Google Doodle Peringati Leap Day 2024, Ini 7 Tradisi Unik Tahun Kabisat dari Romantis hingga Takhayul

Rayakan Leap Day 2024 dengan tradisi unik dari berbagai negara! Dari wanita melamar pria di Inggris, hingga takhayul di Skotlandia.

oleh Yuslianson diperbarui 29 Feb 2024, 12:12 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2024, 12:00 WIB
Ini 7 Tradisi Unik Tahun Kabisat dari Romantis hingga Takhayul
Google Doodle Peringati Leap Day 2024, Ini 7 Tradisi Unik Tahun Kabisat dari Romantis hingga Takhayul. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Liputan6.com, Jakarta - Leap day atau hari kabisat memang momen langka dan hanya terjadi dalam kurun waktu empat tahun sekali.

Karena itu, momen leap day 2024 pun disambut meriah dengan tampil sebagai Google doodle di laman pencarian utama.

Tapi apa sih itu Leap Day? Leap Day atau hari kabisat terjadi pada tahun-tahun kelipatan empat atau dapat dibagi rata dengan 400.

Tahun 2024 tiba dengan satu hari tambahan di bulan Februari, menjadikan kalender dari 365 hari dalam setahun menjadi 366.

Hari tambahan inilah yang kami sebut dengan "Leap Day" atau "Hari Kabisat". Berbagai orang di seluruh dunia memperingati Hari Kabisat dengan tradisi unik, cerita rakyat, dan takhayul.

Berikut ini kami rangkum 7 tradisi unik dan takhayul tahun kabisat di berbagai negara di dunia.

1. Wanita Bisa Melamar Pria di Hari Kabisat

Di Inggris, tanggal 29 Februari adalah hari istimewa di mana para wanita dapat melamar pasangan mereka. Konon ini adalah kebiasaan Irlandia berasal dari legenda abad ke-5.

Dikisahkan Santo Brigid dari Kildare merasa para wanita harus menunggu terlalu lama untuk dilamar.

Akhirnya, Saint Brigid pun berdiskusi dengan Santo Patrick agar wanita bisa melamar setiap empat tahun, dikenal sebagai "Ladies' Privilege" (Hak Istimewa Wanita), sebagaimana dikutip dari The Quint, Kamis (29/1/1014).

Riset dari Guides For Brides menunjukkan, lebih dari seperempat wanita ingin melamar di tahun kabisat ini.

Alasan teratasnya adalah ingin memberi kejutan pada pasangan (40 persen), tidak percaya hanya pria bisa melamar (39 persen), merasa terberdayakan (17 persen), dan bosan menunggu pasangan berlutut (14 persen).

 

2. Menolak Lamaran di Hari Kabisat Bisa Menguras Kantong!

Ilustrasi tahun kabisat, kalender Februari. (Image by Vectonauta on Freepik)

Di tempat lahir tradisi lamaran hari kabisat--tanggal 29 Februari--juga dikenal sebagai "Bachelor's Day" (Hari Bujang), menolak lamaran bisa kena denda.

Dulu, jika lamaran ditolak, sang wanita berhak mendapat hadiah sebagai kompensasi atas kekecewaan.

Hadiah tersebut bisa beragam, mulai dari sarung tangan, gaun sutra, atau mantel bulu. Konon ada juga hukuman lain: pria yang menolak harus melakukan pertunjukan juggling di Hari Paskah!

3. Jangan Lupa Kode Busana untuk Lamaran Hari Kabisat

Para biarawan Irlandia membawa tradisi "Ladies' Privilege" ke Skotlandia, dan konon diresmikan menjadi hukum oleh Ratu Margaret pada tahun 1288.

Uniknya, pada hari ini wanita harus mengenakan rok dalam berwarna merah saat melamar. Penolakan juga berujung pada kompensasi, denda atau seperti di Irlandia, hadiah berupa gaun sutra atau sarung tangan.

