Kolaborasi Indosat dan Google Cloud Hadirkan Solusi Cloud Lengkap di Indonesia

Kolaborasi strategis Indosat dan Google Cloud menghadirkan layanan cloud berdaulat yang akan mendorong inovasi dan pertumbuhan bisnis di Indonesia,

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 13 Agu 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2024, 17:00 WIB
Google Cloud
President Director and Chief Executive Officer, Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha dan CEO Google Cloud Thomas Kurian. (Dok: Google)

Liputan6.com, Jakarta - Indosat Ooredoo Huhtchison Group bersama Google Cloud baru saja mengumumkan perluasan kemitraan untuk menghadirkan layanan sovereign cloud dan edge cloud generasi baru di Indonesia. Layanan ini disebut memenuhi persyaratan lokasi penyimpanan data, keamanan, dan privasi paling ketat di Tanah Air.

Melalui kemitraan ini, Indosat Group berencana menawarkan Google Distributed Cloud (GDC) pada perusahaan di Indonesia. Kemitraan ini bertujuan untuk memberdayakan organisasi-organisasi Indonesia di sektor publik dan industri penting lainnya seperti pertahanan, perawatan kesehatan, hingga manufaktur.

Layanan ini diharapkan bisa mengakselerasi transformasi digital dengan kemampuan AI dan analitik terbaik di kelasnya. Tidak hanya itu, layanan ini juga memastikan pengguna bisa memiliki kontrol dan perlindungan penuh atas data sensitif mereka.

Lewat usaha pusat datanya, Indosat Group berupaya menawarkan opsi hosting untuk GDC di lokasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan data tetap berada di bawah kendali pelanggan dan dalam batas wilayah Indonesia, serta mematuhi semua kerangka hukum dan kedaulatan.

"Kemitraan dengan Google Cloud didorong oleh upaya pemberdayaan Indonesia, yang bertujuan untuk memberikan solusi sovereign cloud dan edge cloud pertama di negara ini," tutur President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (13/8/2024).

Dengan GDC, perusahaan dapat mengakses fitur inti, seperti Workbench, Pipelines, serta Predictions dari Vertex AI. Ini memungkinkan pengguna mengembangkan dan menerapkan ML (Machine Learning) tingkat lanjut serta aplikasi penelusuran AI generatif dengan cepat mengambil serta menganalisis data dengan mudah.

Model ML yang telah dilatih sebelumnya untuk Speech-to-Text, penerjemahan, dan optical character recognition juga dapat diakses secara langsung. ML ini juga didukung lebih dari 100 bahasa termasuk Bahasa Indonesia.

Tidak hanya itu, perusahaan juga dapat mengakses sumber daya hardware dan software Google Cloud yang lebih luas serta krusial untuk penerapan aplikasi AI secara lancar. Ini termasuk GKE (Google Kubernetes Engine), GPU NVIDIA Tensor Core, mesin database AlloyDB Omni, dan Dataproc.

"Kemitraan kami dengan Indosat Group akan memperkenalkan solusi cloud berdaulat lokal dan edge cloud generasi berikutnya untuk memberdayakan sektor publik serta perusahaan yang diregulasi untuk mempercepat transformasi digital sesuai ketentuan mereka sendiri," tutur CEO Google Cloud Thomas Kurian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Indosat Manfaatkan AI untuk Maksimalkan Layanan Telko via Digital Intelligence Operations Center

Jajaran Indosat Ooredoo Hutchison dan Huawei meresmikan hadirnya DIOC Indosat untuk membantu meningkatkan layanan telekomunikasi berbasis AI
Jajaran Indosat Ooredoo Hutchison dan Huawei meresmikan hadirnya DIOC Indosat untuk membantu meningkatkan layanan telekomunikasi berbasis AI (Foto: Corpcomm Indosat Ooredoo Hutchison)

Sebelumnya, Indosat Ooredoo Hutchison memanfaatkan kecerdasan buatan alias AI ke tingkat lanjut melalui diresmikannya Digital Intelligence Operations Center alias DIOC.

Fasilitas ini menandai komitmen perusahaan menggunakan kecerdasan buatan alias AI dalam memberikan layanan lebih baik kepada lebih dari 100 juta pelanggannya di Indonesia.

Pusat operasi berbasis AI ini merupakan hasil kerja sama antara Indosat dengan Huawei. DIOC diresmikan oleh Presdir sekaligus CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha bersama jajaran dan Presiden Huawei Asia Pasific Region Simon Lim beserta jajaran pada Selasa, 6 Agustus 2024.

Dengan pusat operasi yang berbasis AI ini, Indosat berupaya menyediakan wawasan real-time dan manajemen layanan yang proaktif, dengan menggabungkan keandalan fungsi Network Operation Center dan Service Operations Center.

Presiden Direktur dan CEO IOH Vikram Sinha mengatakan, hadirnya Digital Intelligence Operations Center menandai babak baru Indosat mewujudkan ambisi untuk jadi perusahaan tekno berbasis AI.

"Melalui DIOC, Indosat tidak hanya meningkatkan kinerja jaringan, tetapi juga merevolusi pelayanan pelanggan. Selain itu, integrasi teknologi canggih dan pengembangan talenta menjadi kombinasi dalam menetapkan standar baru kinerja jaringan dan kepuasan pelanggan," kata Vikram.

Ia melanjutkan, kolaborasi ini menjadi kunci mewujudkan misi dalam menghubungkan dan memberdayakan setiap masyarakat Indonesia melalui konektivitas digital.

 


Hadirkan Real-Time Insight untuk Dukung Kinerja Jaringan

Indosat Ooredoo Hutchison
Logo Indosat Ooredoo Hutchison

Dengan adanya real-time network insight yang dihasilkan DIOC, Indosat bisa beralih dari penyelesaian masalah reaktif ke manajemen layanan proaktif dengan data waktu nyata. Pada gilirannya hal ini akan mengoptimalkan kinerja jaringan.

Selain memberi insight real-time, DIOC juga menghasilkan end-to-end service manajemen, termasuk kinerja, pengalaman aplikasi dan kualitas layanan yang bisa mempercepat penyelesaian masalah pelanggan.

DIOC juga mampu mengintegrasikan analisis data dan teknologi untuk mendukung data-driven innovation berkelanjutan. Hal ini memungkinkan Indosat untuk mengembangkan produk dan layanan baru yang berfokus pada pelanggan.


Kolaborasi dengan Huawei

Dengan kolaborasi bersama Huawei melalui pusat layanan dan operasi terkelola, Indosat melakukan konsolidasi jaringan berfokus pada pengalaman dan secara signifikan meningkatkan kualitas jaringan serta pengalaman pengguna.

Berdasarkan pengujian independen pihak ketiga, terjadi peningkatan substansial Indosat di daerah perdesaan, perkotaan, dan pinggiran kota.

Adapun kecepatan unduh meningkat signifikan, sebesar 44,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu di perdesaan. Sementara, di perkotaan meningkat 43,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, serta 43,9 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Hal ini berkontribusi pada kepuasan pelanggan dan kinerja jaringan lebih tinggi. Cakupan populasinya juga meningkat hingga 12,7 juta penduduk.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya