Barometer Pekan Ini: Apa yang Kau Alami Angeline?

Dijemput keluarga kandung dengan pengawalan polisi serta boneka, jenazah Angeline dibawa ke kampung halaman yang tak pernah dikenalnya.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Jun 2015, 17:50 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2015, 17:50 WIB
Barometer Pekan Ini: Apa yang Kau Alami Angeline?
Dijemput keluarga kandung dengan pengawalan polisi serta boneka, jenazah Angeline dibawa ke kampung halaman yang tak pernah dikenalnya.

Liputan6.com, Jakarta - Sepekan sejak ditemukan barulah jenazah Angeline bisa dipulangkan. Dijemput keluarga kandung dengan pengawalan polisi serta boneka, jenazah Angeline dibawa ke kampung halaman yang tak pernah dikenalnya. Tangis penyesalan Hamidah, ibu kandung Angeline terus mengiringi.

Angeline mungkin tak mengenal Hamidah dan Rosidi, ayah kandungnya. Ia tak juga pernah menginjakkan kaki di Desa Tulungrejo, kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Namun di sinilah ia dipulangkan untuk beristirahat selamanya dengan tenang.

Ribuan orang termasuk menteri dan bupati turut mengantarkan bocah cantik ini ke liang kubur. Beberapa tahun lalu, suara lucu nyanyiannya menghibur keluarga angkat di sekitarnya. Suara tawa keluarga yang berbahagia.

Dalam foto-foto semasa hidupnya ini, Angeline dan Margriet Megawe, ibu angkatnya tampak sempurna. Kedua kakak angkatnya, Yvone dan Christine menambah cantik foto-foto keluarga Megawe.

Namun kenyataan tak seindah di foto. Angeline ditemukan tewas terkubur dekat kandang ayam di pekarangan belakang rumah keluarga angkatnya setelah hilang selama 3 minggu.

Margriet Megawe kemudian ditetapkan sebagai tersangka penelantaran anak yang berujung pada tewasnya Angeline di tangan Agus Tae, bekas pembantunya. Polisi memeriksa keduanya dengan detektor kebohongan karena keterangan yang berbelit-belit.

Keterangan Agus yang paling kontroversial adalah bahwa ia dibayar Rp 2 miliar oleh Margriet untuk membunuh Angeline. Pernyataan yang kemudian ditarik kembali olehnya dan membuat marah pihak Margriet.

Merasa disudutkan dari sana sini tanpa bukti, pihak Margriet pun menuntut.

Agus telah mengaku bahwa ia membunuh Angeline karena anak itu melawan ketika akan dikunci di kamar. Ia bahkan menyundut Angeline untuk memastikan bocah cantik itu tewas. Agus juga mengaku memperkosanya.

Usai membunuh, Agus kemudian mengambil seprai dari lemari di samping kamar Margriet untuk membungkus jenazah Angeline yang diikat dengan bonekanya.

Jelang sore, Margriet ke luar kamar mencari Angeline dan menyuruh Agus mencari ke rumah tetangga. Agus pun pura-pura mencari Angeline.

Baru pada malam harinya di saat sepi, Agus keluarkan mayat Angeline dan menguburkan di pekarangan rumah dekat kandang ayam.

3 Minggu kemudian polisi baru dapat menemukan jenazah Angeline.

Namun saat ini Agus lagi-lagi mengubah pengakuannya. Desakan publik dan laporan orangtua kandung Angeline membuat polisi terus menelusuri kemungkinan keterlibatan Margriet Megawe dalam pembunuhan Angeline dengan menyelidiki bukti-bukti baru.

Dari gambaran keluarga bahagia dengan anak-anak yang cantik-cantik, keluarga Megawe menuju kehancuran. Apa sebenarnya yang terjadi di dalam keluarga ini?

Adalah Douglas Scarborough, ayah angkat Angeline, suami Margriet yang disebut sangat menyayangi Angeline semasa hidupnya. Namun pria kelahiran Texas, Amerika Serikat ini meninggal dunia tahun 2008 saat Angeline masih berusia 2 tahun karena serangan jantung.

Margriet adalah istri Douglas yang kedua. Sebelumnya Douglas yang bekerja di perusahaan minyak ini pernah menikah dan memiliki 2 anak di Smerika Serikat yaitu Sarah dan Laura.
Dengan Margriet, Douglas memiliki anak Christin, Yvone anak Margriet dari suaminya terdahulu serta Angeline, anak angkat mereka berdua.

Semasa Douglas masih hidup, Angeline tampak ceria, bisa bermain piano dan bernyanyi ceria. Mereka juga hidup di rumah yang asri dan berhalaman luas.

Keluarga ini juga kerap berpindah kota dan bepergian ke luar negeri.

Di Balikpapan, Kalimantan Timur, Margriet dan Douglas pernah tinggal di Bonto Bolaeng. Rumah berlantai 2 yang kini terkesan kumuh inilah yang selama 13 tahun menjadi saksi kehidupan Margriet dan Douglas.

Sebelum pindah ke Denpasar, Bali Margriet dan Douglas juga sempat tinggal di Pekanbaru, Riau tepatnya di Jalan Garuda, Labuhan Baru Timur.

Setelah pindah ke Bali, Margriet kerap membawa Angeline liburan ke Pekanbaru. Di sini para tetangga juga mengenal Margriet sebagai sosok yang ramah dan baik. Namun dengan munculnya kasus hilang dan terbunuhnya Angeline, Margriet tampak sebagai sosok yang emosional dan mudah marah.

Benarkah masalah warisan menjadi penyebab tragedi dalam keluarga yang tampak bahagia ini?

Apa yang terjadi pada Angeline masih menjadi tanda tanya. Hanya Agus Tae, Margriet Megawe dan Angeline yang tahu. Tugas polisi lah mengungkap dan membuktikan apa yang sebenarnya terjadi pada Angeline.

Saksikan Barometer Pekan Ini selengkapnya dalam tayangan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (20/6/2015) di bawah ini. (Nda/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya