Warganet Geram Anak Anggota DPR Aniaya Dini Sera Afrianti Hingga Tewas: Biadab Banget!

Warganet meluapkan kemarahan atas kasus anak DPR dari fraksi PKB yang menganiaya Dini Sera Afrianti hingg tewas.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 06 Okt 2023, 16:45 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2023, 16:45 WIB
Ilustrasi penganiayaan (Istimewa)
Ilustrasi penganiayaan (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan bernama Dini Sera Afrianti (29) meninggal dunia disebut-sebut karena penganiayaan yang dilakukan oleh sang kekasih.

Usut punya usut, ternyata tersangka penganiayaan adalah Gregorius Ronald Tannur. Ia merupakan anak anggota DPR RI fraksi PKB.

Perempuan yang karib disapa Andin itu sebelumnya pernah membuat curhatan di akun TikTok miliknya @bebyandine.

"Ceweknya mati-matian jaga hati buat cowoknya. Eh cowoknya mati-matian buat matiin ceweknya. Chuakss,” tulis Andin dalam video berdurasi 17 detik yang menampilkan sosoknya lalu di posting di TikTok, sebagaimana dikutip dari kanal News Liputan6.com (6/10/2023).

Caption tulisan itu akhirnya jadi kenyataan. Cewek bertubuh mungil dengan rambut pirang yang dikenal baik oleh rekan-rekannya itu akhirnya tewas mengenaskan akibat penganiayaan diduga oleh anak anggota DPR. Penganiayaan dialami sejak dari room VIP Blackhole KTV Surabaya. Di tubuhnya banyak luka lebam, memar dan bekas terseret.

Dini Sera Afrianti diduga mengalami penganiayaan oleh Gregorius Ronald Tannur pada Rabu 4 Oktober 2023, dini hari, saat dugem di Blackhole KTV Club, kompleks Gedung Lenmarc, Surabaya.

Penganiayaan hingga menyebabkan kematian Dini Sera Afrianti ini pun jadi perhatian warganet. Warganet bahkan geram dengan perilaku pelaku yang dengan tega melakukan penganiayaan hingga menyebabkan kematian.

Sejumlah warganet menyebut pelaku sebagai orang yang sadis. Bahkan, tidak sedikit pula menyebut sang pelaku sebagai orang tidak waras.

"Hukum mati pelaku," kata seorang warganet yang geram dengan aksi penganiayaan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Warganet Murka, Sebut Pelaku Kebanyakan Dikasih Makan Uang Haram

Tangkapan layar Dini Sera Afrianti di TikTok. (Istimewa)
Tangkapan layar Dini Sera Afrianti di TikTok. (Istimewa)

Warganet lain mengungkapkan rasa kasihannya terhadap korban. Bahkan ada yang menyebut pelaku dikasih makan uang haram hingga bisa jadi sejahat itu.

"Sumpah kasihan banget ya Tuhan, sejahat itu klo orang dikasih makan uang haram," tulis seorang pengguna internet.

"Pasti dikasih makan duit haram makanya kelakuannya begitu," kicau pengguna Twitter yang lainnya.

"Kayaknya kebanyakan diempanin uang suap," kata seorang warganet, penuh emosi.

"Biadab emang, terkutuk. Almarhumah kerja buat menghidupi 1 anaknya loh kalo ga salah, kawal terus," tulis netizen yang lainnya.


Luapan Emosi Warganet

Dini Sera Afrianti Kerap Membagikan Momen-Momen Kebersamaannya Bersama Sang Kekasih, R, Anak Anggota DPR. Nahas, Dini Justru Tewas di Tangan Pria yang Tampak Begitu Dicintainya
Dini Sera Afrianti Kerap Membagikan Momen-Momen Kebersamaannya Bersama Sang Kekasih, R, Anak Anggota DPR. Nahas, Dini Justru Tewas di Tangan Pria yang Tampak Begitu Dicintainya

"Gak ketolong lagi gilanya," kata seorang warganet yang kesal dengan ulah si pelaku.

"Psikopat," kicau pengguna Twitter lain memberikan tanggapan penuh emosional.

Lalu, ada juga yang menyebut seharusnya nyawa dibayar dengan nyawa. "Nyawa dibayar nyawa mestinya," tulis netizen yang lain.

Warganet lain menyorot perilaku anak pejabat yang melakukan tindakan kriminal.

"Ngeri ya kalau anak pejabat melakukan penganiayaan-pembunuhan, kira-kira makan apa selama ini kok bisa bengis begitu sama perempuan," ujar seorang netizen penuh tanda tanya.

"Hati-hati yang punya pacar pejabat atau anak pejabat," tulis yang lainnya menimpali.

"Sadis banget nih anak pejabat," kata warganet lainnya.


Jadi Tersangka

Gregorius Ronald Tannur menjadi tersangka penganiayaan hingga menyebabkan meninggal dunia Dini Sera Afriyanti (29) wanita asal Sukabumi, Jawa Barat. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Gregorius Ronald Tannur menjadi tersangka penganiayaan hingga menyebabkan meninggal dunia Dini Sera Afriyanti (29) wanita asal Sukabumi, Jawa Barat. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Sementara itu, Polrestabes Surabaya menetapkan anak anggota DPR RI fraksi PKB, Gregorius Ronald Tannur menjadi tersangka penganiayaan hingga menyebabkan meninggal dunia Dini Sera Afrianti (29) wanita asal Sukabumi, Jawa Barat.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce, mengungkapkan tersangka yang tak lain merupakan pacar korban ini dijerat pasal 351 ayat 3 KUHP dan atau pasal 359 KUHP dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara

 "Tersangka dijerat pasal 351 dan atau 359 KUHP, tentang penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya orang. Status pelaku dari saksi ditetapkan sebagai tersangka, berdasarkan proses gelar perkara," ujar Kombes Pasma di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (6/10/2023).

Kombes Pasma mengaku juga telah menyita sejumlah barang bukti, diantaranya pakaian yang dikenakan oleh pelaku dan korban saat kejadian, botol minuman, dan sejumlah rekaman CCTV.

Dari kertas barang bukti, tertulis jelas nama Gregorius Ronald Tannur. "Saat ini tersangka sudah dilakukam penahanan di Mapolrestabes Surabaya," ucap Kombes Pasma.

Diketahui, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Damar Indonesia, Dimas Yemahura Alfarauq menceritakan tentang kematian kliennya, Dini Sera Afianti (29) alias Andin asal Sukabumi, Jawa Barat, yang diduga dilakukan oleh teman lelakinya, Gregorius Ronald Tannur (31), anak seorang anggota DPR RI asal Nusa Tenggara Timur.

Korban mendapat undangan party di room VIP Blackhole KTV Club pada Rabu (4/10/2023) malam. Dia berangkat menghadiri undangan tersebut bersama Ronald. Sesampainya di lokasi, mereka menikmati musik di sebuah room VIP sambil menenggak minuman keras (miras). Dalam kondisi sudah mabuk, Andin dan Ronald cek-cok di dalam room hingga berujung penganiayaan.

Infografis Hasil Autopsi Ulang Brigadir J, Tepis Dugaan Penganiayaan? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Hasil Autopsi Ulang Brigadir J, Tepis Dugaan Penganiayaan? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya