Pengguna Microsoft Edge Kena Blokir YouTube karena Menggunakan Mode Strict

YouTube menggunakan fitur anti adblock dan memblokir pengguna Edge yang menonaktifkan pelacakan.

oleh M. Labib Fairuz Ibad diperbarui 16 Okt 2023, 09:30 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2023, 09:30 WIB
Youtube - Vania
Ilustrasi Youtube/https://unsplash.com/Szabo Viktor

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, YouTube dilaporkan telah memblokir pengguna Microsoft Edge yang menggunakan pengaturan privasi online "Strict" pada browser mereka.

Di sini, pengaturan privasi online "Strict" pada peramban Edge tidak sama dengan menggunakan pemblokir iklan. Pengaturan ini pada dasarnya memblokir pelacak, yang membuat website tidak memiliki banyak informasi pengguna.

Hal ini mirip dari kampanye anti adblock Google yang memungkinkan YouTube mendeteksi pengguna yang menggunakan pemblokir iklan, dan menolak untuk menampilkan konten apapun kepada mereka.

Jadi, ketika Google gagal mendapatkan data pribadimu, YouTube tidak dapat menayangkan iklan yang ditargetkan oleh pengiklan. Karenanya, pengguna peramban Edge yang mengaktifkan fitur “Strict” akan terbaca sebagai pengguna yang diblokir.

Tetapi Google tampaknya masih mengembangkan kemampuan ini. Karena menurut laporan GizChina, dikutip Senin (16/10/2023), terdapat beberapa pengguna yang tetap bisa menonton video di YouTube meskipun menyalakan mode “Strict” di Edge mereka.

Jika kamu mengaktifkan pengaturan "Strict" di Microsoft Edge dan diblokir oleh YouTube, satu-satunya cara untuk membuka blokir adalah dengan menyesuaikan settingan.

Kamu dapat menggunakan mode "Balanced" dan menikmati video di YouTube lagi. Hal ini dikarenakan mode ini menawarkan keamanan privasi tetapi tidak sampai memblokir pelacak.

Sebagai informasi, Google kekeuh mengkampanyekan anti adblock karena mereka tetap ingin memonetisasi video mereka. Maka dari itu, iklan menjadi salah satu cara untuk membayar para kreator, dan diberikan kepada pengguna YouTube gratis.

Dengan demikian, bukan berarti kamu tidak bisa menonton video YouTube tanpa iklan. Kamu dapat membeli paket premium, yang menghilangkan iklan dan memberikan banyak fitur lainnya.

YouTube Music Gantikan Google Podcast di 2024

YouTube
Google mengumumkan bahwa YouTube Music akan menjadi aplikasi bawaan di Android 10 (sumber: YouTube)

Belum lama ini, Google dan YouTube bakal mematikan platform Google Podcast pada 2024 mendatang, di mana nantinya konten-konten siniar atau podcast, akan dialihkan ke YouTube Music.

Awal tahun 2023, YouTube juga telah merilis fitur untuk menonton dan mendengarkan podcast melalui aplikasi YouTube Music di Amerika Serikat (AS), tanpa menarik bayaran.

Dengan fitur ini, penikmat siniar di YouTube Music akan bisa mengunduh, memutar di latar belakang, hingga beralih antara video dan audio sebuah konten.

YouTube juga mengungkapkan rencana mereka untuk meluncurkan Podcast di YouTube Music secara global sebelum akhir tahun ini.

Sebagai bagian dari investasi mereka yang ditingkatkan di sektor ini, YouTube pun memutuskan akan mengakhiri Google Podcasts.

"Pada tahun 2024 nanti, sebagai bagian dari proses ini, kami akan menghentikan Google Podcast," tulis YouTube dalam blog resminya, dikutip Rabu (4/10/2023).

"Sebagai bagian dari proses ini, kami akan membantu pengguna Google Podcast beralih ke Podcast di YouTube Music," kata perusahaan di bawah Google.

Perusahaan juga mengungkapkan, menurut riset Edison, sekitar 23 persen pengguna podcast mingguan di AS mengatakan YouTube jadi layanan yang sering dipakai, dibandingkan Google Podcast yang cuma 4 persen.

Dengarkan Podcast dengan Gratis

Deddy Corbuzier, Tengku Zanzabella, dan Prabowo Febrianto di video podcast Close The Door. (Foto: YouTube/Deddy Corbuzier)
Deddy Corbuzier menanyakan alasan dibawanya masalah video prank KDRT di podcast Close The Door.

Selain itu, YouTube juga akan membantu perpindahan ke YouTube Music dengan menyediakan "alat migrasi sederhana dan kemampuan untuk menambahkan umpan RSS podcast ke perpustakaan YouTube Music mereka."

Kemudian, mereka juga akan menawarkan tools yang memungkinkan pengguna mengunduh file OPML dari siniar langganan mereka, memungkinkan mereka mengunggahnya ke platform lainnya.

Dikutip dari The Verge, Google Podcast dirilis pertama kali di Android pada tahun 2018.

Platform ini menawarkan pengalaman buat pengguna mendengarkan siniar secara gratis, di mana mereka juga akan mendapatkan rekomendasi yang dipersonalisasi.

Pada 2020, Google meluncurkan aplikasi Google Podcast dengan desain baru dan memboyongnya ke iOS. Platform ini juga dirilis dalam ke web, Windows, dan macOS.

Kehadiran Podcast di YouTube Music

Ilustrasi YouTube Music
Ilustrasi YouTube Music. Kredit: Google

Dengan menghadirkan fitur podcast di aplikasi YouTube Music, bisa jadi cara YouTube untuk lebih bersaing dengan Spotify, yang melaporkan telah memiliki 500 juta pengguna aktif bulanan baru-baru ini.

Mengutip The Verge, YouTube dilaporkan memiliki 80 juta pelanggan Music dan Premium pada November 2022 lalu, sementara Spotify, menyebut telah memiliki sekitar 210 juta pelanggan berbayar.

Kehadiran podcast di YouTube Music juga telah diungkapkan pada bulan Februari 2023 lalu, dalam acara Hot Pod Summit.

"Jika seseorang ingin menonton podcast, kami punya solusinya," kata Kai Chuk, Head of Podcasting, YouTube, seperti dikutip dari The Verge, Minggu (26/2/2023).

"Jika seseorang ingin mendengarkan podcast saja, kita juga harus memiliki pengalaman hebat untuk itu," dia menambahkan.

Chuk saat itu mengatakan, YouTube Music akan memungkinkan pengguna mendengar podcast di latar belakang dengan iklan secara gratis, serta menawarkan "alat pustaka yang disempurnakan."

Infografis: Ragam Tanggapan Mahfud Md dan Khofifah Dijagokan Jadi Cawapres Ganjar

Infografis Ragam Tanggapan Mahfud Md dan Khofifah Dijagokan Jadi Cawapres Ganjar. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Mahfud Md dan Khofifah Dijagokan Jadi Cawapres Ganjar. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya