Proses akuisisi divisi mobile Nokia oleh Microsoft bukan hanya meliputi bisnis saja, namun juga sejumlah aset yang dimiliki Nokia di seluruh dunia. Pabrik yang berlokasi di Chennai, India merupakan salah satu aset yang kemungkinan besar akan beralih kepemilikan ke tangan Microsoft.
Hal ini terkait dengan keputusan Pengadilan Tinggi New Delhi di India yang memberikan ijin bagi Nokia India untuk menjual salah satu unit pabriknya ke Microsoft. Sebelum putusan ini keluar, Nokia berencana untuk menutup pabrik karena dianggap tidak termasuk dalam kesepakatan akuisisi.
Diwartakan WP Central, Jumat (13/12/2013), bisnis yang kian melemah sebagai akibat makin sedikitnya penjualan ponsel Nokia kemudian memicu timbulnya sengketa pajak perusahaan asal Finlandia ini di India. Departemen Pajak sempat mengeluarkan tagihan pajak yang awalnya hanya sebesar 200 Juta Rupee, ditambah penalti hingga mencapai 200 miliar Rupee yang menjadi beban hutang bagi Nokia Finlandia.
Keluarnya putusan pengadilan kemudian memberikan pilihan bagi Nokia untuk merelakan pabriknya menjadi milik Microsoft sebagai bagian dari proses akuisisi senilai USD 7,2 miliar. Pengadilan juga mewajibkan Nokia India untuk membayar deposit sebesar 225 juta Rupee sebagai jaminan dan membayar denda sebesar USD 3,4 miliar untuk pembayaran pajak dan bunga.
Pabrik yang berlokasi di Chennai, India merupakan salah satu aset terbesar Nokia. Sebagai bagian dari keperkasaan Nokia, pabrik ini telah berdiri sejak tahun 2006, pabrik ini telah mempekerjakan 5.800 karyawan dan mampu memproduksi sedikitnya 200 juta ponsel per tahun.
Pemerintah saat ini memberikan kesempatan untuk Nokia mempersiapkan rencana pengalihan aset. Namun sebelumnya, Nokia diminta untuk memenuhi sejumlah kewajiban dan mematuhi apa yang telah diputuskan oleh pengadilan. (vin/dew)