Liputan6.com, Jakarta - Meta beberapa hari lalu baru saja memperkenalkan perangkat headset terbaru mereka, Meta Quest 3, yang entah disengaja atau tidak, dilakukan jelang peluncuran Apple Vision Pro di WWDC 2023 Senin waktu setempat.
Mark Zuckerberg, CEO Meta, melalui Instagram resminya, mengatakan bahwa Meta Quest 3 adalah headset mainstream pertama, dengan "high-res color mixed reality."
Baca Juga
Pertandingan Langsung Timnas Indonesia Melawan Filipina di Piala AFF 2024 Akan Berlangsung pada Sabtu 21 Desember 2024, Kick Off Pukul 20:00
Ustadz Khalid Basalamah Ungkap 1 Dosa di Dunia yang Membuat Ibadah Sia-Sia di Hari Kiamat
Muhammad Ferarri Mendapat Kartu Merah saat Timnas Indonesia Berada di Bawah Tekanan Berat
Headset ini diklaim 40 persen lebih tipis dan lebih nyaman ketimbang Quest 2, serta memiliki tampilan dan resolusi yang lebih baik. Diungkap juga, chipset yang digunakan akan memakai chip generasi terbaru dari Qualcomm Snapdragon.
Advertisement
"Chipset Snapdragon generasi berikutnya itu menghadirkan kinerja grafis lebih dari dua kali lipat dari GPU Snapdragon generasi sebelumnya di Quest 2," tulis Meta, seperti dikutip dari laman resminya, Selasa (6/6/2023).
Selain itu, induk Facebook itu juga telah mendesain ulang controller Touch Plus Quest dengan bentuk yang lebih ramping dan ergonomis.
View this post on Instagram
Outer tracking rings dilepaskan sehingga controller akan terasa "seperti perpanjangan tangan" yang lebih alami, serta tidak memakan banyak ruang. Meta juga menyertakan fitur haptik TruTouch yang pertama kali dirilis di Touch Pro.
Pengguna juga bisa melakuan upgrade ke Meta Quest Touch Pro Controllers yang sepenuhnya dapat dilacak sendiri, untuk mendapatkan pengalaman yang lebih premium.
Pengguna headset VR ini juga akan bisa melakukan eksplorasi tanpa controller dengan Direct Touch, memungkinkannya untuk menggunakan tangan agar bisa berinteraksi dengan obyek virtual.
Baru dirilis pada musim gugur tahun ini, Quest 3 juga akan hadir dengan harga yang terbilang cukup murah mulai dari USD 499 (sekitar Rp 7,4 juta) untuk 128GB.
Meta pun akan mengungkapkan lebih banyak rincian soal Quest 3, melalui gelaran Meta Connect pada tanggal 27 September 2023 mendatang.
Instagram Disebut Mau Rilis Aplikasi Pesaing Twitter
Bicara soal Meta, dunia teknologi banyak memperbincangkan soal kabar kehadiran aplikasi media sosial yang digadang-gadang jadi pesaing Twitter, besutan induk Instagram itu.
Apalagi baru-baru ini, tampilan platform tersebut bocor di internet. Terbaru, aplikasi itu disebut-sebut akan mulai diluncurkan paling cepat pada akhir Juni 2023 atau bulan depan.
Pakar pemasaran media digital Lia Haberman, seperti dikutip dari Engadget, Rabu (24/5/2023), juga menyebut Meta telah bertemu dengan beberapa kreator konten terpilih, untuk membahas soal platform ini.
Salah satu kreator ini juga memberitahu Haberman semua jenis informasi tentang aplikasi yang akan hadir ini, dan menyebutnya sebagai "Instagram untuk opini Anda."
Mengutip Gizmochina, laporan lebih lanjut juga mengungkapkan beberapa bocoran soal fitur dan kemampuan apa saja yang akan hadir di platform media sosial baru itu.
Disebutkan, pengguna media sosial itu akan dapat memasukkan bentuk media lain seperti foto, tautan, dan video, yang panjangnya hingga lima menit terpisah dari unggahan berbasis teks.
Advertisement
Berbagai Bocoran Pesaing Twitter Buatan Meta
Platform ini juga bakal memungkinkan pengguna untuk terlibat dengan postingan teks lain, memberikan suka, balasan, hingga melakukan repost, di mana ini sangat mirip dengan Twitter.
Ini menambahkan bocoran yang sebelum sudah sempat beredar, tentang bagaimana pengguna media sosial baru buatan Instagram ini, akan bisa mengunggah teks hingga 500 karakter.
Bocoran lainnya dari Haberman yang dibagikan ke newsletter ICYMI Subtack-nya, para pengguna aplikasi ini nantinya bisa masuk dengan username dan password akun Instagram mereka.
Selain itu, berdasarkan screenshot atau tangkapan layar yang beredar, aplikasi ini tampak mirip sebagai gabungan antara Instagram dan Twitter.
Meta tampaknya akan memiliki beberapa kontrol moderasi yang baik. Pasalnya aplikasi ini dilengkapi dengan pengaturan untuk mengontrol siapa yang bisa membalas dan menyebut akun pengguna.
Selain itu, akun apa pun yang sudah diblokir oleh user di Instagram, akan ikut terblokir di aplikasi ini. Yang paling signifikan, aplikasi teks Instagram ini juga akan memiliki elemen desentralisasi.
"Aplikasi ini akan segera kompatibel dengan aplikasi tertentu lainnya, misalnya Mastodon," menurut Slide tersebut.
Pakai Kode P92 Barcelona
Namun, bocoran yang beredar tidak mengungkapkan nama dari aplikasi baru ini. Berdasarkan slide pemasaran Meta, tim internal perusahaan menggunakan kode nama "P92" atau "Barcelona" sebelum resmi diluncurkan secara global.
Selain itu, pengguna di aplikasi lain ini bisa mencari, mengikuti, dan berinteraksi dengan profil dan konten pemilik akun, jika pemilik akun mengatur akun sebagai profil publik dan menyetujui pengguna tertentu sebagai follower.
Terkait kemungkinan adanya aplikasi Instagram berbasis tulisan, pihak Meta menolak untuk berkomentar. Maret lalu, Meta memberikan pernyataan seputar upayanya kepada Platformer.
"Kami sedang menjajaki jejaring sosial terdesentralisasi yang berdiri sendiri untuk berbagi update teks. Kami yakin ada peluang untuk ruang terpisah, di mana kreator dan figur publik bisa berbagai update terkini tentang minat mereka," kata pihak Meta.
Advertisement