4. Hiasi Pohon Birch dengan Pita untuk Menyatakan Cinta

Ini terbilang tradisi manis, di mana banyak warga di negara bagian Rhineland-Palatinate, Jerman, memiliki kebiasaan unik pada malam 1 Mei.

Pada malam tersebut, para pria menghias pohon birch dengan pita kertas dan meletakkannya di depan rumah pacar, istri, atau gebetan mereka.

Tradisi ini dibalik pada hari kabisat, di mana para wanita yang mengambil giliran.

 

5. Penderitaan Bayi Tanggal Kabisat dan Meningkatnya Kematian?

<p>Ilustrasi bayi laki-laki, perempuan. (Photo by Liviu Boldis on Unsplash)</p>

Di Skotlandia, ada kepercayaan orang lahir pada tanggal kabisat akan menjalani hidup penuh kesulitan.

Tak hanya itu, beberapa orang menganggap tahun kabisat sebagai tahun sial bagi para petani.

Beberapa laporan mengenai takhayul di tahun kabisat menyebutkan adanya peningkatan angka kematian secara tiba-tiba dan banyak orang meninggal pada tahun tersebut.

6. Koran Spesial

Di Prancis, koran khusus diterbitkan setiap empat tahun tepatnya pada tanggal 29 Februari. Koran tersebut bernama La Bougie du Sapeur.

Bila diterjemahkan menjadi "Lilin Sapeur", dinamai dari karakter lompatan Sapper Camember, yang ada dalam komik strip Prancis terdahulu.

Koran ini tersedia di Prancis, Luksemburg, dan Belgia dan selalu laris terjual setiap terbit.

7. Hindari Menikah atau Bercerai di Tahun Kabisat

Menurut kepercayaan, pasangan menikah di tahun kabisat lebih berisiko bercerai. Selain itu, mereka yang bercerai di tahun kabisat diyakini tidak akan menemukan kebahagiaan sepanjang hidup.

Google Tampilkan Leap Day di Google Doodle

<p>Google Doodle Rayakan Leap Day 2024, Hari Spesial Langka Apa Sih?. (Doc: Google Doodle)</p>

Kalau kamu membuka laman Google hari ini, kamu akan mendapati Google menampilkan gambar atau Google Doodle mirip katak di kolam dengan dominasi warna hijau dan tulisan angka 28, 29 pada gambar katak, dan angka 1.

Keterangan pada Google doodle tersebut adalah leap day. Apa itu?

Sadarkah kamu, hari ini tanggal 29 Februari merupakan hari terakhir di bulan ini. Tanggal 29 Februari ini juga istimewa, karena hanya ada tiap 4 tahun sekali, atau tahun kabisat.

Jika biasanya satu tahun ada 365 hari, pada tahun kabisat ada 366 hari dengan penambahan hari ada di tanggal 29 Februari.

Jadi, leap day itu pada dasarnya merupakan hari kabisat alias tanggal 29 Februari, dalam hal ini 29 Februari 2024.

"Ini adalah leap day! Leap day, 29 Februari, hanya terjadi setiap empat tahun sekali, untuk membuat kalender kita sejajar dengan Bumi dan matahari. Nikmati hari bonus di Februari ini. Selamat hari kabisat!" tulis Google dalam keterangan Google Doodle-nya.

Lalu, kenapa ada tahun kabisat?

Mengutip CBS News, tahun kabisat ada karena saat dunia mengikuti kalender 365 hari, sebenarnya itu membuat Bumi membutuhkan lebih dari satu tahun untuk mengorbit Mahari.

Tahukah kamu, menurut NASA, Bumi membutuhkan waktu 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 46 detik untuk mengorbit Matahari dalam satu tahun? Meski pada tahun biasa hari dalam satu tahun dibulatkan menjadi 365 hari, hampir enam jam tambahan waktu tersebut tidaklah hilang.

Infografis Konsumsi Media
Musim Semi Internet (liputan6.com/deisy)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya