Asian Games 2018: Peralatan Pelatnas Karate Belum Terpenuhi

Pelatnas tim karate Asian Games 2018 Indonesia terus menghadapi masalah

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 08 Nov 2017, 21:15 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2017, 21:15 WIB
SEA Games 2017-Srunita Sari
Karateka putri Indonesia, Srunita Sari saat meraih medali emas di nomor kumite bawah 50 kg putri SEA Games 2017, Kuala Lumpur, Malaysia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menuju Asian Games 2018, pelatnas tim karate Indonesia terus menghadapi masalah. Mulai program pemusatan latihan (TC) yang belum disetujui hingga soal peralatan yang sudah dijanjikan sejak lama.

Semakin mendekatnya Asian Games 2018, para induk cabor pun terus mempercepat proses persiapan mereka. Salah satunya adalah PB Forki yang terus melakukan pelatnas sejak SEA Games 2017 berakhir.

Sayangnya, pelatnas mereka harus terganggu beberapa kendala. Sebelumnya, pelatih kepala pelatnas tim karate Indonesia, Philip King membeberkan soal program TC yang belum disetujui. Padahal, mereka sudah dikejar waktu untuk mengikuti WKF Premier League (WPL) di Okinawa, Jepang, akhir November ini.

Selain masalah program, peralatan tanding Srunita Sari dan kawan-kawan juga masih menjadi kendala bagi pelatnas tim karate Indonesia. Hal itu diungkapkan Philip saat ditemui di Apartemen Bellezza, Jakarta, Rabu (8/11/2017).

"Peralatan tanding yang dijanjikan sejak SEA Games, seperti protector dan lainnya, belum kami terima hingga saat ini. Saya sudah lelah menanyakan bolak-balik. Makanya saya bilang siapa pun bentuknya harus profesional dan mau mengurus olahraga," kata Philip.

Selain peralatan, pembayaran hotel tempat tim pelatnas menginap juga masih sedikit terkendala. Padahal, semua hal itu adalah salah satu faktor yang harus diperhitungkan secara matang untuk program pelatnas Asian Games 2018.

"Untuk pembayaran hotel ini tinggal menunggu Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) selama empat bulan. Yang tiga bulan sudah kami ajukan. Untuk Oktober dan November juga sudah kami ajukan kembali. Sebentar lagi akan tutup buku, jadi supaya tidak menunggak lagi," ujarnya.

"Untuk akomodasi masih defisit Rp 500 ribu dikali 20 orang dikali tiga bulan. April sampai Juli sudah beres. September sedang berproses. Oktober sampai Desember masih belum jelas," ia menambahkan.

16 Atlet

Total ada 16 atlet penghuni pelatnas karate menuju Asian Games 2018. Mereka ditangani tiga pelatih dan satu manajer. Dua pelatih lainnya adalah Delfinus dan Abdul Kadir. Mereka menggelar pelatnas di Apartemen Bellezza, Jakarta.

Termasuk WPL di Okinawa, tercatat ada beberapa ajang yang masuk dalam program pelatnas karate hingga Asian Games 2018. Beberapa di antaranya adalah WKF Open Tournament Serie A 2018 di Guadelajara, Spanyol, dan SEAKF Championship 2018 di Laos.

Saksikan video pilihan di bawah ini

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya