Gmail Hadirkan Fitur AI Summarization, Bikin Ringkasan Email dalam Sekejap

Google menghadirkan fitur AI Summarization di Gmail. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menyederhanakan pemrosesan email dengan mengutip poin-poin penting secara otomatis.

oleh Robinsyah Aliwafa Zain diperbarui 08 Apr 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2024, 08:30 WIB
Ilustrasi cara, mengetahui kata sandi, Gmail. (Photo by Solen Feyissa on Unsplash)
Ilustrasi cara, mengetahui kata sandi, Gmail. (Photo by Solen Feyissa on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah berhasil menanamkan AI ke produk-produknya, kini Google akan menghadirkan fitur AI terbaru ke layanan Gmail.

Fitur tersebut adalah AI summarization. Tool ini dapat meringkas email yang diterima menjadi kalimat yang lebih sederhana dengan menambahkan poin-poin penting.

Ringkasan yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI) ini menawarkan beberapa keunggulan. Berkat fitur ini, Email yang panjang dan berbelit-belit dapat diringkas dengan cepat.

Selain itu, email yang diringkas menggunakan AI ini dapat memangkas waktu saat membaca surel. Hal ini akan bermanfaat bagi para pengguna profesional yang perlu memprioritaskan tugas dan mengelola kotak masuk mereka secara efisien.

AI Summarization dapat digunakan di berbagai perangkat, termasuk melalui smartphone dan tablet melalui aplikasi Gmail.

Penggunaan ringkasan AI ini membuat pesan yang diterima dapat dipahami dengan cepat, berkat poin-poin yang telah dikutip oleh AI.

Fitur peringkasan yang didukung AI ini diharapkan menjadi langkah menarik menuju pengalaman email yang lebih cerdas dan efisien.

Meskipun dampaknya terhadap gaya komunikasi email masih harus ditinjau, ringkasan yang didukung AI berpotensi mengubah cara pengguna berinteraksi dengan email.

Namun, penting untuk diingat bahwa summarization adalah versi ringkas dari email yang diterima. Detail yang berbeda atau informasi yang rumit mungkin memerlukan rujukan kembali ke email asli.

 

Gmail Kini Berusia 20 Tahun

Google merilis Gmail pada April Mop tahun 2004.
Google merilis Gmail pada April Mop tahun 2004. Informasi ini diumumkan melalui siaran pers yang mirip dengan lelucon. (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Layanan email dari Google ini sekarang telah berusia 20 tahun, dan awal mula kemunculan Gmail banyak dianggap sebagai guyonan belaka.

Dua puluh tahun lalu, tepatnya pada 31 Maret 2004, Google menyebutkan rencana mereka untuk menghadirkan layanan email baru bersamaan dengan tanggal 1 April alias April Fool's Day atau April Mop.

Selanjutnya, pada 1 April tahun yang sama alias April Mop 2004, Google secara resmi mengumumkan Gmail melalui siaran pers. Uniknya, siaran pers tersebut mencurigakan dan dirancang seolah merupakan lelucon belaka (karena dirilis bertepatan dengan April Fool's Day).

Saat merilis produk tersebut, perusahaan di bawah Alphabet ini menggunakan kombinasi marketing yang unik, pendekatan yang fokus pada pengguna, serta kemampuannya menjangkau dunia siber. 

Dua puluh tahun kemudian, Gmail menjadi layanan email terpopuler dengan jumlah pengguna mencapai 1,8 miliar di dunia. Angka ini setara 22 persen dari populasi dunia.

Kini, cara pengguna menggunakan Gmail berubah seiring dengan bertambahnya tahun. Begitu juga dengan cara Gmail memakai informasi pribadi penggunanya.

Google Blokir Email Palsu untuk Berantas Serangan Phishing dan Spam

Ilustrasi cara membuat email, Gmail, desktop
Ilustrasi cara membuat email, Gmail, desktop. (Photo by Jay Wennington on Unsplash)

Untuk berikan kenyamanan saat menggunakan Gmail, Google mulai memblokir email palsu secara otomatis untuk memperkuat pertahanan terhadap serangan spam dan phishing.

Seperti yang diumumkan pada Oktober 2023, Google mewajibkan pengguna yang ingin mengirimkan lebih dari 5.000 pesan setiap hari ke akun Gmail untuk menyiapkan autentikasi email SPF/DKIM dan DMARC untuk domain mereka.

Pedoman baru ini juga mengharuskan pengirim email massal untuk menghindari pengiriman pesan yang tidak diminta atau tidak diinginkan, memberikan opsi berhenti berlangganan sekali klik dan menanggapi permintaan berhenti berlangganan dalam dua hari.

Tingkat spam juga harus dipertahankan di bawah 0,3%, dan header "From" tidak boleh meniru identitas Gmail.

Ketidakpatuhan pedoman ini dapat mengakibatkan masalah pengiriman email, termasuk email yang ditolak atau email dikirim secara otomatis ke folder spam penerima.

“Pengirim massal yang tidak memenuhi persyaratan akan mulai mendapatkan teguran sementara dengan kode kesalahan pada sebagian kecil pesan yang tidak memenuhi persyaratan,” kata Google, sebagaimana dikutip dari BleepingComputer, Rabu (3/4/2024).

Google Telah Blokir 15 Miliar Email

Ilustrasi Email, Gmail. Kredit: gabrielle_cc via Pixabay
Ilustrasi Email, Gmail. Kredit: gabrielle_cc via Pixabay

Perusahaan juga berencana untuk menerapkan persyaratan ini mulai Juni 2024, dengan percepatan jadwal untuk domain yang digunakan oleh mengirim email massal yang terdaftar sejak 1 Januari 2024.

Seperti yang diklaim Google ketika pedoman baru ini pertama kali diumumkan, pertahanannya yang didukung AI berhasil memblokir hampir 15 miliar email yang tidak diinginkan setiap hari, mencegah lebih dari 99,9% spam, upaya phishing, dan malware menyusup ke kotak masuk pengguna.

“Kamu tidak perlu khawatir tentang seluk-beluk standar keamanan email, namun kamu harus bisa percaya diri mengandalkan sumber email,” kata Neil Kumaran, Manajer Produk Grup untuk Keamanan & Kepercayaan Gmail.

“Pada akhirnya, ini akan menutup celah yang dieksploitasi oleh penyerang yang mengancam semua orang yang menggunakan email,” tuturnya.

Infografis Cek Fakta 3 Cara Melindungi Data Pribadimu dari Pencurian
Infografis Cek Fakta 3 Cara Melindungi Data Pribadimu dari Pencurian (liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya