Perkembangan teknologi di sektor industri game begitu pesat. Banyak studio dan pengembang judul video game yang sukses menghadirkan pengalaman bermain luar biasa bagi para gamer.
Tak hanya tampilan grafis, sistem bermain dan teknologi yang disematkan pada sebuah judul video game juga semakin memperkaya gameplay yang ditawarkan.
Hal ini pulalah yang tampaknya mendorong niatan pihak militer Kanada untuk memanfaatkan video game sebagai media untuk mengasah kemampuan para anggotanya. Sebuah laporan yang dilansir laman Canadian Press menyebutkan bahwa pihak militer Kanada saat ini sedang mempertimbangkan untuk mulai menggunakan video game dalam melakukan simulasi latihan perang.
"Game seperti Call of Duty akan sangat berperan untuk melatih militer kami di masa depan," demikian ungkap Brigadir Jendral Denis Thompson seperti yang dilansir laman Canadian Press, Jumat (27/12/2013).
Lebih lanjut Thompson mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang mempertimbangkan kemungkinan itu dengan serius. Ia telah membentuk sebuah tim riset guna menentukan kelebihan dan kekurangan latihan militer dengan sistem simulasi video game.
Namun yang pasti, menurut Thompson, jenis latihan seperti ini hanyalah program pendukung dan tidak akan menggantikan metode latihan konvensional seperti yang biasa mereka lakukan. (dhi)
Baca juga:
Penjualan Call Of Duty: Ghosts Bisa Ungguli GTA V
Main Game di Xbox One Bisa Pakai Mouse dan Keyboard?
Hacker Mulai Gencar Serang PS4 dan Xbox One
Tak hanya tampilan grafis, sistem bermain dan teknologi yang disematkan pada sebuah judul video game juga semakin memperkaya gameplay yang ditawarkan.
Hal ini pulalah yang tampaknya mendorong niatan pihak militer Kanada untuk memanfaatkan video game sebagai media untuk mengasah kemampuan para anggotanya. Sebuah laporan yang dilansir laman Canadian Press menyebutkan bahwa pihak militer Kanada saat ini sedang mempertimbangkan untuk mulai menggunakan video game dalam melakukan simulasi latihan perang.
"Game seperti Call of Duty akan sangat berperan untuk melatih militer kami di masa depan," demikian ungkap Brigadir Jendral Denis Thompson seperti yang dilansir laman Canadian Press, Jumat (27/12/2013).
Lebih lanjut Thompson mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang mempertimbangkan kemungkinan itu dengan serius. Ia telah membentuk sebuah tim riset guna menentukan kelebihan dan kekurangan latihan militer dengan sistem simulasi video game.
Namun yang pasti, menurut Thompson, jenis latihan seperti ini hanyalah program pendukung dan tidak akan menggantikan metode latihan konvensional seperti yang biasa mereka lakukan. (dhi)
Baca juga:
Penjualan Call Of Duty: Ghosts Bisa Ungguli GTA V
Main Game di Xbox One Bisa Pakai Mouse dan Keyboard?
Hacker Mulai Gencar Serang PS4 dan Xbox One