Liputan6.com, Jakarta - Pada workshop bertema “Peran Digital Marketing dalam Kemajuan Perekonomian Daerah di Industri 4.0” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyampaikan, pemasaran secara digital atau digital marketing adalah cara terbaik untuk mengenalkan produk ke konsumen.
Menurut dia, cara pemasaran seperti ini tidak mengenal batasan waktu dan lokasi atau kondisi geografis. Sebab, jangkauannya sangat luas.
Baca Juga
“Namun, meski dipasarkan secara digital, ingat, jangan sepelekan kemasan. Produk yang dikemas baik akan dilirik pembeli. Jadi, meski dijual atau dipasarkan secara digital, pengemasan produk harus sempurna dan jangan dianggap remeh,” kata Marwan, dikutip Jumat (23/6/2023).
Advertisement
Senada dengan Marwan, Koordinator Program Literasi Digital Kemkominfo Rizki Ameliah Cawidu menambahkan, digital marketing memberi peluang bagi pebisnis lokal untuk mengembangkan dan memasarkan produk-produk buatan lokal.
Selain itu, cara ini memungkinkan berkomunikasi langsung dengan konsumen potensial tanpa terbatas waktu atau lokasi. Tren ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh pelaku bisnis untuk memanfaatkan pemasaran digital.
“Saya yakin, dengan strategi yang tepat dan dukungan pemerintah pusat dan daerah, dapat menjangkau pelanggan yang tak hanya di Indonesia, tapi bisa sampai ke mancanegara. Ini menjadi salah satu ruang untuk memahami digital marketing, peningkatan perekonomian dunia maya. Semoga kesempatan ini dimanfaatkan sebaik mungkin dan memberi dampak luar biasa,” katanya menembahkan.
Sementara itu, mengawali paparannya, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Sukabumi Eka Nandang Nugraha menyebut, pemasaran secara digital dapat mendukung atau meningkatkan perekonomian daerah.
Sebab, digital marketing dapat mendukung promosi produk lokal, penciptaan lowongan kerja baru, serta menjadi sarana pengembangan inovasi bisnis. Selain itu, digital marketing juga bisa dimanfaatkan untuk promosi potensi wisata lokal yang ada.
“Syaratnya, harus ada dukungan dari pengusaha lokal dan kolaborasi dengan pemerintah daerah agar pemasaran secara digital dari suatu daerah bisa optimal jangkauannya,” tutur Eka.
Pentingnya Peran Generasi Muda
Artis dan influencer Shandy Aulia, menambahkan, dalam konteks pemasaran digital, peran generasi muda amat penting. Sebab, dunia digital sudah menjadi bagian keseharian generasi muda sekarang. Gen Z sangat terbiasa berinteraksi, berkomunikasi, dan mengelola informasi di dunia maya dan di media sosial.
“Generasi milenial hingga Gen Z sangat erat dengan internet. Internet sudah menjadi kebutuhan. Digital marketing bisa menjadi alat untuk tidak menjadi alasan untuk tidak berkreasi, berinovasi, atau berusaha,” ujar Shandy.
Menurut Shandy, agar digital marketing bisa berjalan baik, dibutuhkan pemahaman atau literasi digital yang mumpuni. Dengan pemahaman literasi digital yang baik, digital marketing akan berdampak positif, seperti tersistematis, terkontrol, minim risiko, efisien, dan membuat seseorang dalam menggunakan media sosial menjadi lebih bijak.
“Dampak negatifnya, dunia digital sangat rawan oleh paparan kabar bohong, ujaran kebencian, serta potensi gangguan (error),” tuturnya.
Advertisement
Etika Pemasaran Digital
Sementara itu, CEO Skena sekaligus konten kreator Iksan Bangsawan mengingatkan pentingnya etika digital dalam digital marketing. Menurut dia, prinsip yang harus dijunjung tinggi dalam digital marketing adalah kejujuran.
Etika pemasaran dalam konteks produk perlu memerhatikan kebenaran informasi yang diberikan. Perusahan tidak boleh menyesatkan atau menipu pelanggan dalam upaya untuk meningkatkan penjualan atau reputasi mereka.
“Selain jujur, digital marketing juga mensyaratkan perlindungan konsumen, menjaga privasi pelanggan, transparan, sesuai aturan yang berlaku, dan tidak melanggar norma maupun etika,” ucapnya memungkaskan.
Infografis Harta dan Gurita Bisnis Gibran Rakabuming Raka. (Liputan6.com/Trieyasni)
Advertisement