Siap-Siap, Peringatan Dini Soal Bencana Bakal Muncul di Layar TV

Indonesia tingkatkan kesiapsiagaan bencana dengan peluncuran DPIS dan EWS TV digital. Sistem ini memungkinkan informasi bencana terdistribusi lebih cepat dan luas, terutama melalui siaran TV digital yang menjangkau jutaan rumah tangga.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 24 Sep 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2024, 08:00 WIB
Siap-Siap, Peringatan Dini Soal Bencana Bakal Muncul di Layar TV
Simulasi EWS TV Digital di Bali.  (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)

Liputan6.com, Nusa Dua - Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) telah resmi memperkenalkan sistem penyebaran informasi bencana baru yang dikenal sebagai EWS (Early Warning System) melalui Siaran TV Digital.

Seperti namanya, EWS baru ini memanfaatkan siaran TV digital untuk memberikan peringatan pada masyarakat ketika terjadi bencana. Ini merupakan perluasan penyampaian informasi kebencanaan yang sebelumnya dikirimkan melalui SMS ke masyarakat.

Menurut Menkominfo Budi Arie Setiadi, sistem ini akan memanfaatkan cakupan TV digital yang menjangkau sekitar 76 persen populasi di Indonesia. Kemudian, penyebaran informasi bencana akan berdasarkan kode pos yang wilayah terdampak.

Dengan kata lain, informasi kebencanaan tersebut hanya akan ditampilkan pada siaran TV digital di satu lokasi yang terdampak, dan tidak di tempat lain.

"Sistem ini juga memberikan informasi langsung dari otoritas deteksi dini kebencanaan dan ditayangkan di layar televisi digital dengan menginterupsi siaran yang tengah ditonton oleh masyarakat," tutur Menkominfo menjelaskan.

Ada tiga level peringatan yang akan ditampilkan ke masyarakat, mulai dari waspada, siaga, dan awas. Perbedaan tiap level peringatan itu didasarkan pada kondisi bencana yang terjadi.

Nantinya, peringatan kebencanaan itu akan muncul seperti notifikasi di bawah layar TV digital masyarakat selama 30 detik. Namun, khusus untuk status awas, peringatan akan muncul dan menutup seluruh TV, agar masyarakat segera melakukan evakuasi.

Sebelum diluncurkan, Kominfo telah melakukan uji coba EWS TV Digital bersama semua penyelenggara multipleksi (MUX), vendor TV digital dan STB, serta didukung KLHK, BMKG, BNPB, PVMBG, serta BPDB.

Adapun EWS melalui TV digital ini sudah dikembangkan Kementerian Kominfo sejak 2021. Hal ini dilakukan setelah berakhirnya siaran TV analog yang kemudian digantikan oleh siaran TV digital.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kominfo Perkuat Sistem Peringatan Dini Bencana

<p>Siap-Siap, Peringatan Dini Soal Bencana Bakal Muncul di Layar TV. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)</p>

Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) resmi meluncurkan DPIS (Disaster Prevention Information System/Sistem Penguatan Informasi Bencana) EWS (Early Warning System) melalui siaran TV digital bersama dengan di Bali.

Menurut Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika) Budi Arie Setiadi, kehadiran dua sistem ini merupakan salah satu solusi memperkuat layanan informasi kebencanaan di Indonesia.

"Kita menyaksikan sebuah momentum bagi penguatan pencegahan dan mitigasi bencana di Indonesia," tutur Menkominfo dalam acara peresmian DPIS dan EWS Siaran TV Digital di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin (23/9/2024).

Dijelaskan Menkominfo, DPIS merupakan hibah Pemerintah Jepang untuk menyiapkan suatu sistem penyebaran informasi bencana sebagai langkah antisipasi dan penanganan yang cepat serta optimal.

DPIS sendiri diperuntukkan bagi kementerian dan lembaga yang menangani bencana. Jadi, mereka dapat mengetahui informasi kejadian bencana melalui pop up notification, web push notification, dan e-mail.

 


DPIS Hasil Kerjasama JICA dengan Kemkominfo

<p>Kominfo meluncurkan sistem peringatan dini bencana baru dengan DPIS dan EWS Siaran TV Digital di Bali. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)</p>

Sistem ini pun disebut akan sangat bermanfaat bagi petugas dan masyarakat yang ada di lapangan, karena bisa menerima informasi soal kebencanaan secara langsung. Tidak hanya di tingkat pusat, tapi juga provinsi maupun kabupaten-kota.

Turut hadir dalam peluncuran tersebut adalah Kepala Kantor Perwakilan JICA Indonesia Takeda Sachiko. Ia menuturkan, DPIS sendiri merupakan bentuk kerja sama antara JICA dengan Kementerian Kominfo yang digagas sejak 2019.

"DPIS mengintegrasikan penyampaian informasi bencana, stabilisasi komunikasi, serta mempercepat pengiriman informasi bencana pada masyarakat," tutur Sachiko menjelaskan.

Harapannya, DPIS bisa mengurangi dampak dan kerugian yang disebabkan oleh bencana, sekaligus meningkatkan keselamatan masyarakat.

 


EWS Disiarkan lewat TV Digital

<p>Kominfo meluncurkan sistem peringatan dini bencana baru dengan DPIS dan EWS Siaran TV Digital di Bali. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)</p>

Sementara EWS Siaran TV Digital merupakan sistem penyebaran informasi bencana lewat siaran TV digital. Ini merupakan perluasan dari sistem EWS yang sebelumnya berupa SMS blast.

Menurut Menkominfo, sistem EWS yang memanfaatkan jangkauan layanan TV digital bisa menjangkau sekitar 76 persen populasi di Indonesia. Nantinya, sistem ini akan memberikan informasi langsung dari otoritas deteksi dini kebencanaan.

"Dan, ditayangkan pada layar TV digital dengan menginterupsi siaran yang ditonton oleh masyarakat," tutur Menkominfo.

Infografis Muncul Wacana Pembentukan Dewan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Muncul Wacana Pembentukan Dewan Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya