Susu Dijual Murah, Peternak Susu di Inggris Gelar Aksi Protes

Sejumlah peternak susu di Oswestry, Inggris memborong produk susu yang dijual di supermarket sebagai bentuk protes harga susu dijual murah.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Agu 2015, 01:59 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2015, 01:59 WIB
Susu Dijual Murah, Peternak Susu di Inggris Gelar Aksi Protes
Sejumlah peternak susu di Oswestry, Inggris memborong produk susu yang dijual di supermarket sebagai bentuk protes harga susu dijual murah.

Liputan6.com, London - Di Inggris, setelah heboh dengan aksi protes pekerja kereta bawah tanah, giliran para peternak susu sapi memprotes rendahnya harga susu dengan memborong produk susu di supermarket.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (7/8/2015), dalam video terekam aksi sejumlah peternak susu di Oswestry, Inggris yang memborong produk susu yang dijual di supermarket. Mereka memprotes harga susu yang dijual murah bahkan lebih murah dibanding air mineral.

Selain memborong, mereka juga menggantikan rak-rak susu dengan air putih. Aksi ini terlihat didukung oleh polisi yang mengawasi.

Sebelumnya pada Kamis 6 Agustus, Kota London terlihat semrawut akibat aksi mogok pekerja kereta bawah tanah Tube. Jutaan warga yang akan bekerja terlantar karena tak dapat diangkut bus-bus yang disediakan pemerintah. Pekerja memprotes rencana sistem kerja Tube selama 24 jam tanpa adanya tambahan pegawai.

Sementara 15 orang dilaporkan tewas, akibat bom yang disembunyikan di dalam truk meledak di pusat Kota Afghanistan.

Bom meledak dekat komplek Kementerian Pertahanan, namun yang menjadi korban tewas seluruhnya adalah warga sipil. 15 Orang tewas, 240 orang terluka. 30 Wanita dan 10 anak-anak turut menjadi korban.

Menurut catatan PBB sepanjang konflik 14 tahun, korban anak-anak dan wanita terus meningkat mencapai 13% dan 23%.

Di Taiwan, warga bersiap menyambut datangnya angin topan yang diperkirakan tiba pada Sabtu pagi dan mengancam 16 kota. 2 Orang dilaporkan tewas tersapu ombak.

Untuk mengantisipasi hal terburuk, Pemerintah Taiwan meliburkan sekolah dan para nelayan melabuhkan kapalnya agar tidak terbawa topan. Topan bernama Soudelor ini merupakan topan terkuat tahun ini yang mencapai 200 km per jam. Pemerintah menyiagakan 35 ribu tentara untuk memberi bantuan bagi warga yang terkena dampak topan tersebut.

Sebelum datangnya Topan Soudelor, sejumlah pantai mengalami gelombang besar hingga menewaskan 2 orang yang terdiri dari ibu dan anak. (Nda/Rmn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya