CEO Spotify Angkat Bicara Soal Kehadiran Fitur HiFi, Kapan?

CEO Spotify, Daniel Ek, mengisyaratkan kemungkinan hadirnya tier baru dengan audio resolusi tinggi di platform streaming musik tersebut.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 24 Jul 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2024, 19:00 WIB
Spotify
Kehadiran fitur miniplayer Spotify yang kini bisa diakses langsung dari aplikasi Facebook. (Foto: Spotify)

Liputan6.com, Jakarta - Pengguna Spotify sudah lama menantikan kehadiran fitur audio resolusi tinggi. Rumor soal fitur ini pun sudah beredar sejak 2021, tapi hingga kini pengguna belum bisa merasakannya.

Kendati demikian, baru-baru ini, CEO Spotify Daniel Ek mulai angkat bicara soal kehadiran fitur tersebut. Hal itu diketahui dari laporan keuangan perusahaan kuartal kedua 2024.

Daniel mengakui banyak dari 246 juta pelanggan Spotify Premium menginginkan audio berkualitas tinggi. Meski sebelumnya, ia sempat menyatakan kalau audio lossless tidak cocok untuk semua orang.

Untuk itu, seperti dikutip dari Tech Radar, Rabu (24/7/2024), aplikasi streaming musik itu memiliki rencana untuk menawarkan biaya berlangganan yang harganya lebih tinggi sekitar USD 5 dari paket saat ini.

"Mungkin sekitar USD 17 atau USD 18. Ini semacam versi deluxe dari Spotify yang memiliki semua manfaat dari versi Spotify, tapi dengan kontrol yang jauh lebih banyak dan kualitas yang jauh lebih tinggi secara keseluruhan," tutur Daniel.

Sebagai informasi, biaya langganan Spotify Premium saat ini dibanderol USD 12 per bulan, setelah kenaikan harga yang dilakukan pada awal tahun ini. Kendati demikian, Daniel tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal tier baru tersebut.

Sekadar diketahui, berdasarkan rumor yang beredar sebelumnya, Spotify HiFi digadang-gadang menawarkan musik dengan kualitas tinggi. Layanan ini akan membawa peningkatan signifikan dari layanan yang ditawarkan perusahaan tersebut sekarang.

"Ini akan menjadi hal positif bagi keseluruhan industri musik dan akan semakin meningkatkan pertumbuhan industri musik. Jadi, kami sangat antusias mengenai hal tersebut, tapi ini masih tahap awal," ujar Daniel menutup pernyataannya. 

Google Mau Integrasikan Gemini AI dengan Spotify, Putar Lagu Tanpa Buka Aplikasi

Lirik di Spotify
Fitur Lirik di Aplikasi Spotify Android (Liputan6.com/Robinsyah Aliwafa Zain)

AI generatif milik Google, Gemini, nantinya akan beri akses pengguna untuk memutar lagu dan podcast di Spotify tanpa perlu membuka aplikasi Spotify.

Sebelumnya, perusahaan telah memperkenalkan asisten AI Gemini untuk ponsel pintar (smartphone). Chatbot AI ini mampu melakukan berbagai tugas yang dapat membantu pengguna.

Kendati demikian, AI generatif ini masih memiliki fungsi yang terbatas. Salah satu keterbatasan yang dimiliki adalah tidak adanya integrasi antara Gemini dengan aplikasi pihak ketiga.

Kini, Google memiliki inisiasi untuk mengintegrasikan Gemini ke aplikasi selain buatan Google, salah satunya adalah Spotify.

Menurut laporan Android Authority, sebagaimana dikutip dari Gadgets360, Senin (10/6/2024), telah ditemukan ekstensi Spotify di dalam kode aplikasi Google versi 15.22.29.29.arm64 untuk perangkat Android.

Laporan tersebut menunjukkan rangkaian kode yang menunjukkan bahwa perusahaan bakal mengintegrasikan Spotify ke dalam Gemini AI.

Bocoran Kode Bukti Integrasi Gemini dengan Spotify

Chatbot AI Gemini di iPhone
Chatbot AI Google Gemini saat dipakai dari browser iPhone (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani).

Pada kode pertama, terdapat kalimat yang secara jelas tertulis “Starting to play on Spotify” yang menandakan bahwa pengguna bisa memutar lagu Spotify langsung melalui Gemini.

Pada kode kedua, kalimat “Spotify requires sign in” kemungkinan besar mengacu pada kondisi ketika pengguna belum masuk ke akun Spotify.

Kemungkinan jika pengguna ingin memutar lagu Spotify melalui Gemini, pengguna harus melakukan login di aplikasi Spotify.

Meskipun kode dalam aplikasi Google merupakan tanda bahwa fitur tersebut sedang dalam pengembangan, kemungkinan besar fitur tersebut tidak akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Tampaknya raksasa teknologi tersebut saat ini hanya menjalankan tes pendahuluan dengan kode tersebut. Jika upaya tersebut berhasil, ekstensi Spotify akan dirilis terlebih dahulu untuk pengujian beta, jauh sebelum versi stabil dirilis. Keseluruhan proses bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Namun, ini hanyalah spekulasi dan pengguna perlu menunggu Google untuk memberikan update resmi terkait fitur tersebut.

Gemini AI Bisa Ingat Informasi secara Spesifik

Gemini AI Google
Gemini AI milik Google resmi melmuncur. (Dok: Google DeepMind)

Sementara itu, Google merilis fitur baru untuk meningkatkan kemampuan chatbot AI miliknya, Gemini AI.

itur tersebut digadang-gadang diberi nama Memory, dan akan membantu Gemini dalam mengingat detail spesifik tentang pengguna untuk menghadirkan percakapan yang lebih intuitif di masa mendatang.

Memory hadir sebagai jawaban atas fitur ChatGPT yang menghadirkan fitur serupa pada Februari 2024. Fitur Gemini AI ini akan hadir dalam beberapa hari mendatang.

Mengutip dari Gadgets360, Kamis (16/5/2024), tipster Dylan Roussel telah mem-posting mengenai fitur ini di X/Twitter, dan mengklaim bahwa Google berencana menamai fitur ini 'Memory'. Dylan juga membagikan tangkapan layar terkait perkenalan fitur tersebut di aplikasi Gemini.

Rumor tentang fitur ini pertama kali muncul tahun lalu, ketika laporan 9to5Google menyoroti bahwa raksasa teknologi tersebut sedang berupaya menambahkan memori kontekstual jangka panjang di chatbot-nya.

Diyakini fitur Memory menjadi bagian dari beberapa fitur AI baru yang akan dihadirkan di Gemini dalam beberapa minggu mendatang.

Infografis Konser Musik Pilihan 2023 di Indonesia
Infografis Konser Musik Pilihan 2023 di Indonesia.  (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya