Rencana PT XL Axiata Tbk mengakuisisi PT Axis Telekom Indonesia semakin mendekati kenyataan. 'Perkawinan' ini akan menguras dana sebesar USD 865 juta atau Rp 9,5 triliun yang harus ditanggung XL.
XL mengaku telah mendapatkan skema pendanaan untuk memuluskan proses 'perkawinannya' dengan Axis. Perusahaan itu akan mendapat pinjaman sebesar US$ 500 juta dari Axiata Group Berhard sebagai induk usaha XL.
Direktur Keuangan XL Axiata Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin menambahkan, perusahaannya akan mencari sisa dana sebesar USD 365 juta yang dibutuhkan berupa pinjaman dari institusi finansial.
Dijumpai Tim Tekno Liputan6.com selepas acara rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT XL Axiata Tbk, Adlan mengaku perusahaannya sudah mendapat pinjaman dari Development Bank Singapore Ltd sebesar USD 300 juta.
"Pinjaman itu sebagian sudah didapat dari DBS Bank Ltd senilai US$ 300 juta. Pinjaman ini memiliki tenor tiga tahun. Tetapi tidak semua untuk akuisisi, ada juga untuk belanja modal tahun ini," ungkap Adlan.
RUPSLB yang dihadiri oleh 92% pemegang saham XL memutuskan untuk menyetujui akusisi dan merger Axis. Finalisasi perkawinan dua operator itu masih menunggu keputusan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pada akhir Maret nanti.
Hingga saat ini aksi konsolidasi XL-Axis sudah mendapatkan restu dari Kemenkominfo, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (den/dew)
Baca juga :
Pemegang Saham XL Restui XL dan Axis Merger
Ditemui Menkominfo, DPR Berbalik Dukung Perkawinan XL-Axis
KPPU Investigasi Prospek Pasar Jika XL-Axis Merger
Dari Merger XL-Axis, Pemerintah Bakal Untung Rp 8,4 Triliun
Merger XL-Axis, Menkominfo: Tak Akan Ada Praktek Monopoli
Energi & Tambang