Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pendiri OpenAI, Elon Musk, telah menggugat perusahaan tersebut dan sesama pendiri Sam Altman yang sekaligus menjabat sebagai CEO.
Elon Musk mengklaim, dengan mengejar keuntungan, mereka melanggar status OpenAI sebagai organisasi nirlaba dan perjanjian kontrak dasar untuk mengembangkan AI demi kepentingan umat manusia.
Baca Juga
Gugatan tersebut juga menuduh OpenAI telah menjadi 'anak perusahaan de facto sumber tertutup' dari Microsoft, yang telah menginvestasikan USD 13 miliar dan memegang 49 persen saham.
Advertisement
Untuk diketahui, sebagaimana dikutip dari Engadget, Sabtu (2/3/2024), Microsoft menggunakan teknologi OpenAI untuk mendukung alat AI generatif seperti Copilot.
Menurut pengajuan gugatan tersebut, di bawah dewan OpenAI saat ini, mereka diduga mengembangkan dan menyempurnakan kecerdasan umum buatan (artificial general intelligence/AGI) untuk memaksimalkan keuntungan bagi Microsoft, bukan untuk kepentingan umat manusia.
"Ini merupakan pengkhianatan terhadap Perjanjian Pendirian,” demikian isi pengajuan gugatan yang dilayangkan Elon Musk ke OpenAI.
Gugatan itu mendefinisikan AGI sebagai mesin yang memiliki kecerdasan untuk berbagai macam tugas seperti manusia.
Elon Musk berpendapat dalam gugatannya bahwa GPT-4, yang konon lebih baik dalam penalaran daripada manusia rata-rata, sama dengan AGI dan merupakan algoritme de facto milik Microsoft.
AGI Diklaim Ancam Umat Manusia
Musk telah lama menyatakan keprihatinannya terhadap AGI. Dia mengklaim teori teknologi ini menimbulkan ancaman besar bagi umat manusia, khususnya di tangan perusahaan tertutup dan nirlaba seperti Google.
Masih menurut pengajuan tersebut, CEO OpenAI Sam Altman dan rekan pendiri Greg Brockman membujuk Musk untuk membantu mereka memulai organisasi nirlaba dan mendanai operasi awalnya dalam upaya untuk melawan kemajuan Google di bidang AGI dengan DeepMind.
Dia mencatat perjanjian awal mereka menyerukan agar teknologi OpenAI tersedia secara gratis untuk umum.
Musk mengklaim telah menyumbangkan USD 44 juta kepada organisasi nirlaba antara tahun 2016 dan 2020. Lalu, dia mengundurkan diri sebagai anggota dewan OpenAI pada tahun 2018).
Seperti yang dilaporkan TechCrunch, Musk sebelumnya mengatakan dia ditawari saham di anak perusahaan nirlaba OpenAI, tetapi menolaknya karena pendirian yang berprinsip.
Advertisement
Elon Musk Pamer Berhasil Akses Internet Langsung via Satelit Starlink
Elon Musk baru-baru ini mengungkap pencapaian yang berhasil diraih SpaceX lewat layanan internet satelit mereka yakni Starlink.
Mengutip informasi dari Gizchina, Selasa (27/2/2024), Starlink melalui akun media sosialnya mengungkap telah berhasil mengakses internet langsung dari satelit Starlink di luar angkasa.
"Unggahan ini dikirimkan melalui satelit SpaceX Starlink di ruang angkasa," tulis akun X SpaceX. Unggahan itu pun langsung di-retweet oleh Elon Musk
Dalam responsnya, Elon Musk menunjukkan kalau unggahan itu dibuatnya dengan HP biasa dengan memanfaatkan jaringan internet satelit SpaceX, tanpa peralatan tambahan.
"Unggahan ini dibuat dari ponsel biasa langsung menggunakan satelit SpaceX, tanpa peralatan khusus apa pun," tulis Elon dalam kicauannya.
Unggahan tersebut sekaligus menekankan penggunaan teknologi satelit internet dari Starlink. Sebab, tidak memerlukan modifikasi hardware di smartphone.
Capaian ini berhasil dilakukan setelah sebelumnya SpaceX menerima lisensi untuk menguji coba komunikasi antara Starlink dengan smartphone. Adapun lisensi itu diberikan pada akhir 2023.
Uji coba ini juga dilakukan setelah SpaceX berhasil melakukan demo komunikasi antar smartphone dengan satelit, tanpa bergantung pada BTS tradisional.
Elon Musk Jadi Pasang Internet Starlink di IKN?
Di sisi lain, Layanan internet berbasis satelit dari Elon Musk, Starlink, disebut-sebut akan hadir di IKN (Ibu Kota Nusantara).
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan belum lama ini. Luhut diketahui telah berbicang dengan Elon Musk mengenai investasi jaringan internet Starlink.
Juru Bicara (Jubir) Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Troy Pantouw menjelaskan, sejauh ini belum ada pembahasan lebih lanjut terkait minat investasi Elon Musk melalui perusahaan Starlink di IKN.
"Belum ada informasi, belom ada pembicaraan detail soal itu," ujar Troy kepada awak media di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).
Troy menekankan, Otorita IKN juga belum menerima Letter of Intent (LOI) dari Elon Musk atas minat investasi di IKN.
Diketahui, LOI merupakan sebuah dokumen tertulis yang menggambarkan niat atau kesepakatan awal antara dua pihak yang berkepentingan dalam melakukan transaksi bisnis atau perjanjian.
Untuk diketahui, Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, telah melakukan kontak dengan, Elon Musk untuk melakukan pemasangan internet di IKN melalui jaringan milik SpaceX.
"Saya dengan Elon Musk, kapan saya teleponan? Jumat, Jumat lalu. Kan Starlink mau masuk. Saya kira hampir selesai ya persyaratannya, dia akan ke IKN," ujar Luhut di kantornya, Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Luhut mengatakan, Elon Musk beserta jaringan internet miliknya akan datang ke IKN pasca mendapat izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Advertisement