Liputan6.com, Jakarta - Apple Developer Academy di Indonesia meluluskan hampir 400 mahasiswa dari kampus-kampus di Jakarta, Surabaya, dan Batam.
Ratusan mahasiswa tersebut telah menyelesaikan program selama 10 bulan, di mana mereka mempelajari dasar-dasar pemograman, serta kompetensi profesional, desain, dan pemasaran.
Baca Juga
Dari ratusan aplikasi yang dibuat, ada lulusan yang aplikasinya akan langsung diterapkan di aplikasi MRT ‘My MRT’ pada kuartal pertama tahun depan.
Advertisement
Mirip seperti di Jepang, aplikasi ini berfungsi untuk menemukan dan mengatur barang-barang penumpang yang hilang di dalam MRT atau pun 13 stasiun yang ada.
“Aplikasi ini ada dua, ada yang untuk petugas. Jadi dia akan membantu petugas MRT Jakarta dalam me-manage barang hilang yang ditemukan di 13 stasiun itu. Yang masuk di My MRT-nya, untuk penumpang MRT yang merasa barangnya hilang, bisa langsung melapor via IPhone mereka dengan aplikasi ini,” tutur Product Manager LAF, Sekarwulan, Kamis (7/12/2023).
Juga ada lagi aplikasi Inav, yang bisa membantu penumpang menavigasi pintu keluar mana yang dituju, saat berada di stasiun MRT Jakarta.
Ada pula aplikasi Jalur, yang membantu para pengemudi Muslim dalam menemukan masjid di sepanjang rute perjalanan mereka agar bisa menunaikan ibadah sholat.
Ada pula aplikasi iOS bernama HerLens yang memanfaatkan machine learning untuk mendukung petugas kesehatan dalam menafsirkan hasil skrining kanker serviks yang lebih akurat.
Lalu ada LYFY, sebuah alat untuk pemilik bisnis online agar dapat berinteraksi lebih baik dengan calon pembeli selama siaran langsung.
Dukung Kesehatan hingga Kewirausahaan
Selain itu, masih banyak aplikasi iPhone lainnya yang memberdayakan para siswa dengan serangkaian keterampilan yang diperlukan untuk membuat aplikasi yang berdampak bagi ekonomi aplikasi iOS yang sedang berkembang pesat di Indonesia.
"Apple sangat bangga dapat membantu memberdayakan komunitas pengembang aplikasi di Indonesia yang terus bertumbuh," ujar Susan Prescott, Vice President Apple untuk Worldwide Developer Relations.
"Lulusan Akademi tahun ini telah menunjukkan kreativitas dan bakat yang luar biasa. Mereka telah merancang aplikasi untuk mendukung berbagai hal, mulai dari kesehatan hingga kewirausahaan. Kami tidak sabar untuk melihat dampak yang mereka hasilkan ke depannya," lanjutnya.
Advertisement
Lulusan dari 80 Kota
Berasal dari latar belakang yang beragam, lulusan tahun ini datang dari 80 kota di seluruh Indonesia, dengan rentang usia antara 18 hingga 43 tahun.
Akademi ini juga mencatatkan jumlah peserta perempuan terbanyak sejak program ini dimulai.
Para siswa dari angkatan 2023 juga berpartisipasi dalam kompetisi tahunan Apple, Swift Student Challenge, yang menghasilkan 51 pemenang - jumlah pemenang dari Indonesia terbanyak sejak Akademi didirikan.
Acara kelulusan hari ini menyoroti tiga tim yang lulus dan aplikasi menarik mereka yang memanfaatkan teknologi Apple untuk mengatasi tantangan nyata di masyarakat dan mendukung kewirausahaan.
Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Advertisement