Liputan6.com, Jakarta - Apple buka suara terkait Digital Markets Act setelah diberlakukan di Uni Eropa pada 2 Mei 2023, di mana regulasi ini memaksa perusahaan membuka ekosistemnya dan mengizinkan toko aplikasi pihak ketiga di wilayah itu terpasang di iPhone atau perangkat lainnya.
Karena aturan DMA ini, aplikasi berbahaya dan kontrovesi, seperti Hot Tube pun mulai marak bermunculan di iPhone, iPad, atau perangkat Apple lainnya lewat AltStore PAL.
Advertisement
Baca Juga
Apple Murka, Salahkan Regulasi DMA UE
Advertisement
Melaluii pernyataan resminya ke tim Liputan6.com, Selasa (4/2/2/2025), Apple khawatir terhadap dampak negatif aplikasi pornografi semacam ini bagi pengguna, terutama anak-anak.
“Kami sangat prihatin dengan risiko keamanan ditimbulkan oleh aplikasi porno vulgar jenis ini bagi pengguna di Uni Eropa, terutama anak-anak," ucap Apple dalam keterangannya.
Menurut raksasa berbasis di Cupertino, kemunculan aplikasi ini dan aplikasi serupa lainnya di App Store akan merusak kepercayaan dan keyakinan konsumen terhadap ekosistem yang telah dibangun lebih dari satu dekade dengan standar keamanan ketat.
Di sisi lain, pengembang aplikasi Hot Tube mengklaim telah mendapatkan persetujuan dari Apple sebelum meluncurkan aplikasinya.
Namun, Apple dengan tegas menepis klaim tersebut dan menyebut pernyataan pengembang aplikasi sebagai kebohongan.
"Bertentangan dengan pernyataan palsu dibuat oleh pengembang, kami tentu saja tidak menyetujui aplikasi ini dan tidak akan pernah menawarkannya di App Store kami," tegas Apple.
Perusahaan menyebut, aplikasi seperti Hot Tube hadir di iPhone bukan karena kebijakan internal mereka, tetapi akibat DMA diterapkan oleh Uni Eropa.
"Pada kenyataannya adalah kami diwajibkan oleh Komisi Eropa untuk mengizinkannya didistribusikan oleh operator pasar seperti AltStore dan Epic yang mungkin tidak mempunyai keprihatinan sama dengan kami terhadap keselamatan pengguna.”
Pengambang: AltStore PAL Sudah Lolos Preview Apple
Pengembang AltStore PAL Riley Testut mengatakan, aplikasi bernama aplikasi Hot Tub, mendeskripsikan dirinya sebagai layanan browser konten dewasa bebas iklan.
Menurut pengembang, sebagaimana dikutip The Verge, Selasa (4/2/2025), aplikasi ini telah lolos dari tinjauan notaris Apple dan dianggap terbebas dari penipuan, ancaman keamanan, dan akan tersedia untuk pengguna AltStore PAL di masa mendatang.
Para pengguna di negara-negara Uni Eropa sudah bisa mengunduh aplikasi dewasa tersebut melalui AltStore PAL.
Adapun alasan aplikasi Hot Tub tidak masuk ke App Store karena Apple sendiri melarang materi seksual atau pornografi yang terang-terangan di toko iOS miliknya.
Advertisement
Steve Jobs Soal Kebijakan App Store
Sebelumnya, Steve Jobs pernah membalas email pelanggan yang mempertanyakan kebijakan App Store. Jobs kala itu mengatakan, "Apple memiliki tanggung jawab moral untuk menjauhkan pornografi dari iPhone."
Steve Jobs juga menyebutkan, orang yang ingin mencari aplikasi semacam itu bisa membeli smartphone Android.
Sekadar informasi, berkat Undang-Undang DMA di Uni Eropa, pengguna iPhone di pasar tersebut kini memiliki kebebasan lebih besar untuk memasang aplikasi lain, di luar dari App Store.
Pengembang Hot Tub Donasikan Pendapatan ke Komunitas LGBTQ+
Sementara itu, bertepatan dengan peluncuran aplikasi Hot Tub, AltStore PAL mengatakan pihaknya akan mendonasikan seluruh pendapatan Patreon pada bulan Februari ini untuk mendukung pekerja seks dan komunitas LGBTQ+.
"Kami merasa hal ini perlu untuk melawan kebijakan-kebijakan merugikan yang baru-baru ini dilakukan oleh para politisi, Meta, dan lainnya," kata Testut kepada The Verge.
Sekadar informasi, AltStore PAL adalah salah satu pasar aplikasi iOS alternatif pertama yang diluncurkan di Eropa. Toko aplikasi ini dirilis pada April 2024 dan berkembang dengan menyertakan utilitas dan aplikasi seperti emulator game yang sebelumnya pernah dilarang oleh Apple di Apple Store.
Advertisement