diperbarui 31 Jan 2023, 16:51 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2023, 12:02 WIB
Viral di TikTok Sebuah Video yang Memperlihatkan Bayi Diberi Minum Kopi Merek Good Day. Video Tersebut Diunggah Akun Adinda Yana yang Diduga Adalah Ibu dari Bayi Laki-Laki Tersebut (Foto: Tangkapan Layar dari Video)
Viral di TikTok Sebuah Video yang Memperlihatkan Bayi Diberi Minum Kopi Merek Good Day. Video Tersebut Diunggah Akun Adinda Yana yang Diduga Adalah Ibu dari Bayi Laki-Laki Tersebut (Foto: Tangkapan Layar dari Video)

Liputan6.com, Jakarta - Warganet dibuat gempar dengan beredarnya sebuah video viral bayi minum kopi Good Day di TikTok, dan menyebar ke platform media sosial lainnya.

Diposting oleh pengguna TikTok dengan akun @kayess9, video ini sudah ditonton lebih dari 272 ribu kali, dengan jumlah komentar mencapai 3360.

Dalam postingan tersebut, tertulis teks "Bayi minum kopi Good day kan ada susunya, daripada di kasih susu Frisian flag katanya nda ada susunya," tulis pengguna akun.

Pemilik akun juga menulis, "kemarin-kemarin bayi BAB 10x sehari, alhamdulillah sejak minum Susu, Kopi sekarang dia BAB 9x sehari."

@kayess9

 

♬ suara asli - andre - ANDRE

Sontak postingan video di TikTok ini langsung menyulut reaksi warganet, dimana mayoritas mempertanyakan alasan kenapa sang ibu melakukan aksi tersebut.

"ya allah mb semoga rejekinya lancar yaq dipermudah allahh biar adeknya bisa minum makan yg sesuia kebutuhannya saat ini 🥺," tulis eka****.

"Ya Allah buuuu malah dikasih kopi 😭😭😭😭," kata okab****.

"Anak saya umur 1th lebih aja gaberani dikasih skm atau coffe naudzubillah😭," ujar Meg****

"tolong laah ka Seto kpai selametin anak ga berdosa ini🥺," Rzk****

"ini orang tua nya kenapa sih😭😭," tulis Ha****.

Tak hanya ramai di TikTok, warganet di Twitter pun langsung mengomentari aksi sang ibu meminumkan kopi Good Day ke bayinya.

"Kasih minum kopi good day krna ada susunya untuk bayi, yaaa kopi berisi sianida juga ada kopinya tapi gak bakal diminum orang.." ungkap kesal warganet.

"Wah gmna ya Good day itu kopi, kopi trmasuk kafein, orang dewasa yg udah hidup puluhan tahun aja dilarang konsumsi kafein trlalu banyak, apalgi bayi yg umurnya belum cukup 3 tahun, belum lagi organnya yg ga bekerja maksimal krna faktor umurDan produk2 gtu psti ada bahan2 lainnya," tulis @_runnz.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Benarkah yang Diberikan ke Bayi Adalah Kopi?

<p>Ilustrasi bayi laki-laki. Photo by Freepik</p>

Orangtua seringkali mengira bayinya mengalami diare ketika BAB lebih dari tiga kali sehari. Padahal kondisi bayi baru lahir yang sering BAB umum dijumpai. Selain itu, konsistensi dan frekuensi bayi yang mendapat ASI dan yang diberi susu formula akan berbeda.

Bayi yang Mengonsumsi ASI

Bayi yang mendapat asupan ASI eksklusif usia 0-3 bulan, normalnya akan BAB rata-rata 4 hingga 10 kali dalam sehari. Tapi, bisa saja bayi baru lahir hanya BAB 2-3 kali sehari.

Konsistensi tinja bayi yang diberi ASI pun cenderung encer. Ini yang kemudian diduga bayi baru lahir mengalami mencret.

Bayi yang Mengonsusmi Susu Formulas

Berbeda dengan bayi yang diberi ASI eksklusif, bayi yang mengonsumsi susu formula memiliki frekuensi BAB yang lebih sedikit yakni 1 hingga 4 kali sehari. Setelah berusia satu bulan, frekuensinya akan menurun menjadi 1 hingga 2 kali dalam sehari.

Konsistensi tinja bayi yang mengonsumsi susu formula pun cenderung lebh lengket. 


Kenapa Bayi Baru Lahir Sering BAB dan Kentut?

Ilustrasi bayi laki-laki. (Photo by Taksh on Unsplash)

Bayi yang baru lahir belum memiliki kemampuan mengontrol sistem pencernaan, oleh karenanya bayi baru lahir sering BAB dan kentut.

"Saat perut bayi terisi, susu merangsang saluran pencernaannya dan memberikan dorongan untuk buang air besar. Biasanya bayi akan BAB beberapa saat setelah menyusu," jelas dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons, dikutip dari laman Klikdokter.

Sistem pencernaan bayi akan bekerja semakin baik ketika menginjak usia enam bulan. Terlebih, pada usia itu, bayi juga sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI. Dengan demikian, frekuensi dan konsistensi BAB pada bayi pun akan menyesuaikan dengan makanan yang dikonsumsi.

(Ysl/Tin)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya