Kaspersky Blokir 7,3 Juta Ancaman Siber Online di Indonesia pada Q3 2023

Kaspersky mencatat bahwa meski ancaman siber dari web mengalami penurunan di Q3 2023, namun tren teknologi baru seperti AI dan IoT tidak boleh disepelekan.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 07 Nov 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2023, 08:30 WIB
Ilustrasi keamanan siber (Dok. Kaspersky)
Ilustrasi keamanan siber (Dok. Kaspersky)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan keamanan siber Kaspersky, melaporkan bahwa lebih dari satu dari lima pengguna internet di Indonesia, menghadapi ancaman siber dari web pada kuartal tiga (Q3) 2023.

Dalam laporan terbarunya, Kaspersky mengatakan bahwa kejahatan siber di Indonesia sekarang tidak hanya menargetkan individu atau dunia usaha dan perusahaan, namun juga instansi pemerintah.

Laporan terbaru Kaspersky kuartal ketiga tahun 2023 di Indonesia menunjukkan, lebih dari 20 persen pengguna komputer di tanah air terkena serangan berbasis web. Selain itu, hampir sepertiga (27,6 persen) pengguna yang menjadi sasaran ancaman lokal.

Laporan ini berdasarkan pemrosesan dan pengambilan data dari pengguna sukarela, yang menggunakan Kaspersky Security Network (KSN).

Mengutip siaran persnya, Senin (6/11/2023), laporan Kaspersky terbaru mencatat, sebanyak 7.330.765 (7,3 juta) deteksi ancaman online berhasil diblokir oleh solusi Kaspersky selama Juli hingga September tahun ini.

Perusahaan menyebut, angka ini turun 22,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Q3 2022), dengan jumlah mencapai 9.457.786 (9,4 juta) deteksi.

Dibandingkan dengan Q2 2023 atau berarti April sampai Juni tahun ini, angkanya juga menurun sedikit sebesar 5,16 persen, dengan jumlah deteksi ancaman mencapai 7.729.320 (7,7 juta).

Keseluruhan, 22,1 persen pengguna diserang oleh ancaman yang berasal dari web selama periode Q3 2023. Menurut Kaspersky, ini membuat Indonesia berada di peringkat 93 dunia, dalam hal bahaya yang terkait dengan penjelajahan web.

Serangan siber melalui browser tercatat sebagai metode utama penyebaran program berbahaya. Selain itu, memanfaatkan kerentanan di browser dan plugin-nya (drive-by download) dan rekayasa sosial, adalah metode yang paling sering digunakan oleh penjahat siber untuk menembus sistem.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ancaman Lokal Masih Ada

Ilustrasi melindungi dari ancaman siber (Kaspersky)
Ilustrasi melindungi dari ancaman siber (Kaspersky)

Ancaman lain berasal dari sumber lokal, seperti USB. Kaspersky mencatat, di Q3 2023, mereka berhasil mendeteksi dan menggagalkan 12.939.096 insiden lokal di komputer peserta di Indonesia.

Jumlah ini turun 10,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 14.481.642 deteksi. Worm dan virus file merupakan penyebab sebagian besar insiden tersebut.

Data pun menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh malware yang menyebar melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD, serta metode offline lainnya.

Secara keseluruhan, 27,6 persen pengguna di dalam negeri diserang oleh ancaman lokal selama periode ini, menempatkan Indonesia pada peringkat ke-62 dunia.

Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara, Kaspersky menegaskan, meski ada sedikit penurunan untuk ancaman lokal dan web, namun ada tren teknologi baru yang diadopsi di sini seperti teknologi AI dan IoT, yang harus diwaspadai.

"Perkembangan ini disertai dengan kerentanan yang memerlukan pertahanan siber yang kuat," kata Yeo.

"Kita cenderung fokus pada apa yang tampak di permukaan, meskipun ancaman dunia maya yang nyata dan paling penting justru berada di bawah permukaan," ia menambahkan.

Yeo pun menegaskan, pendekatan dalam dunia keamanan siber harus selalu tangkas selangkah lebih maju.

"Kami mendorong individu, perusahaan, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan di Indonesia untuk berkolaborasi dan terus meningkatkan kemampuan pertahanan online terhadap ancaman yang terus berkembang," pungkasnya.


Tips Keamanan Siber Buat Individu

Ilustrasi keamanan siber pada anak-anak (Kaspersky)
Ilustrasi keamanan siber (Kaspersky)

Untuk pengguna individu, Kaspersky pun memberikan beberapa tips meningkatkan kewaspadaan, dengan beberapa langkah berikut:

  • Periksa tautan dalam email dengan cermat sebelum mengklik, dan ingatlah bahwa nama pengirim yang meyakinkan bukanlah jaminan keasliannya. Di antara banyak trik yang digunakan penjahat dunia maya untuk membuat orang mengklik tautan phishing, mereka mungkin menyesuaikan pesan khusus dengan bisnis Anda atau bahkan menggunakan akun rekan kerja yang dibajak.
  • Pastikan untuk hanya mengunduh aplikasi hanya dari sumber terpercaya
  • Perhatikan izin yang diminta oleh aplikasi selama instalasi. Pikirkan apakah cocok dengan tujuan aplikasi. Memberikan izin yang salah dapat mengirimkan data sensitif Anda ke pihak ketiga.
  • Gunakan hanya koneksi internet berkualitas baik dan aman. Hindari menggunakan peralatanm kerja untuk keperluan pribadi atau sebaliknya.
  • Menggunakan solusi andal. Solusi canggih akan membantu menyelesaikan sebagian besar masalah secara otomatis dan mengingatkan ketika ada ancaman.

Tips Jaga Keamanan Siber Buat Perusahaan

Keamanan Siber
Ilustrasi keamanan siber untuk perusahaan. (Dok: CTI Group)

Sementara, untuk perusahaan, Kaspersky merekomendasikan beberapa tips berikut, untuk menjaga keamanan siber:

  • Edukasi karyawan tentang risiko keamanan, seperti aturan dasar untuk tidak membuka email dari orang asing dan lampiran atau tautan tidak dikenal
  • Edukasi karyawan tentang cara menggunakan USB dengan aman - terutama jika karyawan menggunakan perangkat USB antara komputer di rumah dan perangkat di kantor.
  • Membuat cadangan data penting dan memperbarui peralatan dan aplikasi TI secara berkala.
  • Lakukan audit keamanan rutin dan terintegrasi untuk infrastruktur TI organisasi
  • Membagikan data pribadi klien kepada rekan kerja secara ketat dan hanya jika ada kebutuhan khusus akan hal tersebut. Selain menimbulkan masalah bagi pengambil kebijakan, pembagian data yang sembarangan dapat meningkatkan risiko kebocoran
  • Solusi anti-APT dan EDR, memungkinkan kemampuan penemuan dan deteksi ancaman tingkat lanjut, investigasi, dan remediasi insiden secara tepat waktu. Berikan tim SOC akses ke intelijen ancaman terbaru dan tingkatkan keterampilan mereka secara rutin dengan pelatihan profesional.
Beragam Model Kejahatan Siber
Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya