Hari Terakhir Pedagang Daging Sapi Mogok Berjualan

Para pedagang daging di pasar tradisional Bendungan Hilir, Tanah Abang, menjamin Kamis besok mereka akan berdagang seperti biasanya.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Agu 2015, 12:55 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2015, 12:55 WIB
20150810-Pedagang Daging Sapi Mogok-Jakarta
Pedagang tertidur di atas meja kios daging yang kosong di Pasar Palmerah, Jakarta, Senin (10/8/2015). Pedagang daging sapi melakukan aksi mogok jualan karena harga daging terus merangkak naik hingga mencapai Rp 130 ribu/kg. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Suasana los pedagang daging di pasar tradisional Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat masih sepi dan kosong pada hari terakhir aksi mogok, Rabu 12 Agustus pagi. Tidak ada aktivitas jual beli. Para pedagang ada, namun hanya berkumpul tanpa menjual daging.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Rabu (12/8/2015), para pedagang daging menjamin Kamis 13 Agustus mereka akan berdagang seperti biasanya. Kendati begitu, mereka khawatir harga daging masih tinggi.

Aksi mogok berjualan daging sejak pekan kemarin masih dilakukan, menyusul masih tingginya harga daging di atas Rp 130 ribu per kilogram, meski Lebaran usai. Pedagang pun merugi karena sepinya pembeli. Diduga ini ulah spekulan yang mempermainkan harga daging di pasaran.

Mahalnya harga daging sapi membuat pengrajin abon di Solo, Jawa Tengah, terpaksa menaikkan harga jualnya. Belum lagi harganya turun pascapuasa dan Lebaran. Melambungnya harga daging sapi saat ini semakin membuat produsen abon kesulitan menentukan harga agar tetap terjangkau pembeli. Abon terpaksa dibanderol di harga Rp 175 ribu per kilogramnya atau naik sebanyak Rp 5 ribu.

Melonjaknya harga bahan baku abon membuat produksinya menurun. Sebelumnya setiap hari abon biasa diolah dari 1 kuintal daging sapi. Sekarang hanya 40 hingga 60 kilogram saja daging sapi yang diolah. (Dan/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya